[intermezzo] Khawatir

2K 351 86
                                    

Warn!YuYo
CRINGEEEEEEEEEEEEEEEEEEE






- -

Semalam bobo dimana
bobo sama siapa
ngapain aja~

Lelaki dengan gigi kelinci itu masih memejamkan matanya, mengabaikan alarm handphonenya yang berbunyi sedaritadi. Bahkan tetangga sebelahpun terbangun karena alarmnya itu.

"YOHAN SAYANG! ABANG DATANG!"

Diluar sana, datang seseorang dengan wajah berseri - seri dan rambutnya sedikit basah karena keringat. Yohan yang awalnya tidak terganggu tidurnya, tiba - tiba bulu kuduk tubuhnya berdiri semua.

"WEH ANJENG TANDA TANDA KEMUNCULAN YUPIN INI MAH" Ucap dirinya dialam mimpi.

Secepat kilat, Yohan membuka matanya dan segera memasuki kamar mandi. Berniat membersihkan diri dan sembunyi dari lelaki bernama Song Yuvin, si bucin.

Sepanjang ia mandi, obrolan yang keluar dari suara Yuvin dibawah sana yang ia yakin sedang berbicara dengan mamahnya, terdengar hingga ke kamar mandinya yang berada di lantai dua rumah. Yuvin itu manusia atau toa?

"IYA TANTE! GAPAPA SAYA NUNGGU YOHAN AJA HEHEHE"

"GAPAPA KOK SAYA NUNGGU LAMA NAMANYA JUGA SAYANG HEHEHE"

"ITU YOHANNYA LAGI MANDI KEMBANG 101 RUPA YA TANTE? INI UDAH HAMPIR DUA JAM SAYA NUNGGU HEHEHE"

"YAUDAH TANTE INI CAKENYA SAYA TAROH DIATAS MEJA YA"
"KALAU BISA YOHAN DULUAN YANG MAKAN CAKENYA YA TANTE SOALNYA ADA SOMTING SOMTING DIATAS CAKENYA HEHEHE"

"ASSALAMUALAIKUM TANTE HEHEHE"

Selepas mendengar suara pintu rumah yang tertutup, Yohan turun dan melangkahkan kakinya ke ruang tamu. Di atas meja ada kotak plastik, kayaknya isinya cake yang dimaksud Yuvin tadi.

Dengan panci yang dibawa ditangan kanan, mamah Yohan memukul kepala anaknya itu dengan panci. Langsung disambut dengan teriak kesakitan dari Yohan.

SUER! SAKIT BENER!

"Kamu tuh ya! Kalo ada temennya kesini, disambut dong! Ini enggak, malah mandi, di lama - lamain lagi. Mamah tau ya kebiasaan kamu, Han. Mana ada tuh anak monyet kek kamu mandinya kayak anak perawan gitu, kamu kan biasanya mandi bebek, asal kena air, pokoknya bersih. Mamah kasian sama Yuvin jadinya."

Maunya Yohan nutup telinga supaya tidak kedengaran ceramahan mamahnya. Tapi takut dipukul pakai panci emas mamahnya, nanti benjol kan nggak ganteng lagi.

"Ini udah kesekian kalinya kamu sembunyi dari Yuvin! Emangnya kenapa sih? Anaknya baik, ganteng, tajir lagi. Apa tuh yang kemaren dia beliin kamu AC mahal yang lebih layak daripada AC kamu yang dulu. Udah boshok, dinginnya lama, nyicil lagi. Haduhh, pokoknya mamah nggak habis pikir sama kamu yang nggak mau deketin diri sama Yuvin."

Lelaki bergigi kelinci itu mendengus. Kenapa sih emak emak sukanya yang ganteng tajir dikira ini ftv apa yak, batin Yohan.

"Mah—" Baru saja Yohan ingin membalas ceramahan mamahnya, sudah keduluan dengan perempuan tua itu.

"—Pokoknya kamu harus baik - baik sama Yuvin, tiwai nggak pake markonah." Setelah itu, mamahnya pergi menuju dapur, dengan panci emas tentunya.

burem +pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang