🌃📞

10 0 0
                                    

Devan

Dania

📞📞📞

"Halo, Nia. Apa kabar? "

"....."

"Nia?  Kamu disana? "

"Van"

"Ya? Ada apa?"

"Semua terasa berat, Van. Aku ingin nangis, ingin mengeluh, ingin berhenti, ingin berteriak sekencangnya. Tapi, justru aku hanya bungkam"

"..."

"Aku hanya bungkam, Van. Aku menutup mata, menutup telinga. Mengabaikan perasaanku selama ini. Aku memendam semuanya. Aku gasanggup, Van"

"..."

"Semua, semua terasa berat. Aku gatau kenapa. Kenapa aku tidak se-invisible dulu, Van. Kenapa orang hanya datang padaku disaat ingin, aku ingin seperti dulu"

"..."

"Van, kamu pernah bilang, katakan apa yang aku rasakan pada mereka. Mereka akan paham. Tapi, van. Aku sakit. Aku gabisa. Aku merasa takut, van. Banyak hal ketakutan yang aku rasakan"

"..."

"Mereka memang mengerti awalnya, tapi apakah mereka berhenti? Aku rasa tidak. Kamu tau van, dadaku sesak sekarang. Aku merasa sesak. Aku takut. Aku nangis, van"

"..."

"Aku gatau mau ngapain, Van"

"Nia, ayo gapapa, nangis saja. Kamu terlalu lama memendamnya, Nia. Kamu menolak perasaan mu sendiri. Kamu membohongi dirimu sendiri. Menangislah, setidaknya kamu merasa tenang"

"Hiks, hiks hiks, v v van, a a a k hiks aku"

"Sssttt, Nia ku. Gapapa, menangis saja. Aku dengarkan kamu kok. Tapi kamu ingat ini ya, kamu punya alasan bukan bertahan sampai sekarang? "

"P p punya, van"

"Kamu sudah berjuang keras, Nia. Kamu mendapatkan titik ini dengan perjuanganmu. Dan Tuhan memberi penguji untukmu melalui mereka. Kamu disakiti, kamu merasa sedih, kamu ditempa, Sayang. Kamu kuat, Nia. Dania nya Devan sangat kuat"

"Van... "

"I found this quote for you, bee"

"What? "

"Don't you see how far you've come already? You have a lot to be proud of, and every reason to keep moving forward. You can do this"

"Van, honestly, i really really remember my reason. I know my struggle to be here. I know my strength to be like this. I know, van. But, sometimes, that thought comes. My brain such tell me that i'm not worth. That everyone don't like me. Everyone want me fail. Not in this position. Everyone like push me away. It seems like i'm not worth, Van"

"..."

"And, everytime that thought comes, i feel insecure. I feel that other is more and more than me. I know, at the first i'm invisible. Nobody knows me. And now everyone seems like try to push me away. Everyone like don't want me to be here, Van. Everyone like force their will. I'm tired, Van"

"Dania, aku paham perasaan kamu. Nia, keadaan kamu berasal dari pikiran kamu,  Sayang. Kenapa kamu berpikir orang-orang menginginkan kamu jatuh? Apa karna mereka selalu memintamu ini itu? Apa karna mereka selalu menatapmu? Apa karna kamu merasa dirimu berbeda?"

"..."

"Oh, my darl. I know ur feeling. Right now u feel mess. U feel that everyone just come to you if they have pretension for you and then leave u alone. isn't it?"

"Ya..... "

"Sayang, ayo. Kamu memang harus mengatakan kemauan kamu. Bukan sesuatu yang egois. Kamu terlalu lama memendam rasa sakit. Sehingga hati kamu tidak bisa menahannya. Kamu merasa tak sanggup hingga kamu kehilangan diri kamu. Mulailah dengan memaafkan dirimu. Minta maaf pada nya. Kamu merasa dirimu tidak pantas? Padahal kamu pantas, sayang"

"..."

"Kamu sangat pantas. Minta maaf pada dirimu yang kau sakiti. Lalu, mulailah berpendirian. Kamu bisa menolak dengan kata halus, tidak apa. Semua akan berlalu. People comes and go, and the true one never leave u alone"

"...."

"Kamu akan menemukannya suatu saat. Ok? Ayo, mulailah menerima dirimu. Jangan dengarkan pikiran burukmu, ya. Everyone has their own potensial"

"Ya, Van. Terima kasih sudah mendengarkanku, aku sangat lega karna akhirnya aku dapat mengatakannya"

"It's my pleasure, darl"

"Jangan darl darl an lah"

"Hahahahahaha mulai nih galaknya"

"Tau ah"

"Oke. Kamu sekarang maaf kan dirimu. Lalu tidur ya. Mulai sekarang, sebelum tidur kamu harus memaafkan dirimu dan mereka, lalu berdoa padaNya untuk memeroleh ketenangan"

"Iya, Van"

"Good Night, Daniaku. Sleep well, Nia. Semangat untuk hari esok"

"Good night too, Van. Terima kasih sudah mendengar curhatanku. Sleep well too. Semoga tidurmu menyenangkan dan esok yang indah menantimu"

"Sama-sama. Aku matiin ya. Bye"

"Bye"

tut tut tut tut

Midnight ConversationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang