Come back, be here

8.7K 1.2K 229
                                    

Happy reading, dan jangan lupa ya kalau ini semua hanya fiksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading, dan jangan lupa ya kalau ini semua hanya fiksi. Hal seperti ini gak akan terjadi kepada para idol tokoh cerita ini di dunia nyata ^^

"AWM, SS1...." Doyoung mengabsen tiap senapan yang ingin dibawa.

"Gak terlalu berlebihan apa?" tanya Taeil yang tak digubris oleh siapapun. Mereka tidak memiliki cukup nyali untuk protes kepada Doyoung, karena jujur saja, pria itu seperti orang lain saat sedang murka.

"Nggak, sih," bantah Renjun.

Taeil berputar, memandang anak laki-laki yang sudah memakai kacamata bening dan jaket turtle neck berwarna hitam itu, tatapannya meminta penjelasan.

"Maksud gue, kalau mereka apa-apain Jina, gue gak segan-segan bakar satu kota ini." Renjun membalas tatapan Taeil.

Di tengah ruangan, Harin berdiri dalam diam. Ia terus memperhatikan mereka semua bersiap-siap seperti akan perang. Dia tidak kaget sama sekali dengan suasana ini. Toh, ia juga sudah berpengalaman dalam melakukan hal yang sama.

Ia ingin sekali membantu, karena sedari tadi tidak ada yang mengajaknya bicara atau memintanya melakukan sesuatu. Dia diam dalam pakuannya. Setidaknya, kalau dia tidak ikut membantu, jangan membuat repot.

Pikirannya penuh, kalau dibilang ia rindu suasana penuh ketegangan ini ... tidak juga. Harin memiliki perasaan takut terpendam akibat sesuatu yang terjadi beberapa tahun silam. Ia berharap semoga hal itu tidak terjadi lagi malam ini.

"Rin, lo punya helicopter licence kan?" Ten menghampiri.

"Iya, kenapa?"

"Pakean sekarang." Ia berbalik, mengambil sebuah pakaian yang terlipat rapih di dalam lemari besi.

"Ini bajunya Jina, pake aja. Habis pakean, lo naik ke rooftop, siapin oke?"

Pria itu menyerahkan pakaian lengkap serba hitam kepada Harin, kemudian menunjuk toilet di ujung ruangan. Harin mengangguk cepat dan langsung berpakaian.

"Lo sama Mark tinggal di luar nanti, biar bisa jaga sama cegat mereka kalau mereka mau kabur," jelas Renjun seraya memberikan Harin dua buah pistol.

"Orangnya banyak banget. Emangnya muat satu helikopter?" Harin mengajukan pertanyaan.

"Ada satu lagi—Mark pilotnya, makanya lo berdua di luar aja pas kita masuk ke dalem."

Pintu lift terbuka, masuklah dua orang pria lain. Yang satu memiliki luka yang sudah diperban di lengannya, Winwin. Yang satu lagi rambutnya berantakan dan wajahnya menunjukkan kelelahan. Menghabisi segerombolan orang yang memasuki markas pasti telah menguras tenaganya. Pria itu adalah Xiaojun.

"Yaudah, gue ke atas dulu," ucap Harin.

"Wah, lo bisa ngomong 'gue-lo' juga, gue pikir sama persis kayak Jina." Renjun terkekeh.

IRREGULAR  | NCT mafia au [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang