Selain Yasmine, terdapat satu orang perempuan lagi yaitu Monica Rahayu dan biasa dipanggil dengan Icha. Icha merupakan mahasiswi jurusan ilmu Komunikasi dan merupakan salah satu atlet wanita untuk komunitas basket dan komunitas tenis di fakultasnya. Oleh karena itu Icha terlihat cukup atletis dibandingkan mahasiswi-mahasiswi disekitarnya dengan rambut panjang sebahu yang terkadang selalu dikuncir dan berkacamata karena kegemarannya yang suka membaca komik ketika ada waktu luang. Karena fisiknya yang terlihat tomboi dan kebiasaannya yang menyukai komik terkadang menjadi target candaan dari si Tedjo ketika sedang berkumpul bersama, dan tidak jarang pada akhirnya sering berantem.
Oh ya, Icha sendiri dapat mengenal Levi dan Tedjo karena Icha merupakan ketua kelompok dari mereka berdua ketika masa orientasi pengenalan fakultas. Ketika sedang melaksanakan ataupun mengerjakan tugas-tugas kelompoknya terkadang Icha dan Tedjo saling melontarkan canda dan gurauannya secara bergantian, dan terkadang menjadi incaran para komdis (komisi pendisiplinan) akibat mereka bertiga selalu membuat keributan, Levi terbawa karena selalu berada disekitar mereka berdua. Selain itu karena menurut Icha bahwa Levi dan Tedjo adalah orang yang sangat asyik dan tidak membosankan sehingga pada akhirnya persahabatannya berlanjut sampai saat ini.
Sahabat terdekat Levi yang terakhir adalah Antonio DeFletcher, ia merupakan mahasiswa blasteran keturunan karena ayahnya merupakan orang asli dari New Zealand yang kemudian bertemu dengan ibunya yang merupakan orang Indonesia ketika sedang menjalankan pekerjaannya di Kementerian Luar Negeri New Zealand, walaupun begitu pada akhirnya ia lebih memilih menjadi warga negara Indonesia dibanding menjadi warga negara New Zealand karena semenjak kecil dan besar di Indonesia. Antonio sendiri biasanya dipanggil dengan Anthony oleh teman-temannya, terkecuali dengan Tedjo karena memanggilnya dengan Anton. Anthony sendiri dapat mengenal semuanya karena satu jurusan dengan Levi dan Tedjo, serta juga merupakan atlet pria untuk komunitas basket di fakultasnya dan mengenal Icha darisitu. Walaupun blasteran, Anthony benar-benar tidak terlihat seperti keturunan Indonesia, hal itu yang terkadang menjadi repot ketika ia diajak jalan-jalan oleh temannya, karena kebanyakan destinasi wisata-wisata di dalam negeri yang terkadang memberikan tarif yang lebih tinggi kepada wisatawan mancanegara dan Anthony selalu dianggap sebagai wisatawan mancanegara. Oleh sebab itu ketika kami hendak ingin berwisata bersama-sama, kami selalu mengingatkan Anthony untuk membawa KTP-nya, atau ia akan dikenakan biaya yang tinggi jika ingin memasuki suatu tempat.
Yap, itulah sahabat-sahabat yang selalu berada disamping Levi dimanapun Levi ada ataupun membutuhkan serta bagaimana mereka dapat menjadi sahabat Levi.
23 September 2017
Kembali lagi ke pembicaraan sebelumnya, yaitu...
AKHIR PEKAN !!!
Yak, Tedjo sepertinya ingin di akhir pekan ini diisi dengan berkumpul bersama sahabat-sahabatnya, dan melalui via group chat iapun membuka pembicaraan untuk membuka pembahasannya.
"GUYS, AKHIR PEKAN INI KITA HANGOUT LAH YUK" ketik Tedjo membuka bahasan.
Beberapa saat kemudian,
"BISA GAK LU UNTUK SEKALI AJA JANGAN GANGGU HIDUP GUE UNTUK SATU HARI?!?" ketik Icha tiba-tiba membalas obrolan Tedjo.
"BISA GAK LU UNTUK SEKALI AJA BALES OBROLAN GUE DENGAN LEBIH BAIK???" balas Tedjo dengan cepat.
"HEH, KARENA NOTIF CHAT DARI LU, TIM GUE JADI KALAH WOY KARENA NOTIFNYA KEPENCET GAK SENGAJA SAMA GUE!!" balas Icha yang terlihat seperti ingin mengamuk.
"WOK WOK WOK, KALO ITU DERITA L HAHAHA" kembali dibalas Tedjo yang sepertinya semakin membuat Icha kesal.
"GGGGRRRRRR, AWAS LU YA PAS KETEMU, GUE TABOK ATAS BAWAH KIRI NANAN ABIS LU PAKE BOLA BASKET"
"Guys.... tenang, tenang.... kayaknya Tedjo ingin ngajakin jalan nih" balas Yasmine sambil mencoba menangkan situasi yang sudah semakin panas.
"Hmm... Ajakan yang menarik, boleh banget sih kebetulan gue juga lagi jenuh nih seharian dirumah" sahut Bima menerima ajakan main si Tedjo.
"Gue ngikut aja ya jadinya mau gimana" balas Levi yang sebenarnya setengah-setengah mau dalam menerima ajakan main si Tedjo.
"YEAH, LET'S GET SOME BEER!" ketik Anthony dengan ajakan yang sangat menggoda.
"WIH, BIR PLETOK BOLEH JUGA TUH TON, IDE YANG MENARIK" sahut Tedjo membalas ajakan Anthony.
"Hmm, I think u misunderstood" kembali dibalas oleh Anthony.
"Nah, darisini dah keliatan persamaan si Tedjo sama luwak kan, guys? Sama-sama otaknya sekecil luwak" ketik Icha meledek Tedjo.
"Sama-sama lucu dan menggemaskan HAHAHA" sahut Tedjo.
"Tapi tetep aja hewan kan?" kembali dibalas Icha.
Group chat selama beberapa saat hening seperti tidak ada kehidupan, diyakinkan si tedjo sudah sedemikian rupa menjadi Luwak, dan yang lainnya hanya tidak bisa lagi ingin menjawab apa.
Yasmine-pun kembali membangun suasana,
"Okedeh berarti pada fix yaa mau hangout? Nanti jalan jam 7 malam aja gimana?"
"Okedeh jam 7 ya guys, nanti semua pada kumpul di halte fakultas hukum aja biar gue nanti yang jemput lo pada disana" balas Bima, karena memang kebetulan semuanya pada ngekos di sekitaran dekat halte fakultas hukum, sedangkan Icha tinggal tidak jauh dari kampus.
"Okey, gue nanti pesen ojek online dulu ya baru kesana!!" sahut icha dengan penuh semangat.
"SAMPAI BERTEMU NANTI" balas Tedjo,
"Bangunin gue kalo ketiduran ya djo" sahut Levi,
"SEE U LATER GUYS" balas Anthony.
"sampai nanti juga ya..." obrolan dalam grup chat ditutup dengan balasan Yasmine dan Bima secara bersamaan.
Haduh, padahal hari ini gue pengennya ngopi sendiri di cafe langganan gue, batin Levi sedikit menyesal setelah menerima ajakan sahabat-sahabatnya untuk hangout bersama. Yap, Levi sebenernya sangat menyukai suasanya ketika sedang sendiri, yang ditemani dengan secangkir kopi yang sedikit demi sedikit ia seruput, sembari mendengarkan musik yang menenangkan suasana hati Levi. Levi memang merupakan seseorang yang lebih menyukai ketenangan dan cenderung menghindari keramaian yang tidak diperlukan atau diinginkan. Akan tetapi, terkadang Levi juga menyukai situasi yang cukup ramai jika sisi jiwa kehidupannya sudah penuh ketika menyendiri, ataupun ketika bersama dengan sahabat-sahabatnya. Tapi, gapapa sih, lagian juga ada sesuatu yang mau gue omongin ke mereka semua. Kalo bisa, ada baiknya kalo mengajak mereka semua. Pasti kemungkinan bakal lebih seru, sejenak Levi memikirkan sesuatu yang memang juga ingin dibicarakan dengan sahabat-sahabatnya ketika waktunya tepat, dan sepertinya malam ini merupakan waktu yang tepat.
YOU ARE READING
Secangkir Kopi Hangat di 101 Kedai
Ficción GeneralMenceritakan mengenai petualangan yang dijalani oleh Levi, seorang mahasiswa berumur 19 tahun yang sedang melanjutkan pendidikan di sebuah kampus di Depok dan mengambil jurusan ilmu sosial dan politik, mengenai kehidupan kesehariannya baik itu perku...