Artwork Park

79 4 0
                                    

Sesuai janjinya, hari ini Devan mengajak Tesa ke Artwork Park. Artwork Park adalah sebuah taman yang dipenuhi dengan seni. Beberapa lukisan terpajang disitu. Beberapa hasil kreasi murid-murid juga dipajang disitu.

"Dulu, kakak gue alumni sini juga. Waktu itu dia bikin kota dari kardus. Mau liat nggak?" tanya Devan. Tesa mengangguk kemudian mengikuti Devan menuju sebuah spot dekat Lucky Fountain.

Beberapa meter di sebelah kanan Lucky Fountain, di dekat bunga Anggrek, terdalat sebuah kota kecil dari kardus. Ada mobil, lampu merah,halte,mall,rumah bahkan ada orang-orangan kardus mini. Pasti Kak Dea adalah orang yang sangat teliti dan sabar. Karena untuk membuat sebuah miniatur kota, dari kardus butuh ketelitian dan kesabaran ekstra.

"Wow! Kakak kamu kreatif banget!" puji Tesa. Ia benar-benar takjub akan hasil kreasi Kak Dea.

Setelah melihat Hasil kreasi, mereka segera menuju Artwork Café. Artwork Café adalah sebuah restoran yang dipenuhi dengan seni. Semua tempat duduk tidak ada yang sama. Ada yang berbentuk toilet, bathtub, tempat tidur, jok mobil, pelana kuda, dll.

Mereka segera duduk di tempat duduk yang berbentuk ayunan. Pelayan pun menghampiri meja Devan.

"Selamat siang. Mau langsung pesan saja atau ..." tawar pelayan itu. " Langsung pesan aja" ucap Devan cepat.

Ia menyebutkan pesanannya dan Tesa lalu mbak Pelayan itu segera menyiapkannya.

Tesa dan Devan terdiam selama beberapa saat sampai suara notif line dari iphone Tesa berbunyi.

Tesa segera mengeceknya dan melihat siapa yang baru saja mengiriminya line.

Marshanaamin:

Lo dimana?Kita mau meet up.

Tesa segera membalasnya.

Tesaudrey :

Gue nggak bisa ikut meet up sekarang. Gue lagi ada urusan.

Kemudian ia meletakkan kembali iphone-nya.

Beberapa menit kemudian, pelayan datang membawa pesanan. Devan dan Tesa segera melahapnya karena kebetulan, mereka memang sedang lapar.

"Tesa" panggil Devan. Tesa segera mendongak menatap Devan.

"Pacar lo siapa?" tanya Devan hati-hati. Tesa tampak bingung. Ia menelan makanannya lalu terdiam sebentar. "Belum punya pacar" jawabnya.

Awalnya Devan kaget bukan main. Ia pikir Tesa sudah punya setidaknya 5 mantan keataslah ya. Tapi ini? Ini diluar dugaan. Padahal sudah beredar banyak gosip dari para adik kelas. Beberapa cowok seperti, Hanief, Fauzan, Fathan dan masih banyak lagi, sempat dikabarkan dekat dengan Tesa.

Jadi semua itu Fake? Devan benar-benar tak habis pikir. "Ooh. Gue juga belum punya pacar sih. Nggak ada yang mau sama gue. Heheheh" balas Devan.

"Masa?Wah kirain gue lo mantannya udah banyak. Ternyata sama juga kayak gue. Btw, siapa sih yang nggak mau sama Devan. Hahaha" canda Tesa. Tesa bercanda. BERCANDA. BERCANDA(author lebai. #UdahDiCapslockSamaDiBold) Tapi Devan menganggapnya serius.

Kalau gini sih, mulai deh, Devan bakalan bertingkah yang enggak-enggak dan dia bakal Kegeeran. Padahalkan Tesa cuma bercanda. Masa Devan nggak menangkap kata hahaha di akhir kalimat sih? Padahal sama author udah di capslock sama di bold. #Garing.

"Yaudah yuk Devan balik." ajak Tesa saat ia sudah menyelesaikan makannya.

"Hmm?Lo duluan aja ya. Gue masih mau disini. Nggak apa-apa kan?" Ujar Devan seraya tersenyum. "Oh yaudah nggak apa-apa. Gue duluan yaa" seru Tesa kemudian berjalan keluar dari restoran.

"Lo pasti suka sama gue" ucap Devan pelan setelah Tesa keluar...

***

MASA BESOK NGGAK APDET CERITA. YISSSHHH NYEBELIN BANGET GUE. VOTENYA NGENES BANGET SIH YAWLA

KEEP VOTE YEAH!!!

Story of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang