Kembali Bertemu

49 6 0
                                    

Tak terbayang waktu ini akan terjadi, entah hanya kebetulan atau memang takdir mengariskan untuk bertemu. Takdir yang lagi lagi membuat keberuntungan, takdir yang membuat seorang merasakan kebahagiaan, dan takdir yang membuat kesedihan.

Seorang pria dengan tubuh tegab berjalan menyusuri koridor sebuah rumah sakit, beberapa orang disekitar yang melihat terpanah melihat ukiran indah berbentuk manusia yang tengah berjalan dengan setelan jas hitam dan celana bahan berwarna senada.

Cklekk

Tanpa mengetuk dan mengucapkan salam, pria itu masuk ke sebuah ruang rawat serba putih khas rumah sakit.

Terlihat seorang pria paruh baya terbaring kaku dengan berbagai alat rumah sakit. Tubuh tua terlihat keriput bahkan tulang tulangnya hampir kelihata. Matanya terpejm rapat,bibir putih pucat sekilas seperti mayat.

"ck, tua bangka,kenapa kau tak mati saja waktu itu"senyum miring bak seorang psycopat tercetak dari wajah tampan pria itu

"sabar Av,belum waktunya dia mati, kita masih memerlukannya secara hidup hidup"tak perlu menengok pun pria yang di panggil "Av" sudah tau siapa orang yang mengatakan itu.

"aku tak bisa menunggu lagi, sudah cukup waktu yang kuberikan "Avel pria yang menginginkan kematian seorang pria paruh baya yang tengah terbari di atas brankar rumah sakit

"apa kau tak ingin tau penyebab kematian orang tuamu? "tanya Sean, pasalnya ia tak ingin Avel bertindak gegabah yang pasti akan menghancurkan semua rencana yang telah mereka susun beberapa tahun lalu.

"aku tak sangup lagi menunggu, siang malam aku selalu terbayang bayang kejadian itu, aku merasa hidupku kosong dan hancur"Avel menghapus setitik airmata yang menetes,jika sedang bersama Sean. Avel tak pernah menyembunyikan kesedihannya karena sebaik apa dia menyembunyikan Sean pasti akan tau. Karena menurutnya Sean adalah penganti orang tua, umur mereka memang tak berbeda terlalu jauh tapi Sean sejak kecil sudah memiliki pemikiran dewasa sedangkan Avel, dia lebih memilih mengunakan ego,nafsu dan dia tipikal orang yang tidak bisa mengendalikan emosi

"ck, aku terlalu lemah jika berada di dekatmu haha"Avel tertawa renya setelah menghapus airmatanya dengan kasar

"tak apa, kau sudah ku anggap adikku"Sean menepuk pundak Avel guna menyalurkan semangat untuk Avel

"sepertinya kita harus pergi dari tempat ini, ada hal serius yang ingin aku sampaikan"lanjut Sean sambil memberikan senyum mengoda. Avel dengan kerutan didahi menatap Sean dengan bingung

"apa kah ada hubungannya dengan gadis itu ?" tanya Avel lirih, terlihat dari nada bicaranya seakan akan ada luka didalamnya saat berbicara tentang gadis yang beberapa hari mengagu pikirannya

"menurutmu?"setelah mengatakan itu Sean pergi meninggalkan Avel yang mematung dengan pikiran mengenai apa yang akan Sean sampaikan tentang gadisnya.Oh pantaskah Avel mengklaim Keyra sebagai gadisnya ?
Bukan  Josev Avelino namanya kalau tidak mampu membut seorang gadis bertekuklutut dihadapannya.

Lihat saja apa yang akan dia lakukan..



Avel pov

Disini lah aku sekarang, berada di sebuah restoran yang cukup mewah, jaraknya tak begitu jauh dengan rumah sakit tadi.  Saat ini aku sedang menunggu Sean yang berada di toko Roti sebrang jalan tepat di depan restoran ini. Aku bisa melihat Sean berlari saat keluar Toko Roti melalui kaca yang berada di restoran ini, karena aku memilih duduk di private room yang berhadapan langsung ke jalana.

"Maaf, membuatmu menunggu lama"Sean mengeser kursi dengan nafas yang masih ngos ngosan dan peluh membanjiri dahinya

"tak apa, bukankah kau kesana ingin membeli roti ? lalu sekarang dimana rotinya? "aku bertanya kepada Sean pasalnya tadi Sean berpamitan ingin membeli roti tapi dia kembali dengan tangan kosong, membuatku sedikit curiga

"hehe, aku tidak jadi membeli roti, aku hanya sedang menjenguk adikku"aku menatap Sean bingung,karena setahuku adik Sean berada di luar negri

"tunggu tunggu biar aku jelaskan"aku hanya mengangguk menyuruh Sean untuk menjelaskan

"kau tau, masalah adik berengseku yang telah menghancurkan kehidupan seorang gadis ?"tanya Sean

"ya, kau pernah cerita itu"kataku datar

"nah kami menghukumnya lagi, karena dia berulah. Dia menelantarkan dan menganiyaya istri dan anaknya. Bahkan dia membawa jalang kerumah di depan istrinya" aku hanya mendengar cerita Sean sudah membuat hatiku sakit sekaligus marah, demi Tuhan adik Sean masih SMA sudah menjadi suami sekaligus ayah.  Dia sudah kuanggap sebagai adiku sendiri tapi aku tak menyangka sifatnya begitu Brengsek

"dariman kau tau kalau adikmu seperti itu? "tanyaku penasaran

"diam diam aku menyewa orang untuk mengawasi setiap gerak gerik adiku"kata Sean dengan wajah kecewe karena ulah adik satu satunya itu

"kami akhirnya sepakat untuk menyita seluruh aset aset yang kami berika kepadanya, beberapa hari ini aku mendapat kabar bahwa dia bekerja di toko Roti sebrang sana. Dan kabar baiknya perlahan lahan dia berubah lebih baik, dia meninggalkan kebiasaan buruknya dan menjadi ayah sekaligus suami yang bertanggung jawab"Sean mengakhiri ceritanya dengan binar kebahagian yang terpancar lewat matanya

"kau yakin dia berubah? "tanyaku memastikan

"yeah,aku yakin dari orang suruhanku dan adik iparku, tak hanya itu. Aku juga melihatnya secara langsung"kata Sean yakin

"syukurlah, aku ikut bahagia mendengarnya"aku ikut bahagia mendengar hal itu

"oh astaga aku lupa tujuan awal kita datang kesini haha"

"hmm tak apa, katakanlah informasi yang akan kau beritau"kataku kelihatan dari raut wajah Sean jika informasinya sangan pentin

"aku mendapat kabar yang mungkin kamu sendiri akan merasa kasihan dengannya"

Sebenarnya kehidupan seperti apa yang gadisku lalui batinku

"katakanlah"kataku mencoba setenang mungkin walau hatiku gusar




TBC..





Hai, adakah yang baca cerita ini??
Ngak ada yah😰

Ok gpp, kalau ada pliss tinggalkan jejak dong vote & comment
Vote kalian berarti bgt buat gw,
Tolong beri masukan ke cerita ini

Cerita ini emang ada beberapa yg nyata tapi ngak 100% jadi pliss jangan hujat gw kalau cerita kaya gini ngak mungkin ada dan ngak masuk akal.  Kenapa bisa gitu? Soalnya hanya beberapa saja yang diambil dari dunia nyata disekitar saya ,mungkin di sekitar kalian ada hanya saja kalian tidak menyadari atau malah tidak begitu memperhatikan

Udah segitu aja cuap"
Kuy bantu buat cerita ini rame😊

Salam
Yustria😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketika aku pergi(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang