Kala itu, saat pertama kali semesta mempertemukan kita. Entah sengaja ataupun tidak, namun kau harus tahu tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Mungkin semesta memiliki rencana untuk kisah kita.
Sang fajar yang baru muncul menjadi saksi bagaimana kala itu aku melihatmu untuk pertama kalinya. Saat kau berdiri di depan gerbang sekolah dan mempersilahkan para siswa baru untuk masuk. "Selamat pagi" sapamu kala itu, masih teringat jelas dalam memoriku sampai saat ini. Sapaan hangat yang tak ku jawab, bahkan aku acuh dan melewatimu begitu saja. Tak ada jawaban sapaan hangat untukmu. Lalu tanpa sengaja aku melihatmu melirik ke arah logo sekolahku yang terdapat pada lengan kananku. Tapi aku tak pedulikan hal itu, dan berjalan bersama temanku untuk menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Semesta
RomansTerimakasih untuk semesta yang tak pernah lelah mendengar suara hati manusia. Dan aku yang selalu diam namun selalu menceritakan perihalmu kepada semesta.