Masa yang menyakitkan

113 17 0
                                    

Keyra pov on

Detik,berganti menit menit berganti jam,jam berganti hari dan kini hariku akan dimulai,hari pertama saat umurku genab 17 tahun. Hari ini aku bertekat untuk mengubah takdir,takdir yang menyesatkan,takdir yang membuatku masuk dalam lubang kegelapan,takdir yang membutku lemah.

Di usia 17 tahun ini aku akan menjadi Keyra yang baru,Keyra yang kuat , Keyra yang tidak mudah putus asa. Aku akan tegar ,bukan karena aku ingin melawan ibu dan kedua kakakku tapi aku akan berusaha kuat didepan mereka,meski dibelakan aku rapuh. Ayahku selalu bilang

"sembunyikan kelemahanmu,tunjukan ketegaranmu"

Dulu memang aku tidak mengertai apa yang dimaksut ayahku,tapi sekarang aku mengerti maksut dari kata kata ayah. Katakanlah aku anak ayah,toh memang benar ayahku selalu ada disampinku, disaat ibuku sendiri membenciku. Aku tidak tau jika tidak ada ayah ,mungkin aku akan menjadi orang yang lemah hati dan lemah fisik. Saat ibu dan kedua kakak ku asik dengan barang barang yang dibelinya dari Prancis, aku hanya melihatnya tanpa ingin menyentuh. Lebih baik aku berangkat sekolah ,menuntut ilmu sebanyak banyaknya mengapai cita cita agar ibuku bangga. Di antara aku dan kedua kakak ku ,aku lah yang paling pintar tapi tak sedikitpun ibuku melirik bahkan malah menghinaku

"alah,paling cuma nyontek, anak kaya kamu itu cuma jadi benalu di kelurga ini"

Itulah pujian oh, lebih tepatnya hinaan yang dilontarkan ibuku. Tapi pahlawanku selalu membelaku

"Keyra tidak pernah menyontek ,ayah sangat mengenal Keyra,melebihi seorang ibu kepada anaknya"

Seketika ibuku langsung diam,entah karena kata kata pedas ayah atau ibu tidak punya kata kata balasan,hanya ibu yang tahu. Saat ibu dan ayah bertengkar itu pasti karena aku,karena ayah yang selalu membelaku dan ibu yang selalu menyalahkanku.
Saat itu terjadi aku hanya menangis  menyesali hidupku,kenapa aku harus hidup kalau hidupku hanya untuk hinaan.

"Dorr"

Seketika aku tersadar dari lamunanku,karena temanku mengagetkanku.

"nglamun aja,mikirin apa sih?"

Fabi yah,siapa lagi yang mau berteman denganku selain Fabi.

"malah bengong lagi,mikirin apa sih?"

Aku bersyukur masih ada yang peduli denganku

"enggak kok,cuma biasa"

"oh,udah ngak usah dipikirin,sekarang mending kita belajar  ,kan bulan depan kita UN "

Fabi memang benar,aku tidak boleh larut dalam masalah ini,aku harus menunjukan pada ibuku bahwa aku bisa membangakan keluaraga bukan menjadi benalu yang menyusahkan,meski pun aku tidak tahu kenapa aku menjadi benalu.

Aku memiliki impian,aku ingin menjadi Dokter. Kenapa aku memilih menjadi dokter karena aku ingin membantu orang orang yang sakit,mendirikan rumah sakit gratis bagi orang orang yang membutuhkan itulah tujuanku sebenarnya. Demi mewujutkan impianku,aku selalu berusaha meski ibu selalu berkata tidak tapi ayah meng-iya kan.
Aku berencana setelah lulus dari SMA ingin melanjutkan pendidikanku di negri Gingseng(korea),tapi ayahku tidak mengijinkanku,bukan karena aku ingin menghindar dari ibuku tapi karena aku ingin fokus dalam pendidikan agar bisa pulang membawa kebangaan dan tentu saja agar mendapat pelukan dari ibu.

Kak Kila dan Kak Reno yang menjadi saksi saat ibu memukul dan menghinaku,bukanmalah membela tetapi mereka juga ikut adil dalam memukuliku, kejadian itu terjadi 2 tahun yg lalu

Flasback on

Saat fajar adalah waktu yang sangat tepat untuk minum teh atau hanya sekedar kumpul keluaraga berbincang bincang sebelum memulai beraktivitas,tapi sepertinya itu tidak berlaku pada gadis remaja berusia 15 tahun. Gadis itu lebih memilih menyendiri ,duduk disebuah gazebo belakan rumahnya sambil menikmati udara pagi

"non Keyra ,kok disini ?". Yap gadis remaja berusia 15 tahun itu Keyra,Keyra Priciliya. Bukan masalah Keyra duduk di gazebo hanya saja Bik lasmi asisten rumah tangga yang mengurusi Keyra dari bayi hingga sekarang merasa heran karena biasanya anak majikannya ini lebih memilih berdiam diri di kamar dari pada duduk di seperti ini.

"iya bik,keyar cuma mau menikmati udara di pagi hari,bosen di kamar". Keyra menjawab dengan lembut membut siapa pun yang melihat merasa nyaman,tapi Bik lasmi kenal betul dengan Keyra ,senyum itu hanya senyum palsu bukan senyum bahagia melainkan sebuah senyuman yang menyiratkan ketakutan dan kelemahan.

Saat Keyra dan bik lasmi mengobrol terdengar sebuah triakan,triakan yang tak lain dari ibunya. Ibunya tergopoh gopoh berlari di ikuti kedua kakaknya.

"Hei,Benalu." Keyra yang merasa dipanggil pun bergegas berdiri dan menghampiri ibunya,buakan karena itu nama panggilannya tetapi ibunya sering memanggilnya dengan "Benalu" membutnya terbiasa terpanggil dengan itu.

"kamu paati bilang yang tidak tidak kepada suamiku"bentak ibuku,beliau tidak pernah memnganggap "suaminya" itu ayahku tapi beliau menganggap seakan akan "suaminya" bukan ayahku

"a-aku,t-idak mengatakan apa apa,kep-ada ayah"

"alah jangan bohong,kamu itu cuma bisanya nyusahin orang,kamu itu tidak ada apa apanya dibandingkan putriku dan putraku kamu hanya B-E-N-A-L-U dikeluarga saya jadi sadar diri" kata ibuku denagn penuh amarah dan kemudian

Plak!

Plak!

Plak!

Plak!

Bug!

Akh!

Lengkap sudah penderitaanku ditampar 4 kali,di dorong hingga jatuh dan terakhir rambutku dijambak. Rasanya aku ingin mengakhiri hidup,aku tidak kuat menghadapi ini. Bik lasmi sudah pergi saat ibuku memanggilku tadi,aku tidak ingin orang lain melihat penderitaan ku meskipun bik lasmi yang mengasuhku sedari kecil.Setelah menampar ,mendorong dan menjambak rambutku ibuku pergi seperti tidak pernah terjadi sesuatu. Belum cukup penderitaanku ternyata masih ada lagi,kedua kakakku tidak tinggal diam,bukan untuk menolong melainkan untuk memberi tambahan seolah olah apa yang dilakukan ibuku tadi sebagai pemanasan

Plak!

Akh!

Akh!

Kak Kila kembali dijambak dan menamparku bukan cuma kak Kila ,Kak Reno juga ,ia menginjak tanganku denag sepatu bolanya. Mereka pergi setelah apa yang mereka lakukan,meninggalkanku dalam keadaan kacau rambut yang acak acakan ,kepalaku pusing karena terlalu mereka menarik rambutku,darah yang keluar dari kedua sudut bibirku karena kerasnya tamparan mereka,pipiku juga pasti sudah memerah dan tanggan kiriku yang diinjak mengluarkan darah,rasanga jari jariku patah. Aku segera bangkit berjalan kembali ke kamar meski rasanya sangat sakit. Aku tidak merasa mengadu kepada ayahku,lalu kenap bisa ayah tahu kalu selama ayah keluar kota, ibu selalu mencaci meski setiap harinya pasti mencaciku di depan ayah, ayah berpesan kepada ibu agar tidak melakukan hal hal yang kurang baik terhadapku saat ayah tidak ada dirumah ,dan kalu ibu melanggar semua fasilitas ibu akan disita ayah mungkin itu juga yang menjadi alasan ibu menganiayaku. Hanya ada satu kemungkinan yang bisa menyalurkan perasaan ku "ikatan batin antara ayah dan anak" itulah hal yang paling masuk akal saat ini.

Flasback off

Keyra pov end

Jangan biarkan emosi mengendalikan kita,jangan jadikan emosi  sebagai tameng kita,jangan mudah terpancing yang namanya emosi  karena emosi sesaat bisa mengubah segalanya, kalau  sudah terpancing emosi  jangan melampiaskankepada orang yang tidak tau apa apa,jika tidak ingin menyesal di akhir. Jangan mudah menyimpulkan apa yang belum tentu benar,kalau tidak ingin emosi  dalam dirimu muncul.
-Keyra Priciliya

Ketika aku pergi(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang