🌃📞

7 0 0
                                    

Devan

Dania

📞📞📞

"Halo, Devan"

"Halo, Dania. Ada apa?"

"Kamu sibuk? Can i have a small talk with u?"

"Tentu, untuk kamu apa yang tidak aku lakukan, Darl"

"Ck, kebiasaan anda"

"Hehehehehe, okeeee ada apa malam gini nelepon lagi?"

"Aku capek. Aku ingin kamu jadi pendengarku, lagi. Will you?"

"Yes ofc, i'll be ur favorite listener, just for u"

"Hmm, honestly, i'm tired, Van. I'm tired for all fucking things happened in my life. I dunno why that things always come. I don't invite them, but, it just come like we're friends. ck, i'm tired, Van"

"..."

"Aku, aku juga takut, Van. Akhir-akhir ini aku takut. Aku takut akan kenyataan yang akan aku hadapi. Aku takut. Sejujurnya aku capek dengan ketakutan aku ini. Aku takut dan capek, Van. Kadang aku pengen waktu ini berhenti, Van. Berhenti, totally stop for me just for a while"

"..."

"Jujur, aku hanya bisa katakan ini sama kamu, Van. Aku ga bisa sejujur ini. Ketakutan ku selalu muncul tak beralasan, Van. Saat aku mengatakan ini aku menangis, Van. Rasanya sakit, aku gatau kenapa"

"..."

"Van,  are you there?"

"Yes, aku dengerin kamu"

"Van, kenapa hidup aku gini ya? Ya, maybe i'm not grateful ya, ya mungkin itu, tapi kenapa aku merasa gini, aku gamau, Van, aku gamau takut lagi, aku gamau merasa ga bersyukur gini, aku, aku gamau gini, Van"

"..."

"Van...  What should i do? I dunno what to do, nothing appears in my mind, nothing"

"Dania, kamu kalau teleponan sama aku nangis terus ya, jujur, kamu nangis membuat aku sakit, Nia"

"Hiks, hiks, hiks"

"Sayang, aku ga ada di sana untuk menghapus air mata kamu, aku sakit dengarnya"

"Aku gatau kenapa dia turun begitu aja, Van"

"Kamu tadi bilang, apa yang harus kamu lakukan. Kamu harus accept ur self, Nia. Accept ur imperfections, accept ur life, accept ur reality, accept everything comes in ur life"

"..."

"Dengan kamu menerima, kamu akan bersyukur. Dengan kamu bersyukur, kamu akan menghargai, Sayang. Mungkin bila mereka mendengar ceritamu, kamu akan dikatakan kurang bersyukur. Kamu sebenarnya kurang menerima dirimu sendiri, Nia"

"..."

"Kamu berharap hidupmu seperti orang di luar sana? Bergelimang dengan sosial media dimana-mana. Kamu menyalahkan dirimu dan kenyataan yang kamu hadapi. Kamu menyalahkan orang yang disekitarmu. Kamu menyalahkan realita yang kamu jalani"

"..."

"Sayang, kehidupan bukan hanya tentang ur social media, it's all 'bout u and ur self and people around u. Ketakutan kamu berasal dari accusiation from ur self to u. U blame ur self for things that u can't get. It's wrong, Nia. Kamu harus menerima segalanya. Menerima kenyataan dan realita yang kamu jalani"

"..."

"Kuncinya hanya itu, Nia. Accept, gratitude, and then appreciate. Just that"

"..."

"Ok, Nia?"

"Yes, Van. Terima kasih lagi lagi dan lagi kamu masih mau mendengarkan ketakutan aku ini"

"Aku ini pendengar kamu yang setia, it's ok if u want chit chat with me. I wanna be ur fav listener"

"I think so"

"Dan satu lagi, Nia"

"Apa, Van?"

"Jangan menangis lagi, aku terluka"

"Kenapa gitu?"

"Aku tidak di sana, Nia. Aku jauh dari kamu. Aku ga bisa memeluk kamu, mengusap rambutmu, dan memberi bahuku untuk tangisanmu. Aku terlalu jauh untukmu. Dan itu menyakitiku. Sungguh"

"I'm speechless"

"Hahahaha, remember, i'm ur fav listener"

"Yes"

"Ok, sekarang udah malam. Tidur sana. Aku gasuka ya kamu begadang terus besok kamu rasanya mau pingsan hadapin kegiatan kamu. Tidur pokoknya"

"Ihhhhhhhh, koo kamu tauuu. Hehehehe. Iya aku mau tidur nih. Rasanya setelah curhat sama kamu, aku lega. Hehehe. Kamu juga tidur, aku gasuka ya kamu habis ini ngeyoutube terus main game sampe pagi, kamu bisa masuk rumah sakit lagi, Mau kamu??? "

"Dengar kamu khawatir gini aku jadi ingin, gahahahahahahaha"

"Lah??!!  Jangan lah, ish, aku gasukaaa"

"Iya iya, aku habis ini tidur. Good night, Niaku"

"Night too, Van. Tidur sana, inget tidur"

"Iya sayangggg, dadahh jangan lupa mimpiin aku"

tut tut tut...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Midnight ConversationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang