Pharmacum (Obat)

50 5 1
                                    

"Bila diri terus jadi obat, kapan hati sendiri sehat?" −Pin

****

Bentangan kilometer menjadi pemisah raga,

Hamparan waktu menjadi pemicu untuk rindu,

Sejauh apa kakiku akan melangkah untuk dirimu, tanyamu saat itu.

Mungkin sampai mataharipun akan ku kejar dirimu,karena saat mencintaimu segalanya menjadi masuk akal, segalanya menjadi pantas, sampai aku tak bisa membedakan mana fiksi mana nyata. Segalanya seperti fatamorgana, bahkan aku tak bisa mengerti mengapa kau inginkanku ada ; Mungkin cinta? Atau sebagai penghapus luka?

Jutaan waktu telah kuhabiskan dalam pengejaran, milyaran luka kurasakan dalam perjuangan untukmu, sedangkan kamu masih membisu seakan tak mengerti mauku.

Ketahuilah aku yang rela menerjang bentangan jarak hanya untuk menghiburmu saat hatimu tergores oleh hati yang lain. Ketahuilah aku yang rela membiarkan bentangan waktu memakan akal sehatku, sehingga aku hanya mengikuti kata hatiku yang terus menginginkan hatimu dan terus memanggil namamu.

Coba sekali saja kau tengok hatiku, hati yang rela hancur demi sembuhnya hatimu, hati yang rela terluka demi membuatmu tertawa, hati yang membantumu lepas dari sendu. Hati yang siap menerima apapun demi dirimu.

Sayangnya, sekuat apapun hatiku memanggil, sekeras apapun hatiku mencoba mengobati hati milikmu, kau selalu memilih pergi saat hatimu utuh dan kembali saat hatimu rapuh.

"Bukannya aku sudah layak untukmu?" tanyaku, tapi aku terlalu baik katamu. Lalu apa? aku harus menjadi pemberi luka agar kau cinta? Aku tak bisa, hatimu terlalu indah untuk di gores, terlalu cantik untuk sebuah luka.

Pada akhirnya akupun hanya menjadi obat yang berguna saat kamu sakit dan tak berguna saat kau sembuh. Bahkan aku pernah berharap kau terus sakit, agar kau tetap disisiku.

Kalau aku egois, mungkin aku akan terus berharap seperti itu.

Aku tak apa bertahan dengan luka sedangkan kau berbahagia,dengan dia ; sang pemberi luka.

Aku adalah obat, datanglah padaku saat kau sakit, aku akan menyembuhkanmu. Kapanpun, dimanapun. Terserah mu mau membuangku atau menyimpan aku saat kau sembuh dari lukamu, tugasku membuatmu sembuh kembali dan terjaga selalu seperti itu.

DISTANTIAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang