Chapter 24

9.3K 288 2
                                    

Sampai dilantai atas, Devlin langsung berjalan menuju kelasnya. Gedung sekolah yang besar ini tentu saja Devlin tahu seluk beluknya. Tak perlu Senta beritahu, ia sudah tahu.

Ia berjalan melewati beberapa ruangan khusus untuk lantai tiga dan juga melewati dua kelas B dan C pastinya sehingga mereka mengalihkan perhatiannya kepada gadis berkacamata itu.

Langkahnya memelan ketika mencapai pintu kelas A. Tadinya terdengar suara ribut-ribut perlahan menyurut kala tiap langkah kakinya mendekat.

Sampai didepan pintu berwarna krem dengan papan kecil bertuliskan 'Grade A', Devlin berhenti dan terdiam sejenak. Didalam ruangan itu benar-benar tidak ada yang bersuara.

Mungkinkah seperti ini kejutan yang dikatakan oleh Senta?

Dengan perlahan Devlin mendorong pintu. Murid-murid didalamnya tersenyum mencurigakan menatap Devlin. Ia melangkah masuk sambil melirik liar.

"Ouh, cepatlah sedikit.." Salah seorang siswa bergumam memperhatikannya.

Suara yang berasal dari atas membuat Devlin secepat kilat menghindar ke sisi kiri.

BYUURRRR

Ember berisi air yang sengaja ditahan oleh sebuah tali yang terhubung dekat knop pintu menumpahkan isinya ke lantai. Sang 'korban' lebih dulu menyelamatkan diri ketika curiga dengan keadaan.

Semuanya langsung ribut saat melihat aksi hindar-menghindar yang dilakukan si murid baru. Dalam dua tahun berturut-turut, belum ada yang berhasil lari dari sambutan. Dan hari ini, si murid baru berkacamata berhasil melewati tantangan untuk masuk ke kelas unggul A.

"Hei, hei, kalian lihat bagaimana dia menghindar? Keren sekali!"

"Dia lincah sekali.."

"Sangat beruntung menghindari sambutan kelas A."

"Kupikir dia akan bernasib sama dengan murid-murid sebelumnya."

"Woah murid baru yang hebat!"

Seketika murid-murid itu mengerubunginya, membondong banyak pertanyaan membuat Devlin bingung.

Salah seorang siswi dengan rambut pirangnya yang ikal membelah kerumunan dan berdiri dihadapan Devlin dengan senyuman. "Hm, aksimu menarik sekali. Baru kau yang berhasil menghindari air itu." ucapnya bangga. "Kalau begitu, kau resmi bergabung dikelas A. Selamat datang."

"Yeay! Selamat datang di kelas A!" Seluruh murid berteriak girang menyambut kedatangan si murid baru.

Disodori jabatan tangan dan rentetan pertanyaan, Devlin memijit pelipisnya. "Bisakah kalian bertanya satu persatu? Aku bahkan belum duduk."

"Sssshuutt!" Siswi berambut pirang tadi mendesis panjang agar semuanya tenang. Setelah tenang, ia berujar. "Baiklah. Kau boleh cari tempat dudukmu lebih dulu, setelah itu kau harus ke depan memperkenalkan diri, okay?"

Devlin hanya mengangguk kemudian mereka menyingkir untuk memberinya jalan. Usai mendapati kursi yang ia inginkan, gadis itu meletakkan tasnya lalu berjalan menuju depan.

"Alice, bagaimana dengan tantangan kedua yang dibuat oleh kelas A?" tanya siswi berambut abu-abu kepada siswi berambut pirang.

"Tenang saja, Billie. Peraturan Grade A tetap berjalan seperti biasanya. Kita harus menyambut murid baru dengan sopan." kata Alice Madalene Moreno, ketua kelas 'Grade A' itu seraya menatap gadis berkacamata itu dengan intens.

Disampingnya, Billie hanya mengangguk paham. Peraturan kelas A dibuat oleh murid berdasarkan tahta yang paling tinggi. Dan Alice Madalene adalah puteri dari Addison Moreno, presiden kesepuluh tahun 2015.

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang