~Secerca Harapan

7 1 0
                                    

Hari ini, Misha masih berkeliling di kota seoul. Dia masih mencari barang-barang yang ingin dia beli. Tapi berbeda, kali ini dia pergi sendirian, tidak ditemani Hyunjin.

Misha masuk ke toko peralatan elektronik, dan dia membeli sebuah kamera poket yang mudah dibawa saat bepergian.

"Misha, kamu disini?" tanya seorang lelaki yang menyadari kedatangan Misha.

"Iya, kamu ngapain disini gyu?" jawab Risa pada beomgyu.

"Mau nyari baterai kamera tambahan"

"Oh" Misha tersenyum dan langsung mencari kamera poket yang dia inginkan.

"Misha mau kemana setelah ini?" tanya beomgyu

Misha yang sedari tadi melihat kearah jajaran kamera poket itu pun langsung melihat kearah beomgyu.

"Nggak kemana mana sih, paling jalan bentar terus pulang"

"Mau nggak ikut aku?"

"Kemana?"

"Kita pergi jalan-jalan. Anggap aja aku tour guide kamu"

Dua sudut bibirnya terangkat
"Yaudah, bentar ya bayar ini dulu"

**********

Misha hanya mengikuti beomgyu yang membawanya dengan mobilnya, sambil sesekali memotret kearah luar jendela mobil guna mengetes kamera yang baru dia beli.

"Kenapa kamera poket lebih susah sih daripada dslr" ucap Misha pelan

Tetapi beomgyu mendengar apa yang gadis asia tenggara itu katakan.

"Pake Dslr aja dulu, nanti baru pake yang poket" ucap Beomgyu.

"Nggak bawa yang dslr"

Mobil beomgyu terhenti, karena di sisi jalan menunjukkan lampu merah. Lalu tangannya bergerak ke arah kursi penumpang yang ada dibelakang, dan dia meraih tas kamera dslr nya.

Beomgyu pun menyerahkan tas itu pada Misha
"Nih, pake aja dulu"

"Nggak lah, nggak usah ngeribetin aja"

"Udah, nggak papa"

Misha pun meraih tas yang diberikan beomgyu, dia mengeluarkan kamera dari tas itu dan memotret apa saja yang bisa dia potret.

Suasana di mobil itu canggung, tak ada yang memulai pembicaraan. Hanya musik dari radio mobil yang terdengar.

Sebenarnya banyak yang ingin Beomgyu tanyakan pada Misha, hanya saja dia fikir ini bukan waktu yang tepat.

Tangan Misha yang sedari tadi mengarahkan kamera keluar jendela mobil itu, kini mengarah ke wajah Beomgyu.

"Wah, bahkan tanpa ekspresi pun hasilnya bagus" ucap Misha memandangi hasil potretannya.

"Apa? Siapa yang kamu potret?" tanya Beomgyu

Misha pun menyodorkan kamera itu pada Beomgyu untuk menunjukkan hasil potretannya.

"Misha, ini sangat buruk, mana ada manusia seburuk ini" Beomgyu merutuki dirinya sendiri.

Misha yang melihat tingkah Beomgyu hanya tertawa puas, dan Beomgyu pun tanpa sadar ikut menertawakan dirinya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KarenamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang