part 3

13 4 0
                                    

🦄🦄🦄🦄

Dela melongo setengah mati.  KIM?seorang lelaki yang ia mimpikan malam tadi ternyata benar-benar ada di dunia nyata.
Ada apa ini?

"latihannya udah dulu aja ya,  gue ada acara nih di rumah. " Pinta Dela. Dela terpaksa mengucapkan kata-kata yang tidak benar faktanya,  karena keinginan Dela soal Kim tidak bisa di bungkam.
Sementara itu, Miza sibuk memijat bagian kakinya yang terasa pegal. Netha sibuk membetulkan kunciran rambutnya yang mulai kendur. Sementara Salma, ia fokus nonton video dance practice di ponselnya.

"Woy bambank! Ko dikacangin sih." Tegas Dela ketika Miza, Salma dan Netha tidak menggubris ucapannya.

"Nyelo dong say," Jawab Netha santai sambil merapikan kuncirannya.

"Kalo mau pulang mah pulang aja,  lagian kaki gue juga udah pegel-pegel, Del." Jawab Salma beberapa menit kemudian . Ia menyimpan ponsel kedalam tas punggung yang di bawanya.

"Iya Del,  kalo ada acara keluarga  pulang aja, jangan di paksain buat latihan mulu." Miza ikut menjawab.

"Beneran nih? " Dela memastikan.

"Iya.. " Jawab Miza, Salma , Netha  bersamaan.

"Ok deh. Thanks banget ya bebep-bebep ku. " Ucap Dela sambil melambaikan tangannya. Ia mulai melangkahkan kakinya meninggalkan tempat latihan.
"Speaker sama tetek bengek nya bawa pulang ya!" Teriak Dela dari kejauhan. 

"Ashiapp. " Balas Miza mengikuti gaya bicara Atta Halilintar seorang King Of Youtube di Indonesia . Volume suaranya ia kencangkan agar terdengar oleh telinga Dela.

"A team nih ye, " Ucap Netha dengan nada menggoda.

"Oh,  tentunya!" Jawab Miza.

" Alah so pisan sih maneh!Bang Atta siapa kagak tau juga lu. So so-an jadi A team." Ejek Netha.

"Bodo amat , sibuk amat si lu ngurusin idup gue! Bang Atta aja nggak ngurusin idup gue tuh,  nggak ribet kayak lu! " jawab sambil Miza menjulurkan lidah.

" Idih,  buat apa coba Bang Atta ngurusin idup lo? Nggak berfaedah, nggak menguntungkan banget tau nggak!? Dia juga sibuk kali sama pekerjaannya." Cecar Netha dengan sangat geram.

"Gue pulang duluan ya manteman seperjuangan. " Kata Salma sambil berlalu. Ia tidak mau terlibat cekcok dengan dua sahabat nya itu.

"Gue juga mau pulang nih, bosen liat muka dia mulu. " Kata Netha sambil melirik ke arah Miza. "Babay Miza Mizone!" lanjutnya.

Netha berlari mengejar Salma dan membiarkan Miza sendirian di hall. Miza naik darah mendengar kata-kata yang dilontarkan Netha. Tapi apa boleh buat?  Netha sahabat karibnya. Sejahat dan sekasar-kasarnya Netha, dia tetap sahabat sekaligus saudara bagi Miza.

"Woy kampret! Ini speaker siapa yang bawa? " Miza berteriak. Namun Netha dan salma sudah tidak terlihat batang hidungnya. Yang tersisa dihall hanya lah gema suara Miza sendiri.

" Nggak solider banget si jadi temen." Miza kesal, ia mengepalkan tangannya dan beberapa kali memukulnya ke lantai. Selang beberapa menit bulu kuduknya mulai merinding.
Miza berlari keluar dari hall. Speaker dan peralatan latihan Miza tinggalkan didalam hall.  Ia tidak perduli lagi.

***

Dela sudah berganti pakaian. Kaos putih yang ia kenakan saat latihan sudah bau keringat.

Dela membuka pintu kamarnya. Ia berniat menghubungi Devan soal perekrutan anggota baru bandnya. Dela penasaran dan ia ingin memastikan bahwa anggota baru band Devan adalah Kim,  seseorang yang malam tadi ia mimpikan.

Kim & EsthellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang