Gue Bukan Es Batu Elah!

6 1 0
                                    

Kali ini, Luna tertidur pulas di kursinya. Guru yang mengajarinya pun membuat kesempatan agar Luna terus yang mengerjakan soal di papan, tetap saja setelah itu Luna tidur lagi. Luna baru pertama kali mengorok* kecil saat tidur. Untung saja tidak ada yang mau duduk disebelah "Putri Es Idaman Daisy".

"Anak anak! Ini teman baru kalian namanya Cancer! Semoga kalian berteman dengan Cancer dengan baik ya!" Ceramah Bu Anita dari sela sela ceramah pelajarannya sembari Cancer masuk.

Dan tempat duduk yang tersisa hanya sebangku dengan "Tukang Tidur Pintar Nan Cantik".

Cancer dengan percaya dirinya duduk disamping Luna. Cancer bingung karena cewek cantik di sebelahnya tidak punya teman sebangku. Tapi, pikiran Cancer positif.

Mungkin ini kesempatan buatku! Batin Cancer riang.

Sementara itu, Luna agak terganggu dengan guncangan halus di sebelahnya.

Diamond palingan. Batin Luna sambil mendengus kencang.

Luna bangun dari tidurnya. Dia melihat seorang laki laki berparas tampan di sebelahnya. Luna menghiraukan Cancer dan menghadap jendela di sebelahnya.

"Aku akan jadi apa bila seperti ini terus!" Gumam Luna. Luna tidak sadar bila Cancer mendengarnya.

"Maksudmu?" Cancer bertanya pada Luna. Cancer kebingungan dengan apa yang dikatakan Luna tadi.

Luna tidak menjawab. Ia masih melukis sesuatu di jendela dengan jarinya yang mungil.

"Luna! Tolong kerjakan di papan!" Kata Bu Anita sambil tersenyum riang pada Luna.

Luna berdiri dari tempat duduknya. Karena tempatnya paling pojok, Luna melewati tempat Cancer. Selagi anak lainnya menerka, Luna jelas jelas tau jawabannya. Baginya, itu segampang 2 -1+0:59x0.

Dengan luwes, tulisan Luna yang indah mulai menghiasi papan tulis kelasnya sendiri. 5 soal dia kerjakan 1 menit dengan cepat. Ketika Luna selesai, Luna meminta ijin Bu Anita untuk ke kamar mandi.

Plok plok plok...

Langkah Luna terhenti bersamaan dengan lirikannya dan penghuni kelas Luna. Melihat seseorang bertepuk tangan karena Luna itu hal tidak wajar di SMA Daisy. Untung saja ulah anak baru. Kalau tidak, akan jadi apa reaksi selanjutnya?

Cancer yang bertepuk tangan.

Cancer terus bertepuk tangan bahwa semua orang melototinya. Luna juga melanjutkan langkahnya, menghiraukan Cancer. Cancer menyudahi tepuk tangannya tepat ketika Luna membuka pintu kamar mandi.

"Ada apa?" Cancer bertanya.

Semua orang tertawa, termasuk Bu Anita juga, bahkan Luna yang dikamar mandi tertawa ketika melihat anak baru bertepuk tangan. Semua mentertawakan Cancer. Sedangkan Cancer masih kebingungan dengan reaksi teman temannya, apalagi dengan Bu Anita, gurunya yang masih tertawa ngakak. Untuk fotonya tidak ada karena terlalu ngakak sampai nggak bisa diabadikan, haha!

Cancer memutar kepalanya sedikit ke samping untuk menunjukkan kebingungannya yang masih melanda.

"Aduh! Kamu bikin sakit perut aja! Haha!" Jelas Ruby setengah tertawa. Masalahnya, Ruby pernah seperti itu. Dasar antek antek* Diamond t*l*l!

"Hei! Luna itu memang seperti itu. Beradaptasilah!" Kata Rena, anak yang duduk didepan bangku Luna. Rena memang agak kalem. Tapi ya ikut ketawa ngakak tadi. Bahkan wajahnya aneh banget pas ketawa, makanya sifatnya kalem. Biar gak diejek.

Cancer masih kebingungan. Tapi sudah tidak diperpanjang lebarkan lagi. Bersamaan batin Cancer itu, Luna masuk ke kelas. Anak anak yang masih tertawa langsung menutup mulut rapat rapat dengan sedikit decakan tertawa.

"Ahahahahahaaaaa!!!!!" Luna tertawa dengan keras. Beberapa anak juga mengikutinya, namun langsung diam karena melihat Bu Anita dengan tatapan membunuhnya.

Luna memberhentikan tawanya dan kembali duduk. Untung saja sifat "Mak Lampir" miliknya special edition of Luna dan menjadi "Putri Es" lagi.

"Halo! Kudengar namamu Luna, aku Cancer! Salam kenal!" Cancer menyodorkan tangannya pada Luna. Luna menunduk hormat lalu melihat jendela lagi.

"Dasar  es batu!" Gumam Cancer.

"Gue bukan es batu elah!" Luna yang tadinya melamun kini tersadar karena gumaman Cancer. Sambil membalas gumamannya, Luna menjitak kepala Cancer yang menyebabkan benjolan ukuran sedang dipermukaan.

"Kenapa lo gak jawab gue?!?!" Pekik Cancer kesal. Memang sih 80% nggak suka sama dikacangin. Tapi kan tetep aja dicuekin ama cewek cantik itu sangat bikin sebel si Cancer.

Luna tidak menjawab. Dia hanya mengangguk seraya mengeluarkan hp nya. Cancer terkejut! Itu adalah hp yang seminggu lagi diproduksi! Darimana Luna mendapatkannya?

Tentu saja kalian tahu bahwa Luna pelacur, tapi Cancer nggak tahu. Wajar nggak tahu.

"Hp lu bagus amat! Seminggu baru mau keluar loh! Dapet dimana?" Tanya Cancer heran.

"Singapore." Jawab Luna irit. Sebenarnya Luna sedikit kaget karena pertanyaan Cancer.

Memang pabrik hp itu dari Singapore. Tapi kenapa bisa dapat? Batin Cancer.

>_< >_<

Kali ini Luna tidak ditemani temannya. Katanya ada urusan.

Bruak!!

Anything Is DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang