Bukan karena aku

565 47 2
                                    

.
.

Boom!!!

Suara ledakan dari arah perbatasan konoha.
Segera beberapa sinobi mendatangi tempat kejadian, demikian juga Shikamaru yang melesat langsung ke perbatasan, disana sudah ada sai dan beberapa sinobi lainnya, mereka mengarah kan pandangan nya ke satu titik, disana sudah berdiri seorang pria dengan mata biru indahnya.

"Siapa sebenarnya dia sai? "Tanya shikamaru berlari mendekati Sai.

"Aku... tidak tahu, tapi yang pasti dia bukan shinobi dari kelima desa"

"Hah.. Merepotkan"

"Siapa sebenarnya kau ?"tanya Shikamaru dengan lantang

"Akan aku pastikan kalau Byakugan No Hime akan menjadi milikku"
Bukannya menjawab pria tersebut malah mengatakan hal yang membingungkan

"Byakugan no hime? " gumam Shikamaru

"Byakugan, berarti.... "

"Klan hyuga! "Jawab sai seakan tahu isi pikiran shikamaru.

"Dengarkan aku. Aku Toneri, yang akan mendapatkan byakugan no hime secepatnya, dan pada saat itu terjadi akan ku musnahkan kalian semua"

"Jangan banyak bicara kau! "
"Ayo semua maju! "Ucap salah satu sinobi perbatasan.

Belum sampai mereka mengeluarkan jutsu nya pria yang bernama Toneri tersebut tiba tiba menghilang.
Semua yang disana di buat pangling, daripada itu shikamaru dan sai pergi dari sana dan menuju ke kantor hokage, untuk melpaorkan kejadian barusan .

Skip.

"Jadi namanya Toneri, dan tujuannya adalah seseorang yang dia sebut dengan byakugan no hime, yang berada di klan hyuga"
Kata sang hokage setelah mendengar penjelasan sai dan shikamaru.

"Benar hokage sama, tapi kita tidak tahu siap sebenarnya sosok byakugan no hime ini"

"Tsk. Ini semakin rumit"

Brakk!!!

Tiba tiba pintu ruangan hokage di buka paksa oleh seseorang yang ternyata adalah Shizune.

"Hokage sama, terjadi penculikan di klan hyuga! "
Kata shizune sambil terengah engah, menetralkan detak jantungnya.

"Apa? lalu siapa yang diculik? "

"Hyu- hyuga hanabi"

"Ayo kita ke sana"

Mereka semua pun bergegas ke kompleks perumahan klan hyuga.

.
.
.
"Hokage sama" ucap anggota klan hyuga saat melihat kedatangan sang hokage.

"Sebenarnya apa yang terjadi? "Ucap kakashi to the poin

"Saat itu kami sedang melaksanakan rapat klan, tiba tiba Hinata sama berlari kesana dan mengatakan bahwa hanabi sama telah di culik seseorang"

"Hmm, sekarang dimana ketua klan kalian? "

"Hiasi sama sedang bersama hinata sama"

"Kalau begitu aku ingin menemuinya"

"Maaf, hokage sama tetapi hiasi sama tidak bisa ditemui untuk saat ini"

"Baiklah aku akan menemuinya nanti, shizune kau tetap disini untuk melaporkan pada ku apa yang sebenarnya terjadi"

" Baik, hokage sama"

Kakashi pun meninggalkan kompleks hyuga.



Sedangkan di tempat lain, tepatnya di arena dojo klan hyuga.

"Apa yang sebenarnya terjadi hinata? "

"Thousama, maaf kan aku saat itu aku sedang berada di halaman belakang,saat itu tiba tiba terdengar suara hanabi minta tolong, aku segera mencariya tapi dia tidak ada di mana mana" ucap hinata sambil nenunduk.

"Kau sengaja kan?"ucap hiasi mengintimidasi
Mendengar ayahnya berkata seperti itu hianta lalu mendongakkan kepalanya.Dia merasa tak percaya dengan ucapan ayahnya

"Apa maksud Thousama?"

"Bukankah suah jelas, bahwa kau yang merencanakan penculikan Hanabi"

"Tidak mungkin, Kenapa aku melakukan itu? "

"Tentu saja karena kau iri pada adikmu karena ia yang akan menjadi pemimpin klan ini"

"Apa thousama berpikir seperti itu?, ".

"Tentu saja ,kau memalukan hinata ,kau hanya produk gagal bagi klan ini"

"Tapi, bahkan thousama tidak tahu cerita yang sebenarnya,...
Sebegitu benci kah thousama padaku?"

Degg...

Entah kenapa Hiashi tidak suka melihat air mata putri sulungnya ini. Ia mengutuk bibirnya yang mengatakan hal kejam itu , dia tetap lah seorang ayah yang mencintai putrinya, tetapi hal itu terhalangi dengan status pemimpin klan yang tegas. Hiashi pun pergi meninggalkan Hinata sendiri yang masih menundukan wajah ayunya yang sekarang dihiasi raut kekecewaan.

.....

Untuk sekarang aku buat hime menderita dulu, tapi nanti pada saatnya semuanya pasti berubah 😊

STOP!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang