Chapter 21

13.3K 324 5
                                    

Greyson Chance - Home Is In Your Eyes🎶

̷̿̿═

Di ruang makan yang luas nan megah tersebut, jajaran kursi dengan meja panjang sudah terisi sesuai jumlah sekeluarga. Suara tawa menggelegar ke seluruh penjuru ruangan.

Teriakan Valeria melengking saat Dave mengambil salad dari piringnya. Seth dan William hanya menggelengkan kepalanya. Yang lainnya makan dengan tenang.

"Jangan mengganggu kakakmu makan, Dave." tegur Mark ketika mendengar Valeria berteriak lagi.

"Bagaimana liburanmu sayang?" Selesai makan, Angelica bertanya.

Devlin menelan kunyahan terakhirnya lalu memusatkan pandangannya pada wanita disampingnya. Angelica tidak mengetahui kalau ia menjalani misi, wanita itu hanya tahu ia liburan saja. "Cukup menyenangkan, Mom."

"Lalu bagaimana dengan sekolahmu, Dev? Bukannya kau sekolah di Nevada?" tanya Seth sambil mengunyah.

"Habiskan dulu makanan didalam mulutmu, sayang." Angelica menegur putra ketiganya itu. Seth hanya mengacungkan ibu jarinya.

Gadis bernetra biru itu berpikir sejenak. "Aku 'kan pindah ke sini, otomatis aku akan sekolah di sini saja. Kenapa kau bertanya begitu? Kau ingin aku berada di Nevada seterusnya?"

Seth memicingkan matanya. "Sensitif sekali kau, dasar adik durhaka!" Devlin membalas juluran lidah.

"Kupikir Devlin lebih baik masuk di sekolah miliknya sendiri." usul William mengingat di New York terdapat salah satu sekolah paling populer, milik adiknya itu.

Mark mengangguk menyetujui usulan William. Mungkin saja lebih nyaman sekolah milik sendiri, tidak perlu repot-repot di sekolah lain yang ada di New York.

"Kalau begitu aku mau pindah ke sekolah Devlin saja!" Dave menyambar girang.

"Kau tetap disekolahmu saja." sahut Mark mendapati balasan wajah melas Dave.

"Tapi bukankah jarak dari mansion ke sekolah Devlin cukup jauh?" tanya Valeria setelah berpikir.

Angelica ikut berpikir. "Ya, cukup jauh. Bagaimana menurutmu sayang? Apa kau mau sekolah ditempatmu saja?"

Devlin menggeser piring kosongnya menjauh. Ia bertopang dagu. "Tidak masalah, Mom. Karena jarak dari sini ke sekolahku cukup jauh, aku akan tinggal di rumahku yang berada tak jauh dari sekolah."

Meskipun terdengar lebih baik, namun Angelica menggeleng. Tak menyetujui karena putrinya itu jarang sekali berada di mansion--baik di Nevada saat itu--maupun di New York.

"No, baby. Kamu baru saja kembali dari liburan panjangmu." protes William. "You never stay at home with us."

Devlin hanya mengangkat bahu acuh. "Itu adalah keputusanku. Setuju tidak setuju aku akan tetap tinggal di rumahku."

Jika sudah menjadi keputusan final seorang Devlin Hellary, maka tidak ada yang bisa memprotes. Bahkan Angelica dan William terdiam dan menghela napas. Menyetujui keputusan Devlin adalah pilihan yang tepat.

Mark mengusap pundak istrinya dengan lembut. "Sayang, kau tidak perlu khawatir. Percayakan saja kepada Devlin, anak kita bisa menjaga dirinya. Lagian Justin akan bersamanya. Justin akan menjaga Devlin." papar Mark berusaha membuat Angelica mengerti.

Lama terdiam, Angelica akhirnya mengangguk sedikit tak rela. Jalan terakhir adalah mempercayakan Devlin dan Justin. Dan kepada Justin, Angelica yakin lelaki itu akan menjaga putrinya dengan sangat baik, mengingat lelaki itu adalah bodyguard Devlin sejak kecil.

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang