˗ˋˏ Cold;myg

Kok..

Bingung ya kan sama alurnya yang kesannya kayak terburu-buru. Iya sih bener buru-buru soalnya aku juga stress kok ini nggak tamat tamat 😭 jadi maaf kalo gak suka alurnya. Kalau nggak suka bisa keluarin dari perpustakaan sajaa, hehehe.

———

Somi's POV

[Throwback..]

Gila kali ya, Kak Suga ngajak jalan mulu. Tapi kalau udah ketemuan kayak nggak kenal. Gue bosennnnn, tapi kalo nggak dateng ke tempat janjiannya rasanya kayak ada yang ganjel.

Hari ini Kak Suga ngajak ketemuan lagi. Iya, lagi. Udah ke-berapa kalinya dia ngajak jalan tapi gak jelas. Gue juga frustasi kalaw gini.

•••

"Hai.. lagi?" sapa gue ragu-ragu ngehampirin Suga yang sekarang sedang menyeruput green tea lattenya.

"Telat."

Kudu sabar memang. Dia bilang kayaknya jam satu deh? Please ya ini masih jam satu lewat 12 menit.

"Hah? 12 menit doang, kok?"

"Ya sama aja, telat."

Tidak akan selesai kalau seorang Jeon Somi ini tidak mengalah. Ya sudah, ngalah ya Som. Sabar sabar.

Gue hanya menanggapi dengan cengengesan kecil, lalu duduk di hadapan Suga.

"Gue mau ngomong serius, tapi dengerin. Jangan alay, jangan motong, jangan kepo." ujar dia membuka pembicaraan. Akhirnya gitu loh.

"Ngomong— apa?" tanya gue penasaran.

"Gue bilang kan jangan kepo."

Yaudah iya.

"Heum, maaf."

"Jangan tanya lagi, ya?" duh aku kan nggak tahan kalau Suga udah ngomong ganteng gini. Gue ngangguk-ngangguk sebagai jawaban.

"Som— Douma, i like u— no, i love u. Since we're child. Since we're 7. Dulu bukan suka dalam hal lain, dulu kita masih polos. Dan dulu aku nganggap kamu teman yang paling istimewa. Tapi, sekarang udah beda. I love you as a girl, now. I couldn't explain in more detail. So, would you be mine?"

Nggak tahu, hanya perasaan gue aja atau sekarang bumi benar-benar berhenti berotasi? Atau sekarang udah waktunya gue mati? Kenapa jantung gue nggak bekerja dengan baik? Mimpi bukan sih? Ini beneran? Ini Suga kerasukan setan aing maung atau gimana? Wah jangan-jangan ini Suga jadi-jadian? Serem ah, amit-amit.

"Hm?" malah ngedehem si ganteng putih.

Gue curiga Suga dirasukin nih, atau Jungkook yang pelet?

"Douma?" LAH NGAPA JADI NAMA KECIL GUE SIK.

"Y- Yes, of course. Kenapa nggak dari lama aja sih kalau katanya udah dari kita umur 7 tahun?! Kenapa baru sekarang sih. Idih tega banget bikin aku nunggu 10 tahun lebih." jawab gue bawel.

"Ya, soalnya kan aku lupa. Jadi sekarang kita official?" lah malah nanya lagi bang. Iya benerann udah jadiii, seriusssss.

Dalam batin dan hati yang teramat dalam gue udah ngucap, tapi demi mempertahankan Jeon Somi yang kalem dan cantik, gue ngangguk-ngangguk aja sebagai jawaban.

"Official jadi gerlgrup."

Lah kaget dedek mang. Tiba-tiba aja Kak Seokjin muncul dari belakang. Gimana nggak kaget. Untung aja ganteng.

"Ciaaa jadian ciaaa. Ngga jomblo ciaaaa." lah muncul lagi Kak Hoseok.

"Ribut ah lu pada." kesel Suga natep mereka serem. Tapi bagi aku nggak serem kok, lucuuu.

"YEYYY HEPI JADIAN KALIAN HUEUEHUHE HUY HUY HUY IHIY ACIKIWIR ACIKIWIR GAK JOMBLO UYUYUYUY."

Astaga, demi apa? Semuanya dateng dong. Tapi aku salfok Kak Jinyoung sama Jisoo. Mesra banget deh.

"Woi! Sadar udah ada yang baru. Ngapa malah ngeliatin Kak Jinyoung sih." tegur Lisa tiba-tiba. Duh semua orang kok jadi tiba-tiba sih. Kan kaget.

"Ehehe, iya. Cuman salfok aja kok." bales gue maksa senyum. Sebenarnya masih rada sakit sih. Tapi gimana lagi.

"Kok ngeliatin dia mulu sih?" kan semuanya tiba-tiba, bahkan Kak Suga tiba-tiba muncul di samping gue sambil bisik-bisik kayak gitu.

"Cemburu ya?" goda gue sambil cekikikan.

"Banget."

SUDAH. SUDAH. DINDING PERTAHANAN JEON SOMI SUDAH RUNTUH. Kenapa sih tiba-tiba bikin baper!

"Ih apaan sih."

"Idih, kok sekarang jadi sok jaim?"

"Ngga ada jaim, kaaakk."

"Jaim tuh jaim."

"Lah, sendirinya juga sok dingin."

"Lah bodo, hidup siapa?"

"Kan ngeselin."

"Kan bodo amat."

•••

Ya kira-kira itu kisah gimana gue akhirnya tidak bertepuk sebelah tangan. Akhirnya banget. Bagi kalian yang ngerasain kayak gue, sabar ya. Manatau bakalan kayak gue dan Kak Suga, xixixi.

-•••-