"Setidaknya masing - masing kita sudah paham; tak ada kata jauh bagi doa." -Penagenic
****
"Kalo kamu gak bisa ngertiin aku. Aku ga akan nuntut kamu lagi, Shan."
"Ngerti apa sih, Lang? Aku Cuma ngumpul sama teman - teman aku. Sebentar aja."
Gilang mengangkat satu tangannya. "Aku Cuma mau minta kamu nurut aja sama aku buat terakhir kalinya. Itu aja, Shan. sebelum aku pergi. Setelah itu kamu bebas."
Gilang memakai helmnya. "Aku pulang dulu. Salam buat mama papa."
"Lang." Panggilku namun hanya suara motor yang terus melaju dengan cepat.
Selalu seperti itu aku dianggap tidak pernah mengerti Gilang. Memang benar sih karena aku sendiri puntidak tahu harus mengerti tentang apa. Aku hanya pergi bersama temanku sebentar. Kenapa ia bisa semarah itu? Padahal hari ini adalah hari terakhir kita bertemu. Setelah ini ia akan melakukan pelatihan pendidikan selama satu tahun tanpa pulang. Akan jadi apa aku?
Aku kemudian masuk kedalam rumah dan menunggu Gilang mengirim pesan. Mungkin juga aku akan meminta maaf padanya. Walau aku tidak mengerti titik salahnya.
Gilang : Makasih aku kira ini akan jadi akhir yang baik buat kita. Kamu bisa ngucapin kata - kata perpisahan yang baik. nyatanya, nggak sama sekali. Jaga diri baik - baik. Inget semua pesan - pesan aku. Sepulang aku dari pelatihan semoga kamu bisa lebih mengerti. I love u, Shan!!
Aku membaca pesan itu kaku dengan bibir bawah yang terus ku gigit tanpa sadar air mataku jatuh. Aku menyesal sudah membuat kekacauan di hari terakhir kita bertemu. Mungkin aku berpikir aku akan baik - baik saja tanpanya. Selama setahun kedepan. Nyatanya dihari ini saja aku masih mengecewakannya.
Jari - jariku segera mengetikkan pesan untuknya.
Shania : Iya maafin aku. Setelah ini semua aku akan coba buat memperbaiki semuanya. Jaga kesehatan dan cepat pulangg!! I love u too.
****
Satu hari berlalu setelah kepergian Gilang. Waktu ku hanya dihabiskan untuk memikirkannya, memikirkan kesehatannya. Ia orang yang susah sekali menjaga kesehatannya sendiri. Ia gampang drop. Dan parahnya pada malam pertama ia disana, ia memberi kabar yang mencemaskan untukku.
Gilang : Aku abis apel, tadi muntah - muntah gaenak badan. Aku drop yang.
Aku langsung mengirmkan pesan sebanyak mungkin untuknya. Aku takut ia sampai kenapa - napa lalu jatuh sakit. Tapi mungkin karena hari pertama, badannya mungkin lagi beradaptasi dengan lingkungannya disana. Semoga baik - baik saja.
Jaga kesehatan yang benar, Lang.
Minum air putih yang banyak
Jangan lupa solat dan berdoa
Aku selalu semangatin dan doain kamu.
Aku sayang kamu
U'r love
−Shania Anjani
From author to Shania
Hargai apa saja yang masih kamu miliki hari ini
Semesta menitipkan semua itu untukmu
Jaga segalanya YAA
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANTIAE
De TodoDistantiae artinya "jarak". Menurut wikipedia, jarak merupakan angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu. Dalam perihal rasa; jarak bukan tentang perpisahan, bukan tentang kehilangan. Jarak hanya...