DISTANTIAE

Nolite Ire (Jangan Pergi)

"Aku mencintaimu dari jauh, dari jarak - jarak yang berusaha membuat kita rapuh dan doa - doa yang ingin kita tetap utuh."
-Pinterest

****

"Kamu tau ga? kenapa kita harus dipisah jarak gini?" Gadis cantik disebelahku bertanya.

"Kenapa emang?" Jawabku mengerti kalau sifat manisnya akan keluar

"Biar kita lebih menghargai waktu kita bareng, kayak sekarang ini. Aku senang bisa deket sama kamu, walaupun akhirnya jarak bakal bawa raga kamu jauh lagi." Katanya

Spontan akupun mendekapnya erat lalu berbisik "Semoga cuma raga kita yang jauh ya, hatinya jangan!"

"Iya sayang" Jawabnya

"Sekarang aku yang mau nanya. Apa bedanya kalimat dengan kamu?" Tanyaku.

"Apa bedanya?"

"Kalimat itu untuk diucap, sedangkan kamu untuk di kecup, seperti ini misalnya." Aku mengecup keningnya. Ia pun tersenyum manis

"Mila, Terimakasih sudah menjadi angin pembawa kehangatan di kota yang dingin ini" Kataku.

Ia menyenderkan kepalanya ke pundakku. "Kamu gaboleh balik lagi,diem disini sama aku." Pelan ia bersuara dengan mata berkaca kaca.

"Hey, kita kuat. Akan ada saatnya kita bakal terus bareng, aku gak akan berenti berjuang, begitupun kamu, kan?" Aku menggenggam tangannya.

Ia hanya mengangguk dan membiarkan sang waktu berlalu meninggalkan kami saling memeluk dan saling mendengar detak yang berkejaran dengan detik yang terus berjalan, sampai akhirnya kami kembali berjarak.

Iya, kami menjalin hubungan jarak jauh karena diharuskan berkegiatan di kota yang berbeda. Sehingga, jarak menjadi orang ketiga di hubungan kami. Terkadang aku bisa cemburu terhadap gedung sate yang bisa ia kunjungi setiap akhir pekan, sedang aku hanya bisa merindukannya dari jauh.

Memang kadang jarak membuat rindu dan cemburu menjadi kurang masuk akal, tapi di tengah jarak ini aku bersyukur memiliki pendamping sehebat dia ; yang bisa menguatkan disaat rapuh walau jarak membentang diantara raga kita, semoga kita selalu menjadi kita walau memang berbeda kota.