Raja

2

"kita kan naek kelas 12 ya, terus nntikan banyak degem baru, gila gua ga sabar cuyy" ucap andra dengan nada tidak sabar nya. Degem (dede gemes)

"yaudah sih besok gini masuk alay banget"ucap rado sinis

"apaansih sirik lo" kata andra berbalik kepada rado

"biasanya disuruh ke sekolah aja males, giliran degem aja nomer satu" kata dimas sambil melempar bantal sofa ke andra

"duu duhh mas raja mas nathan aku dibuli ini tolong dong" ucap andra dengan nada sok memelas kepada nathan dan raja yang sedari diam memperhatikan mereka

"najis"ucap nathan dan raja berbarengan

"kalian semua jahat bye, yaudhlh gua mau makan mie instan aja lopda gakusah nitip buatin, buat aja sendiri sana"kata andra yang langsung menuju ke dapur

"eh eh ndra gila katanya sahabat, gila sihh gua minta maaf dehh, gua laper banget ini tolong dong andra cantik yaaa"ucap rado kepada andra dengan nada memohon nya

"apalobilang gua cantik, gua cowo belum pernah di lempar palu ya pala lo, apa mau gua lempar sekarang ha" kata andra geram

Setelah pertengkaran kecil itu mereka akur lagi seperti biasa, dan andra gak jadi memasak mie supaya adil katanya biar ga makan semua, tak lama kemudian ketukan pintu rumah andra terdengar

Tok tokk tokk
"permisi pizzaaa"

Dan andra membukan pintu terkejut, karna dia sama sekali tidak memesan pizza.

"loh mas apaan gua kagak mesen"ucap andra dengan heran

"tapi bener kok alamat nya disini " kata tukang pizza tak mau kalah

" ambil aja gua yang pesen" tentu saja bukan rado, dimas ataupun nathan tapi suara itu berasal dari raja

"wisss mas raja pengertian banget"ucap rado kepada raja

"yaudah mas mana pizza nya sini, maaf gua ga tau kan nama nya kaget tbtb dateng pizza"ucap andra dengan polos nya

"terus ngapain masih disini"lanjut andre

"abisnya mas masnya pada ganteng " kata tukang pizza

Tanpa dosa andra menutup pintu nya dengan sepihak dan membawa 4 kotak pizza itu ke tempat kawan-kawan nya berkumpul.

" tumben pengertian hehe"ucap rado sambil mengabil sepotong pizza itu

Kini giliran dimas yang ingin mengambil sepotong pizza yang bertoping chiken chesee namun dengan cepat mendapat ancaman dari seorang nathan yang kini sedang memainkan ponsel miliknya.

"itu punya gua, yang laen aja"sambil menepis tangan dimas

"wetsss kok lo bisa liat, kan lo maen hp lagian"kata dimas heran

Tanpa menjawab pertanyaan dimas namun nathan hanya menunjukkan mata kaki ny

"paan lu nunjuk mata kaki, ohhh lo keseleo yaampun kasian coba lu urut dulu sana, kalo susah cari tukang urut tetangga gua ada tuh nath, di tetangga gua bisa utang kok tenang aja"kata dimas dengan polos

"bego amat sihh gak cun tah lo, maksudnya itu dia punya mata kaki makanya bisa liat udah temena 3 tahun aja belum ngerti "kata rado sambil menoyor kepala andre

"lo bedua ga bosen apa hidup datar ke gini, jarang ngomong, jarang senyum, jarang ketawa, muka udah cakep banget, tinggi udah ke tiang listrik, tapi hidup nya monoton, gak ada niatan mau merubah sifat gitu? "pertanyaan itu lepas dari mulut putra

"gak" ucap raja dengan jelas, singkat dan padat

"cobasih ngomong yang panjang dikit gua udah lama ga denger lu ngomong panjang ngomong apakek"kata andra penasaran

"gajelas"kini nathan yang bicara

"lo bedua kalo ngomong panjang ada alergi ya"ucapan itu lolos lagi dari mulut putra tanpa ada rasa bersalah

"lo bertiga udah kayak adek gua brisik, emang kenapa sih kalo gua irit ngomong udah takdir gua ke gini " ucap nathan sembari menelan pizza

" yesss berhasil "kata putra gembira
" giliran raja"lanjut nya

"ja kenap-" ucapan putra terpotong oleh raja terlebih dahulu

"stop, tergantung kalo omongan nya penting gua bakal jawab tapi kalo itu serius banget gua bakal ngomong panjang, terlebih sama doi gua"ucap raja dengan santai

"apaaa"ucap rado dan dimas berbarengan

"lo punya gebetan "kata andra heran

" gak" kata raja

Sedangkan alana yang dirumah sendiri tidak ada siapa-siapa kecuali bibi nya, alana merasa bosan tetapi enggan untuk pergi keluar rumah akhirnya dia memutuskan untuk ngirimkan pesan kepada kakak nya untuk segera pulang dan menemaninya pergi ke mall hari ini, dengan terpaksa dia harus keluar rumah karna dilanda bosann

Kak nathan es

Kak gua bosen banget gila dirumah, lo balik masih lama? Ga kasian sama gua, temenin gua ke ke mall bentaran gua mau beli yang bisa gua beli ya ya

Setelah mengirimkan pesan kepada kakak nya alana beranjak pergi mengambil minum ke dapur selepas nya dia sudah mengambil minum dan ingin kembali mengambil ponsel nya di ruang tamu suara Ketukan pintu rumah alana berbunyi

Tok tok tok

Dan alana bergegas menuju pintu itu

"loh kak raja lo ngapai kesini, bukanya lo lgi kumpul sama kawan-kawan lo"kata alana bertanya

"disuruh kakak lo kesini"kata raja
"suruh temenin lo"lanjut raja

"kan gua suruh sih nathan bukan lo kak kok malah lo yang dateng bukanya sih nathan gembel, aturan lo jangan mau disuruh dia, bisanya suruh suruh aja, apa mentang mentang dia tua kali ya, gak bertanggung jawab banget tuh or-" belum sempat alana melanjutkan bicara nya nambun ada sebuah bibir yang mendarat di pipi alana.

CUP

"berisik, gua tunggu di mobil"ucap raja tanpa bersalah dan berjalan gontai menuju mobil nya

Jangan tanyakan alana sedang apa, dia sangat menegang dan terkejut saat itu namun saat nya menyadarkan ada dering telfon yang berbunyi dari hp alana

Kak nathan es

Halo, gua gak bisa, gua udah suruh raja yang anter lo, gak usah malem-malem pulang nya, takut papa pulang lo ga ada di rumah

Nathan langsung mematikan telfon nya dan belum sempat alana menjawab, tanpa memperdulika itu alana pergi ke kamar nya dengan pikiran yang masih agak bingung tentang raja barusan.
Tak membutuhkan waktu lama kini alana sudah siap dan sedang menuju mobil sport milik raja itu.

"lama ya"kata alana sambil memasang selt bath

"gak" kata raja sambil melajukan mobil nya dengan kecepatan standar, dan mereka menuju salah satu mall di jakarta.

"oh iya kak kan besok banyak anak mos, terus kan kebetulan gua ketua osis, nah anak osis tuh pada ngejaga kelas buat bagi absen gitu, gua boleh minta tolong ga buat bantu gua ngejaga anak mos waktu di lapangan "
" sama kawan-kawan lo juga gapapa kok"lanjut alana

"gua bukan osis"kata raja sambil fokus ke jalan

"gapapa gampang Itumah asalkan lo mau apa ga"kata alana sambil menatap raja

"liat besok"kata raja berbalik menatap alana