Pada dasarnya setiap pertemuan pasti sudah direncanakan. - Septian Mahardika
Warna jingga sudah hadir pada awannya, ditemani angin yang selalu menerpa setiap wajah penikmatnya, membuat siapapun merasa tenang dalam peluknya, seperti Raina yang sedang duduk di bangku taman menikmati setiap embusan angin yang menerpanya."Perasaan gue.., lo keluar kelas dari jam sembilan, lebih tepatnya sebelum bel pulang, ini udah sore dan lo masih pake seragam, jangan-jangan lo dikunciin pintu ya gara-gara ketauan madol?" Ucap seseorang yang membuat Raina terkejut.
"Lo Siapa?" Tanya Raina merasa bingung.
"Bener gk inget gue?, Emang lo gk pernah liat gue?" Raina hanya menjawab dengan gelengan, laki-laki itu pun terkekeh dan mengacak-acak rambut Raina gemas, Raina yang diperlakukan seperti itu langsung menepis tangan laki-laki tersebut.
"Enak aja lo, maen pegangan-pegang pala gue, Lo siapa sih?!" Ucap Raina yang mulai tersulut emosi.
Laki-laki itu mengulurkan tangan ke arah Raina, merasa tak ada balasan laki-laki itu kembali menarik tangannya dan tersenyum.
"Nama gue Septian, kalo lo bilang gk pernah liat gue lo salah, bahkan gue masih inget wajah buru-buru lo saat nabrak gue depan kelas" ucap laki-laki itu membuat mata Raina membulat.
"Jad, jadi lo cowok yang gue tabrak depan kelas ya" ucap Raina dengan tampang polosnya. "Ah gue minta maaf deh"
"Gue bakal maafin lo dengan satu syarat" ucap laki-laki itu dengan senyum smirknya.
"Hm.., apaan syaratnya"
"Pulang bareng gue, sekarang"
"Gk us-
"Kata lo mau minta maaf, lagi pula dikit lagi azan Magrib, gk takut diculik kolong wewe?" Mendengar itu Raina menghembuskan nafas gusar dan mengiyakan ajakan Septian.
~0o0~
Sesampainya dirumah Raina langsung masuk kedalam rumahnya tanpa mengatakan apa-apa, namun saat dia sedang menutup pagar rumahnya, dia melihat Septian masih diam disana dan menatapnya."Ngapain diem disitu, gk mau pulang?, ini udah magrib"
"Gue rasa gue suka sama Lo" gumam Septian yang tidak didengar Raina.
"Lo ngomong apaan sih, gk kedengeran!"
"Masuk sana, gue mau liat Lo sampe masuk kedalem, habis itu baru gue pulang" Raina yang mendengar itu menatap Septian aneh, lalu berbalik dan meninggalkan Septian disana.
Raina masuk kedalam kamar, dan berbaring di atas kasur empuknya, matanya terus menjelajahi foto-foto yang dia pasang di tembok-tembok kamarnya.
"I Miss u, so Much"
Tanpa sadar matanya mulai berkaca-kaca, dengan cepat dia menghapus air mata dari sudut matanya dan memejamkan matanya untuk beristirahat.
~0o0~
Matahari kembali memancarkan sinarnya, membuat seorang gadis yang masih lengkap dengan pakaian sekolah merasa terusik dari tidurnya, merasa kesal dengan cahaya matahari yang menyelinap masuk ke kamarnya diapun bangun menuju kamar mandi.
Saat selesai membersihkan tubuhnya gadis itu duduk didepan meja rias dengan wajah malasnya, namun matanya membulat saat melihat jam di dinding kamarnya.
"Shit, jam setengah sembilan, gue tidur apa pingsan, nama hari ini dia libur kuliah lagi,Raina mampus lo!"
Raina keluar dari kamarnya diam-diam dengan membawa tas dan kunci mobilnya, namun usahanya sia-sia saat suara berat seorang laki-laki menginterupsi Raina agar berhenti.
"Diam disitu" ucap laki-laki itu dengan dingin, Raina hanya bisa diam dan menunduk.
"Pulang magrib, bolos sekolah, dan sekarang gak sekolah, mau jadi apa kamu Rein"
Raina yang mendengar itu hanya berdecak kesal, dan mengucap sumpah serapah dalam hati nya.
"Kenapa diem aja, jawab!"
"this is my life, this is my story, you have no right to arrange me!" Ucap Raina dengan nada yang tak kalah tinggi. "just take care of your girlfriend" lanjut Raina.
"you are more important than him" ucap laki-laki itu dengan nada yang mulai melembut.
"No, it's all just bullshit" ucap Raina dengan air mata yang mulai mengalir, "kalo aku yang lebih penting, dimana kamu saat mereka pergi, dimana kamu saat aku merasa takut dengan dunia ini, where are you?!"
"Sorry"
"Save your bullshit"
Raina pun masuk kembali ke kamar dan menguncinya.Setelah itu dia mengambil handphone dan menghubui seseorang.
"Hallo"
"Please come back"
Setelah mengatakan itu Raina langsung menutup panggilan.
____________________
Vote sama komennya ya ges:))))
Pokoknya komen aja kalo ada salah-salah jangan ngomongin dibelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta remaja
Ficção Adolescente{ON GOING} sebuah rasa, yang menciptakan lika-liku cerita, menghancurkan persahabatan, pertemanan, dan perasaan, serta menimbulkan kekecewaan. bagaimana akhirnya? apakan semua akan kembali seperti semula? persahabatan dengan janji sejatinya? peteman...