ʙᴀʙʏ ᴅᴏɴ'ᴛ ʟɪᴋᴇ ɪᴛ

8.2K 1.3K 75
                                    

⚠terlalu banyak adegan kiss, awas g3ly :(

"Oh yang ini itu maksudnya. . ." Misa ngejelasin makna dari kalimat yang di tanyakan oleh teman kampusnya, Seungmin. Lelaki itu mengangguk beberapa kali ketika mulai memahami maksud dari pertanyaannya tadi.

"Kalo yang ini gimana?" Seungmin nunjuk kalimat lain dan Misa mulai menjelaskannya. Sebenernya ini udah kalimat kesekian, tapi Misa keliatannya ngga keberatan jadi Seungmin keenakan.

"Ini itu gini. ." Misa lagi lagi ngejelasin kalimat lainnya. Untung aja deh dia punya pacar bule jadi kan dia lebih pinter sedikit di kampus.

"Kalo yang ini?" Seungmin nunjuk satu kalimat di bukunya, 'you're beautiful' Misa langsung diem waktu Seungmin nyengir di hadapannya.

"Ehm. ." Sebuah dehaman tepat di belakang Misa bikin keduanya noleh. Misa bisa lihat Mark lagi berdiri di belakangnya dengan tangan yang berada di dalam saku celana kainnya, "enak ya berduaan di taman kampus."

"Mark. ." Misa langsung bangun dari duduknya terus megang tangan lelaki itu, "aku cuma bantuin Seungmin belajar kok"

"Iya terserah, sampai teleponku aja ngga diangkat." Mark lepasin tangannya Misa terus langsung pergi dari sana. Gak peduliin Misa yang manggil dia terus.

Misa nunduk, dia bingung harus bagaimana.

Seungmin nepuk bahunya Misa yang udah lemes banget itu, "maafin gue ya, salah gue ini."

Misa menggeleng, "bukan salah kamu kok, baterai ponselku emang lagi habis." Gadis itu menghela nafasnya kemudian menggendong tasnya, "Seungmin, aku duluan ya."

Seungmin ngangguk, "i-iya. Hati-hati dan maaf. ."




🌻🌻🌻




Misa udah berdiri di depan gedung kantornya Mark. Jantungnya berdegup dengan sangat kencang sekarang. Ayolah, kekasihnya merajuk pastinya.

Misa liatin tas bekal yang ia bawa di tangannya. Iya, sebelum dia kesini, dari kampus dia kerumah dulu buat masak beberapa makanan buat lelakinya. Dan sekarang dia udah disini, di depan kantor kekasihnya.

Kakinya melangkah masuk ke dalam gedung kantor itu. Hal pertama yang terjadi adalah karyawan disana tersenyum dan memberi hormat pada Misa. Ya kalo Mark yang berkehendak dia bisa apa?

Misa balik senyum ke karyawan-karyawan itu sebelum kembali melangkah menuju lantai dimana terdapat ruang kerja Mark.

Sebelum masuk, Misa juga ngeliat bawahannya Mark, Woojin. Misa deketin Woojin sambil senyum, "Marknya ada?"

Woojin ngangguk, "kalian berantem? Mark kusut banget mukanya." Misa tersenyum kecut. Mark salah paham. Misa ngeluarin sebuah kue lapis dan naruh itu diatas mejanya Woojin, "jangan lupa makan, ya."

Woojin ngangguk, setelahnya membiarkan Misa masuk ke ruangan atasannya itu.

Misa nyembulin kepalanya di balik pintu dan ngeliat sekeliling. Bisa dia liat Mark lagi duduk sambil liatin keluar jendela yang langsung terhubung dengan pemandangan kota.

Misa masuk terus naruh tas bekal itu di mejanya Mark. Kakinya melangkah mendekati lelaki itu kemudian memeluknya dari belakang, menyembunyikan wajahnya di tengkuk lelakinya, "Mark. ."

"Ngapain kesini?"

"Kamu salah paham." Misa lepasin pelukan itu dia jalan terus berdiri di depan lelaki itu, menggenggam kedua tangannya, "aku ngga jawab telepon kamu itu, soalnya baterai ponselku habis. Dan soal kenapa aku bisa sama Seungmin di taman, dia minta aku buat ngejelasin makna makna kalimat yang baru kita pelajarin tadi di kelas. Dia kurang paham, jadi aku jelasin ke dia."

Mark mengendikkan bahunya, bersikap acuh pada gadisnya. Misa menghela nafasnya. Mengesampingkan rasa malunya dan memilih untuk duduk di pangkuan Mark tanpa lelaki itu pinta.

Tangan Misa juga udah dia kalungin di lehernya Mark, "Mark, jangan marah." Misa ngusap pipinya Mark terus dia ciumin.

"Bayinya aku ngambek ya?" Misa mainin jarinya di wajahnya Mark, Mark sih cuma liatin Misa tanpa berniat jawab pertanyaan gadisnya.

Dalam hatinya Mark udah teriak teriak, dia pengen makan Misa tapi Misa masih terlalu muda.

Misa ciumin bibirnya Mark sayang, dan itu cukup bikin Mark berhenti merajuk. Tangannya bahkan mulai bekerja sekarang. Pinggang gadisnya di peluk dan tengkuknya di tahan.

"Aku ngga bakal lepasin kamu hari ini."

"Aku emang ga niat pergi kok dari kamu."

Paper Plane [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang