Violinis & Photographer

14 1 0
                                    

(MAAP KEBANYAKAN GAMBAR, GA LIAT GAK PA PA KOK HEHE!!)

Bruak!

"Aduh! Liat pake mata donkey*!" Seseorang berbicara pada Luna.

"Harusnya lu donkey! Mata lo aja yang didengkul! Anak baru mentang mentang!" Jawab Luna sambil menarik baju bagian atas anak baru, Cancer.

Cerry berlari melewati sedikit kerumunan orang yang melihat aksi Luna.

"Udah lun! Masih polos kalek! Padahal dianya yang lari kecepetan, gak nyadar diri. Udahan yuk!" Cerry menarik tangan kiri Luna ke ruang musik. Disana terdapat banyak alat musik, apalagi bass.

"Apaan sih Cer?" Kesal Luna.

"Mending lo ajarin saia* main biola aja! Itu maksud Cerry Kawaii*!" Maksud Cerry.

Luna mengambil biola dan memainkannya dengan sangat pelan. Tapi yang dilakukan Cerry malah memfoto Luna.

Luna mengintip apa yang dilakukan Cerry. Katanya mau main biola. Tapi yang dilakukan Cerry malah mengedit foto Luna yang tadi bermain biola.

 Tapi yang dilakukan Cerry malah mengedit foto Luna yang tadi bermain biola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya maen* biola! Elu* maunya apa sih?!" Bad Mood Luna mulai menguasai.

"Maunya ngerekam elo*!" Jawab Cerry.

"Lo ngerekam gue* tadi? Anjirr! Sini HP lo!!" Luna mengejar Cerry yang keluar dari ruang musik dan menyebarkan permainan biola Luna kesemua SMA Daisy, beserta guru guru juga.

Luna tidak bisa apa apa saat Cerry masuk ke kelasnya. Alasan pertama adalah itu bukan kelasnya. Alasan keduanya adalah bel berbunyi lebih keras dari biasanya. Alasan ketiganya Cancer menatap tajam Luna seakan bilang "MASUK KE KELAS!!".

Dengan tatapan pasrah, Luna masuk ke kelas dan melanjutkan tidurnya.

>_< >_<

Hari ini, Luna tidak ada pekerjaan. Luna memutuskan ke taman sebagai pengganti pekerjaannya. Luna sering ke taman sampai sampai pekerja di taman itu menyebut Luna dengan sebutan Doll.

"Nona Doll! Mau berfoto lagi?" Tanya Photographer di taman karena melihat Luna berjalan jalan diantara bunga sakura.

"Boleh!" Angguk Luna riang.

Cekrek!!

"Wow! Kawaii!" Teriak Photographer riang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow! Kawaii!" Teriak Photographer riang.

"Ini!" Lanjutnya sambil menyerahkan foto yang diambil.

"Om Sugi! Foto disana yuk!" Ajak Luna.

Luna dan photographer yang disebut On Sugi itu menuju sebuah pohon. Hanya satu pohon saja dan rerumputan.

"Kalau mau disitu, pakai baju ini!" Om Sugi memberikan dress milik Luna.

"Kemarin tertinggal di pintu utama. Udah dicuci kok." Lanjut Om Sugi.

Secepat kilat Luna pergi ke kamar ganti dan mengganti bajunya. Lalu kembali ke pohon itu tadi.

"Sudah Om!!" Teriak Luna dari kejauhan.

"Dalam posisi ya! Satu, Dua, Tiga!!"

Cekrek!!

"Wah bagus! Kamu memang berbakat jadi model! Sudah Om sarankan dari dulu loh!" Wajah merayu dari Om Sugi terlihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah bagus! Kamu memang berbakat jadi model! Sudah Om sarankan dari dulu loh!" Wajah merayu dari Om Sugi terlihat.

"Enggak om! BTW* makasih!" Luna mengambil baju sekolah yang tergeletak disamping Om Sugi beserta foto yang keluar dari kamera milik Om Sugi, lalu berlari keluar taman.

"Itu bukannya..... Luna!!"

>_< >_<

"Enaknya kemana ya?" Pikir Luna. Mulai lagi deh aksi menghamburkan uangnya.

"Ke...







Cafe!!" Tanpa berpikir lagi, Luna menuju Cafe andalannya yang paling mahal.

Tanpa disadari, seseorang membuntutinya dari belakang.

>_< >_<

"Arigatou Tante Rose! whiped cream nya banyak sekali, sesuai pesanan!" Luna melihat Chocolate Drink dengan whiped cream yang super banyak ditaruh di mejanya.

"Iya Nona Doll!" Luna mengangguk.

"Doll?" Pikir seseorang yang sedari tadi membuntuti Luna. Setelannya agak mencolok karena tidak terlihat kulitnya. Bahkan tangannya memakai sarung tangan tebal yang berlawanan dengan stylist didalam cafe. Seperti baru datang saja.

Luna terlihat sangat menikmati minumannya. Moncong mulutnya yang terkena whiped cream terlihat lucu, seperti kumis putih tentunya. Setelah setengah jam, Luna kembali ke rumahnya dengan dibuntuti lagi.

>_< >_<

Byurrr!!

"Segar!" Gumam Luna. Ia mematikan aliran air dari shower dan menggosok tubuhnya dengan sabun.

"Apa aku berendam saja ya?" Pikir Luna.

Iya aja deh! Batinnya.

Setelah dia menghilangkan sabun dari badannya, Luna mengisi bathub dengan setengah panas, setengah dingin. Lalu menceburinya hingga sedikit air muncrat keluar dari bathub.

Brak!!

"Ahh!!" Kaget Cancer. Dari tadi, Cancer membuntuti Luna. Tapi malah kesasar salah rumah dan mau BAK. Malah beneran ketemu Luna.

"Mesuumm!!"

Anything Is DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang