Jam istirahat adalah sesuatu yang paling ditunggu-tunggu oleh kebanyak siswa.
Platinum segera menuju kantin. Tentu saja semua orang akan membukakan jalan untuk mereka. Tak terkecuali Perfple.
Tesa berjalan menuju Starbucks (ekhm, di sekolahnya kantin itu kayak foodcourt yeah? Jadi ada McD juga KFC dkk). Ia memesan Caramel Macchiato dan sepiring New York Cheese Cake. Ternyata Devan juga berada di Starbucks. Devan memesan Green Tea Latte Cream Frappucinno lalu duduk di meja yang sama dengan Tesa.
"Hai" sapa Devan. Tesa mendongak dan mendapati wajah sumringah Devan. Devan segera menempelkan pantatnya ke sofa berlengan yang berhadapan dengan Tesa. Tesa hanya tersenyum tipis kemudian melanjutkan kembali memakan cheese cake-nya. Devan merasa bahwa ia, dikacangin (maafkan bahasanya yang semrawut). Setelah keduanya mengahbiskan Makanan dan minuman, Devan mengajak Tesa ke rooftop sekolahan...
***
"Menurut gue, disini viewnya bagus banget. Kompleks sekolah kita keliatan banget. Hijau banget. Tuh dari sini bisa keliatan Forest Hill. Lo liat nggak disitu, itu Magic Lake. Sebelah kiri deket Tower E kolam berenang. Dan Di deket Lab. Science kan ada Artwork Park. Kapan-kapan kesana yok" terang Devan. Tesa tersenyum lebar.
"Boleh. Kebetulan gue belom pernah ke artwork park" jawab Tesa antusias.
Devan kemudian mengeluarkan kotak beku dari dalam tas makannya. Nah, walaupun view sama tempatnya nggak mendukung, tapi nggak apa-apa kan kalo kita makannya japannese food.
"Ya ampun gue nggak nyangka lo bakal bawa japannese food. Itu favorit gue!" pekik Tesa. Darimana dia tau kalo Japannese food itu favorit gue ya?Pikir Tesa.
Devan mengeluarkan berbagai macam sushi, chicken katsu, Ebi Furrai, Shrimp Roll, Salad, Sashimi dan tak lupa beberapa bumbu khususnya. Ternyata di rooftop terdapat sebuah meja dan kursi lipat. Devan dan Tesa segera duduk disitu dan memakan makanannya.
Devan benar-benar beruntung. Ia mengetahui satu hal lagi tentang Tesa. Tesa suka Japannese Food.