part 1

38 6 1
                                    

🦄🦄🦄🦄

"Dell," Teriak Kim dari jarak 1 meter. Esthella berbalik, menoleh ke arah Kim. Dia tersenyum, manis sekali. Kumis tipis yang dia biarkan tumbuh diatas bibirnya menambah rasa bahwa Esthella benar-benar mencintai pria yang tengah bersamanya .

"Kamu mau ikut nggak? " Tanya Kim sejurus kemudian.

"Kemana? " Jawab Esthella kemudian, Kim masih duduk diatas sofa di Mall. Sementara Dela (panggilan akrabnya) , berjalan tak karuan melihat perabot rumah tangga yang dijajakan di Mall tersebut.

" Ke pelaminan. Hahaha, " Kim tertawa lebar, seperti tidak ada rasa malu walaupun penjaga Mall sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

" Aku mau ikut, yang penting sama kamu. " Dela terkekeh, geli mendengar ucapannya barusan.

" Yaudah ayo, sekarang juga kita pergi."

" Pergi kemana? " Tanya Dela pura-pura tidak tau.

" Ke kantor polisi!"
Dela terkejut, dia kira Kim akan bilang pergi ke KUA. "Kok ke kantor polisi sih, kamu mau ngapain? "

"Aku mau lapor ke polisi, kalo separuh hati aku udah di curi sama kamu. " Kim kembali tertawa setelah berhasil menggombali perempuan yang tengah bersamanya .

"Idih receh banget si! " Dela perlahan menghampiri Kim, berniat mengajaknya pergi ke lain tempat.

" Tapi kamu seneng kan? " Kim mengacak- ngacak rambut Dela yang tergerai dengan sangat indah, Dela tersenyum sembari mengangguk. Tanpa Dela sadari tangan kanan Kim merangkul pundak kiri nya dengan sangat pelan dan penuh perasaan. Tak kalah romantis, Dela menggenggam tangan Kim yang ia biarkan tergeletak diatas pundaknya.

"Muach. " Dela terkejut, matanya menatap wajah Kim yang kini menatap mata Dela dengan fokus. Kim mencium rambutnya. Dela kira Kim tidak seberani itu. Dia tidak bisa berkata-kata. Jantung nya berdetak sangat kencang, kencang sekali. Mereka berdua berjalan menuju toko sepatu sambil merangkul dan berpegangan tangan, hingga akhirnya ibu membangunkan Dela dari mimpinya.

"Del, bangun! Udah siang, kebo amat si ini anak satu! "
Hoamm.. "Paan si bu, Dela kan lagi mimpi indah." Dela tidak bergeming,  ia masih tergeletak diatas kasur sembari memeluk guling nya yang terasa empuk. Mata nya masih terpejam, menolak untuk bangun. Sementara ibu, masih saja mengoceh bak burung yang belum diberi makan.

"Mimpi indah, mimpi indah. Mimpi indah apa kamu hah? Udah jam berapa ini, katanya kamu mau latihan dance, "

Dela tidak menggubris ucapan ibunya. Gara-gara semalam Dela maraton nonton drakor yang diperankan oleh Lee Jong-suk sampai beberapa episode. Sebuah drama yang begitu seru dan tidak membosankan, terlebih aktor yang bermain peranpun sangat tampan dan tidak membosankan jika mata siapapun melihatnya. Alur cerita yang dibuat juga membuat penasaran, setiap episode yang di tonton selalu saja membuat untuk lagi, lagi, dan lagi menontonnya. Benar-benar perfecto!

"Dela bangun! Kebiasaan banget si, susah bangun pagi. Makanya kalo malem jangan begadang mulu. Korea terus si yang kamu tonton, jadinya gini nih gak bisa memanage waktu, kedisiplinan kamu kurang! Bisanya cuma nonton drama aja, bukannya belajar kek apa kek. Kamu kan masih sekolah, yang sewajarnya aja dong. Kalo kamu emang suka sama k-pop ibu dukung ko, ibu nggak akan larang kamu. Tapi kalo kamu jadi males-malesan kaya gini ibu nggak akan kasih kamu fasilitas apapun termasuk handphone, laptop semuanya ibu sita termasuk barang-barang k-pop kamu. Supaya kamu nggak begadang dan susah bangun pagi lagi!"

Astaga, Dela tersentak dan segera beranjak setelah mendengar ocehan ibu nya barusan.

" Ibu, jangan gitu dong. Kalo semua fasilitas Dela ibu sita nanti nasib Dela gimana?" Dela merengek sembari menggaruk pinggang nya yang tidak terasa gatal. Ibu berdiri didepannya sembari berkacak pinggang.

"Ya itu derita kamu, makanya ayo bangun!"

"Ini Dela udah bangun.. " Jawabnya dengan nada berpura-pura sedih. Bibirnya ia biarkan dilipat, supaya ibu iba melihatnya.

Ibunya terdiam, o iya juga ya, Dela kan udah bangun. Gumamnya dalam hati.
"Ya udah cepetan sana mandi, katanya mau latihan dance. "

"Tapi ibu nggak jadi sita barang-barang aku kan?" Dela tersenyum manja kearah ibu.

"Nggak ko, itumah senjata ibu aja biar kamu bangun."

" O,jadi cuma prank biar Dela bangun. Kalo gitu, tar kalo ibu ngomong kaya tadi ke Dela, Dela nggak akan bangun deh soalnya kan cuma akal-akalan ibu aja. Hahaha. "

"Hih ni anak! Sana mandi! "

"Emang ini udah jam berapa bu?"

"jam sembilan. " jawab ibu tanpa berpikir panjang .

"what? Kok ibu nggak bangunin aku si? Haduh telat dong latihan dance nya. "

"kok jadi ibu yang salah, kan dari tadi ibu bangunin kamu! "

" Hehe aku kan sayang ibu.. "

"Nggak nyambung Maryono! Cepetan mandi! Demi apa coba ini anak susah banget dibilanginnya."

"Demi cintaku padamuuu, kemanapun kau kan ku bawaa..Hahaha"

"ESTEHGEPROOOOOKKKK! "

"Esthella ibu, bukan es geprok. " Dela tertawa dengan nada menggoda.
Ibu berusaha memukul nya dengan guling yang ada diatas kasur. Dela mengelak, menghindar dari pukulan ibu.
Ibu tertawa, Dela juga. Menurutnya seorang ibu adalah sosok yang sangat penyabar.

🦄🦄🦄

Happy reading🦄
wait for the next part gaes :)

Kim & EsthellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang