Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi, terlampau larut untuk siapapun menelusuri trotoar sepi ini. Tapi disinilah dia sekarang, Kim Taehyung memacu langkah nya secepat yang dia bisa. Kegelapan di jalanan ini benar benar membuat nya sulit bernafas.
Sampai suara mobil yang dengan perlahan berhenti di sebelahnya, langkah kaki bak pacuan kuda tadi terhenti dengan konstan. Tidak Taehyung hanya terkejut, dia menolehkan kepalanya saat melihat cahaya lampu dari dalam Range Rover hitam itu. Dan keterkejutannya belum usai ternyata. Di dalam mobil mahal itu ada pria dengan setelan jas mahal dengan dua kancing atas yang sudah tidak terkait, padahal seingat Taehyung Bos nya itu memakai dasi berwarna Navy saat di kantor.
Iya, itu bos nya Taehyung. Jeon Jungkook.
Ahli waris satu satu nya Jeon Familia."S-sir Jeon?" Taehyung malu.
Mengutuk bibirnya sendiri yang entah kenapa selalu bergetar ketika memanggil pria Raven itu. Dia jarang, sangat sangat jarang bicara dengan Jeon Jungkook ketika di kantor. Karena dia hanya karyawan biasa. Bukan seperti sepupunya itu, Min Yoongi yang bisa dengan santainya berbicara dengan Jungkook saat di kantor.
"Kim Taehyung?" Baritone rendah itu membuat punggung Taehyung meremang.
Kepala kecilnya itu hanya mengangguk dan sepersekian detik berikutnya pintu mobil itu terbuka.
Tehyung bengong, tentu saja. Dia itu lelah makanya benar benar tidak bisa membaca situasi -walaupun saat tidak lelah sama saja-"Masuk."
"Eh...
"Atau ku masuki."
"APA!"
Sekali lagi Taehyung malu, sudah lamban memahami berteriak pula. Sekarang dia was was dengan nasib nya sebagai karyawan di Jeon Familia. Langkah kaki nya ragu, namun dengan perlahan memasuki mobil hitam itu dan menutup pintunya dengan sesenyap mungkin. -takut rusak pikirnya-
Saat mobil itu berjalan perlahan, jantung Taehyung bekerja extra. Tidak pernah ada dalam benak nya kalau dia akan satu mobil dengan Bosa nya ini. Bayangan terliarnya adalah mimpi basah dengan Jeon Jungkook sebagai objek mimpinya. Mengingat itu wajah Taehyung otomatis memanas, Jungkook yang sedari tadi melirik Taehyung dari spion di atasnya menyerngit bingung.
"Apa AC-nya tidak terasa, Taehyung?"
"Uh-
Apa Taehyung sudah menjelaskan bagaimana buruknya dia dalam mengontrol suara.
Itu hampir -atau mungkin sudah- terdengar seperti lenguhan. Batin Taehyung menangis heboh sekarang. Sedangkan Bos nya itu?
Diam diam menyeringai atas apa yang di dengarnya.
Mereka berhenti di perjalanan, tentu sajaalasan klise tentang mengisi bahan bakar padahal tuan muda satu ini bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di stasiun gas seperti sekarang ini.
Karena Jeon sialan Jungkook itu punya ribuan bawahan untuk di perintah.
Benar benar orang kaya yang sialan.
Jungkook menyarankan Taehyung untuk menunggunya di dalam swalayan 24 jam yang biasa ada di tiap tiap tempat seperti ini. -Dan itu masih alibi nya juga- karena pria itu hanya memutar mobil mahal nya dan memarkirkan nya di tempat yang tidak terjangkau pandangan hazel cokelat Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEON'S.
Fanfiction"You deserved to be pinned on the wall bc you re such an art, Pupps." -Jeongguk Jeon. "I like the idea to go in between you and the wall." -Taehyung Kim. -KookV compilation-