chu~

1.1K 185 33
                                    



Yena selama ini merhatiin Yohan. Dia cuma memastikan cowok itu masih merokok atau udah tobat.

Hingga pada suatu hari, Yena pulang agak telat karena hari ini jadwalnya dia nyapu kelas. Selesai piket, Yena langsung jalan ke loby.

Karena letak kelasnya di lantai atas membuat Yena harus melewati tangga lebih dahulu. Saat menuruni tangga, Yena dengar suara ribut-ribut plus bau asap rokok.

Yohan. Itu yang pertama kali di pikiran Yena pas nyium bau asap rokok.

Pas dia lihat dibalik tangga, bener dugannya kalo ada Yohan yang lagi nyebat sama temen-temen berandalnya. Mereka lagi ngetawain hal gak jelas sampai akhirnya Yena bersuara.

"Yohan?! masih aja lu nyebat?!" Ucap Yena dengan nada tinggi.

Otomatis semua basis lelaki di balik tangga itu noleh, ada yang panik ada yang b aja.

"Anjing, siapa nih cewek!" Gerutu Vernon, anak kelas 12.

"Yohan, dia siapa cuk? Ganggu aja." Keluh Mark.

Karna banyak temen-temennya yang nanyain dia dan pada terganggu sama Yena, Yohan langsung matiin rokoknya. Setelah itu bangkit menghampiri Yena yang masih berdiri meminta penjelasan.

"Lo tahu kan Mama lo udah nyuruh gue awasin lo jangan sampai merokok?" Kata Yena.

"Tau gue tau. Lo mau apa deh gue beliin. Asalkan lo jangan kasih tahu Mama." Kata Yohan santai. Padahal dalam hati panik takut Yena laporin Mamanya.

"Lo nyogok gue? No. Gue gak semudah itu." Yena memalingkan wajah, "Pokoknya Mama lo harus tahu! Bye." Yena langsung pergi meninggalkan Yohan.

"Heh! Lo beneran berani cepuin gue?"

Yena noleh, "Menurut lo?" habis ngomong begitu Yena langsung mempercepat langkahnya menuju loby.

Wah ini gak bisa dibiarin. Jangan sampai Mamanya tahu. Apalagi kalo sampai Papanya juga tahu. Habislah dia.

"Woi tunggu!" Yohan langsung ngejar Yena.

Yena noleh ke belakang, ada Yohan berjalan cepat ke arahnya. Oleh karena itu Yena memilih untuk lari.

Yohan yang ngelihat Yena lari langsung ikutan lari. "Woi geblek!" Panggil Yohan lagi. Mulai emosi.

Menangkap Yena cukup mudah, soalnya kecepatan lari Yena nggak sepadan sama Yohan. Yohan berhasil menarik ransel Yena yang membuat gadis itu berhenti seketika.

"Nah dapet lu, hahaha!" Yohan sok-sokan ketawa ala horor.

"Ih, Yohan lepas!" Yena berusaha melarikan diri tapi nggak bisa. Sampai tiba-tiba cowok itu membalikkan tubuhnya paksa sehingga mereka berhadapan.

Nggak sampai situ, Yohan juga sengaja menghimpit Yena di tembok loby sekolah yang saat itu sudah sepi. Yena membulatkan matanya saat Yohan mendekatkan wajahnya ke arahnya.

Cowok itu sengaja menghembuskan napasnya di dekat telinganya. Memberikan efek merinding buat Yena. Yohan sendiri sudah berpengalaman membuat cewek merinding kayak gitu. Dan biasanya habis itu, mereka langsung luluh sama Yohan.

"Yo..han.. lo ngapain?!" Seru Yena walaupun agak gugup.

Yohan mengangkat satu alisnya, memperhatikan setiap inci wajah Yena dengan tatapan seduktif. "Gue tanya sekali lagi. Lo berani cepuin gue?" tanya Yohan dengan lembut.

"Tentu aja gue cepuin! gue udah dikasih kepercayaan sama Mama lo." Ketus Yena, tidak sesuai ekspetasi Yohan. Yena bersuara lagi, "Lagian ya, ngapain lo segala sok-sokan ngehimpit gue gini? Gak mempan tau gak. Gue tuh nggak-"

Ucapan Yena berhenti kala Yohan maju menghapus jarak antara bibirnya dan bibir Yena.

Yena melotot kaget. Otaknya benar-benar blank saking kagetnya.

Sedangkan dalam hati Yohan terkekeh senang.

Rasain lo gue cium.

Beberapa detik bibir mereka berpagut sebelum akhirnya Yena melayangkan tinjuannya pada rahang Yohan. Yohan meringis pelan sambil memegang rahangnya.

Yena menatap Yohan penuh amarah, matanya sudah berkaca-kaca, "Lo tuh kenapa jadi cowok bangsat banget sih! Semuanya lo anggap mainan! Semuanya lo sepelekan! Lo tuh arghhhh..." Yena akhirnya menumpahkan kemarahannya dengan air mata. Ini pertamakalinya Yena menangis di depan Yohan.

Yohan benar-benar keterlaluan. Dia sudah mencuri first kiss nya.

Dengan berlinang air mata, Yena berlari meninggalkan Yohan.

Yohan memandang kepergian Yena. Ia tertawa walaupun sedikit merasakan nyeri di rahangnya.

"Imut banget anjir."

***

20.06.2019

maafkan kalo gaje. soalnya aku kehilangan mood buat lanjutin cerita ini karena galau lihat ranking hyunbin yang makin turun:(


thank u yg udh voment and see u!

Savage ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang