[19] Danger

1.1K 39 0
                                    

Seperti perintah dari Galvin gw tinggal lagi diappartnya. Dan juga setiap berangkat dan pulang sekolah gw sama Galvin. Sesampainya disekolah semua cowo yang notabenya mantan mantan gw, semua pada ngelirik kearah gw

Didepan gw sekarang ada Nando. Orang yang gw tolak waktu ulangtahunnya kemarin. Mungkin dia mau marah.

"dish" panggilnya sambil memandang gw

"nanti aja deh do, kita mau sarapan dulu dikantin. Kalo lo mau gabung do?" sambar Galvin sambil menggandeng tangan gw

"boljug yuk" ajak Nando sambil berjalan dibelakang kita

Sesampainya dikantin tentu saja ramai oleh orang orang yang belum sarapan. Ada juga yang sekedar nongkrong mencari wifi. Kita mencari meja yang lumayan sepi.

"lo mau omong apa do?" tanya gw langsung saat Galvin pergi memesan makanan.

"lo balikan sama Galvin?" tanyanya serius

"hm" singkat gw seperti biasanya

"lo bisa balikan sama dia tapi lu ga bisa balikan sama gw dish, lo munafik" katanya sambil melirik tajam kearah gw

"serah, lo ga berhak ngatur hidup gw. Siapa lo?" sinis gw sambil ancang ancang pergi

"gw ga akan biarin lo bahagia dish" pelannya namun masih bisa gw dengar karena posisi kita yang dipojok

"doamat" gw pergi ninggalin Galvin dikantin dan menuju kekelas

Saat pelajaran kita mendapat tugas kerja kelompok Biologi, dan seperti biasanya kelompok gw sama siduo babi.

*****

Bel pulang telah terdengar. Dan semua murid bergegas untuk pulang, namun tidak buat kelas gw. Kita harus kerja kelompok dulu karena lusa tugas itu sudah harus dikumpulkan.

Gw nunggu Hani yang katanya gw bisa nebeng dimobilnya, namun apa yang gw dapat Hani ga datang dari tadi dan Galvin sudah gw suruh pulang duluan dari tadi.

Tiba tiba suara mobil terdengar mendekati posisi gw dan seorang lelaki mendekat kearah gw sambil mengenakan hoodie abu abu armynya.

"nungguin sapa" tanyanya

"hani" singkat gw

"oh, bareng gw aja. Rumah gw sama dia satu arah kok" ajak lelaki itu

"ga" tolak gw mentah mentah sambil melirik lelaki itu

"bentar lagi hujan, bisa ga sih lo nurut sama gw sekali aja" ajaknya yang mulai menaikan suara satu oktaf hingga gw takit dan menurut

Saat didalam mobil tidak ada percakapan antara kita, hanya suara kebisingan dari luar mobil. Dan lelaki itu ngga ngajak gw kearah rumah Hani, tetapi arah lain.

"lo ngajak gw kemana" tanya gw sambil menatap tajam dia

"..."

"ini dimana?" tanya gw menaikan suara satu oktaf

"LO BUDEG HAH? GW TANYA LO NGAJAK GW KEMANA BANGSAT" teriak gw

Cittt

Dughhh

"awhh" lirih gw karena dia yang tiba tiba mengerem mobil ditengah jalan yang sepi ini, dan sontak gw terjeduk kedepan karena lupa memakai selfbeth

"bangsat" umpat gw sambil memegangi kepala gw yang pusing

"lo bisa diem ga? nurut aja" katanya sambil menjalankan mobil memasuki rumah besar berwarna putih.

"lo mau ngajak gw kemana? Gw tanya lo baik baik" ucap gw sambil sedikit menahan tangis

"masuk kerumah sekarang" perintahnya

"ga" tolak gw sambil menepis tangannya

"GW BILANG MASUK KERUMAH SEKARANG" bentaknya kasar, yang membuat gw menangis

Gw kicep dan nurut oleh lelaki itu dan masuk kedalam rumah yang sepertinya tidak berpenghuni itu namun bersih.

"duduk" perintahnya sambil nunjuk sofa berwarna coklat susu. Dan sekali lagi gw nurut dan mendudukan diri disofa

Dan lelaki itu pergi kebelakang mungkin dapurnya. Setelah beberapa menit dia balik lagi dengan membawa 2 minuman soda berwarna merah.

"ni buat lo" dia nyodorin minuman ke gw

"mksh" singkat gw dan meminumnya sedikit

Ga lama kepala gw pusing banget, sangat sangat pusing entah apa yang dia masukin kedalam air minum gw. Dengan kepala yang masih berdenyut, gw mulai menutup mata namun sesekali gw masih terjaga

"lo jahat dish, lo jahat banget" ucapnya sambil merangkul gw dan mengusap kepala gw. Gw yang setengah sadar hanya bisa berdoa dan melawan rasa sakit kepala

"lo bilang ga mau balikan sama mantan, tapi apa lu balikan sama Galvin" lanjutnya sambil mencengkram rahang kepala gw kuat banget

"lo munafik tau ga" lirihnya sambil menatap gw tajam

"mhhh.." ucap gw pelan, namun lelaki tersebut masih bisa mendengarnya.

"stt.. Lo ga perlu banyak omong. Biar gw yang mengakhiri ini semua haha" tawanya yang cringe

"buat permintaan terakhir sayang, gw mau mengakhiri hiduplo" kemudian dia pergi dan kembali dengan pisau ditangannya yang masih bisa gw liat dengan mata sedikit tertutup

"nan" lirih gw

"gw ga bisa milikin lo, dari pada gw liat lo sama orang lain mending lo meninggal aja dish. Maafin gw" ucapnya sambil menangis

Jrebbbbb

"ashh"

Pisau tadi sudah menancab diperut bagian kanan gw. Dan itu sangat sakit, gw hanya bisa meringis karena efek obat yang membuat gw lemas

BRAGHKKKKK

"BANGSAT LO NAN" teriak seorang lelaki yang baru datang kemudian menghantam rahang Nando dengan keras

"dish dish lo gpp?" panik Hani sambil memapah gw menuju kemobil namun karena ga mungkin gw ninggalin Galvin disini dengan Nando, bisa bisa Galvin dalam bahaya

"LO BRENGSEK BANGET NAN. LO BANCI" teriaknya sambil menendang perut Nando keras hingga orang itu jatuh tersungkur

"GW CUMAN MAU GLADISHH" jawabnya sambil mengusap darah yang ada disudut bibirnya

"KALO DIA GA MAU SAMA LO JANGAN DIPAKSA BANCI ! SINI LO LAWAN GW!" ucap Galvin yang mukanya sudah memerah padam

Tiba tiba dari arah pintu banyak orang memakai seragam dan masuk kedalam rumah Nando.

"angkat tangan!" perintahnya sambil menodongkan pistol

"tangkap lelaki itu, saya Hani dan dia Galvin yang menelfon Bapak tadi" terang Hani sambil tetap menahan badan gw

Galvin berlari kearah gw sambil menangis. Dan gw usap airmatanya pelan dan menatap matanya dalam.

"ma-makasih vin. selamat tinggal" lirih gw hingga akhirnya gw terjatuh dan menutup mata dengan pisau yang masih menancap diperut kanan gw.

"Sekali lagi, gw sendirian didunia ini"

--galvin

#TBC

Salam Literasi :*

Jeki

Bad Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang