Bali, kita semua berada dikota para turis ini. Disini sangat mengasikan, banyak sekali spot foto yang estetik gitu.
Tentu saja disepanjang perjalanan Rara sama Kevin terus-terusan adu bacod dan berakhir dengan Hani yang melerainya. Tangan gw terus digenggam oleh Galvin, seakan dia tidak ingin jauh dari gw.
Kita memasuki area hutan pinus gitu yang kayak di Twilight. Galvin menutup mata gw dengan kain putih, dia nuntun gw. Hanya terdengar suara napasnya yang berada dibahu gw.
"apa lo siap?" tanya Galavin berbisik ditelinga gw.
"hm"
Galvin membuka penutup mata dari gw. Dan gw langsung melihat sekitar, disana sudah terhias oleh bunga mawar putih dan juga orang-orang terdekat gw.
Disana ada Kak Vino juga, entah begimana bisa dia disini.
"langsung aja"
"Gladish, maukah lo jadi temen hidup gw" ucap Galvin menatap lembut mata gw sambil menggenggam tangan gw."emh.." lirih gw karena gugup.
"katakan saja, gw gapapa" ucap Galvin.
"gw mau jadi temen hidup lo, selamanya" jawab gw.
Gw langsung memeluk Galvin erat dan menangia bahagia disana. Dengan perlahan Galvin melepas pelukanku dan memakaikan cincin emas yang sudah terukir nama kita disana.
"i love you"
"i love you more, my badboy" balas gw sambil tersenyum.
Semua orang yang berada ditempat itu langsung berteriak dan histeris melihat kita. Dari belakang keluarlah papah dan juga tante bella yang bergandengan tangan, tak lupa dengan Feby.
"mau apa kalian?!" bentak gw.
"Gladish, dengerin papah kali ini" pinta Papah memegangi tangan gw.
"gw ga mau!" tolak gw kemudian menghempas tangan papah.
"Gladish, dengerin dulu apa salahnya" ucap Galvin.
"baiklah" pasrah gw.
Kita memisahkan diri dari teman-teman. Disana tante bella, papah dan Feby melihati gw dengan intens.
"apa yang ingin Anda bicarakan?" tanya gw to the point.
"please balik kepapah sayang" pinta Papah sambil menundukan kepalanya.
"apa Anda bilang? Aku harus balik? Tidak akan" tolak gw hanya melirik papah.
"tolong nak, maafkan papahmu dan mamahkan kami juga" saut Bella dengan nada memohon.
"mengapa kalian tiba tiba berubah hah? Apa karena gw udah sukses terus kalian mau ngedeketin gw dan manfaatin gw" ucap gw mulai memarah.
"Gladish, kita tidak pernah berfikiran seperti itu" balas Feby.
"apa kalian paham dengan kesalahan kalian? Papah apa kau pernah menganggabku sebagai anak Anda? Anda terlalu egois dan menyalahkan aku yang bahkan tidak mengetahui apapun" lirih gw sambil menangis.
"maafkan saya, nak. Saya sangat menyesal telah menyia nyiakan mu" ucap papah sambil menangis.
"tolong biarkan aku hidup dengan tenang" pinta gw sambil menatap mata Papah.
"tapi papah ingin kamu balik sayang"
"aku maafkan kalian, berhentilah merasa bersalah dan aku akan kembali jika sudah saatnya, maafkan aku" ucap gw.
"peluklah papahmu walaupun sekali saja" pinta Papah saat jarak kita sudah lumayan jauh.
Dengan cepat gw berbalik dan memeluk papah dengan erat. Disanalah aku langsung menangis.
"papah merindukanmu nak"
Gw langsung melepas pelukannya dan pergi darinya.
"ikutlah dengan liburan kita" ajak Galvin.
"tapi-"
"ikut sajalah, anggap ini liburan keluarga" potong gw.
"akhirnya kebahagiaan gw kembali, dan Gladish yang penuh kesedihan telah berubah menjadi Gladish penuh kasih sayang. Memang untuk menggapai kata bahagia, gw harus menderita dahulu. Tapi penderitaan gw dahulu telah terbayar dengan senyum kasih sayang mereka"
--Gladish.
--Fin--
Yee, udah selesai. Buat readers maafin aku jika ada typo atau salah salah kata. Soalnya aku masih pemula hehe.
Kalo kalian suka bisa vomment jika tidak juga tak apa, hehe. Aku sadar FF ku yang inu masih berantakan banget.
Buat reader yang bucinin oppa oppa korea bisa liat lapak aku Bad Boy - Lee Jeno. Jan lupa follow IG author @zakiasls_ yang minta polbek bisa komen atau dm aja:)
Terimakasih kalian♡
Jeki
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Couple
Teen FictionKisah tentang, dua king playboy dan queen playgirl, yang akhirnya bersatu dari permulaan kebohongan seorang Galvin. Hingga akhirnya mereka bersama sama menemukan titik terang kebenaran tentang Gladish first love. Dan tanpa sadar jika mereka saling m...