~6. perpisahan? ~

51 1 0
                                    

Perpisahan.

Acara perpisahan informal kelas 12. Saat itu dengan tampang tidak tahu malu, aku memberanikan diri untuk mendekati gerbang sekolah, menunggumu disana. Yah aku sudah membawakan sebuah hadiah untukmu. Aku sudah tak tahan lagi dengan perasaan yang terus aku pendam, sehingga ia memuncak saat ini, sepertinya ia tahu perpisahan memang sangat menyedihkan.

Tatapan dari teman teman seangkatanmu bahkan tidak aku pedulikan. Sekarang aku hanya ingin menemuimu, setidaknya aku harus mengucapkan salam perpisahan untukmu. Yah saat itu, bahkan kau yang menjadi alasanku untuk menjadi berani.

Setelah menunggu hampir satu jam di gerbang sekolah. Akhirnya aku melihatmu berjalan hendak keluar. Namun apakah itu? Apa yang ku lihat?. Kau menggandeng tangan perempuan itu?. Aku mengucek mataku, siapa tahu aku salah lihat karena debu yang mungkin sudah menumpuk di wajahku. Tapi ternyata tidak, kau benar benar menggandeng tangannya dengan senyum terbaikmu yang kau berikan kepadanya.

Aku mulai ragu. Haruskah aku mengucapkan salam perpisahan kepadamu?. Bodohnya aku, tidak mungkin kau mengharapkan salam perpisahan dariku. Mengetahuiku saja rasanya tidak mungkin. Tak terasa ternyata air mata itu jatuh kembali. Air mata yang selalu aku simpan semenjak senyummu yang membuatku candu. Mengapa, di hari yang sama kau menjadi dua alasan bagiku.

Yah kau adalah alasanku untuk menjadi berani. Dan kini kau menjadi alasanku untuk menangis.
Sejak saat itu aku tutup semua lembaran kisahku tentangmu. Aku pikir aku tak akan kembali membukanya. Karena ternyata kau mengakhirinya dengan memberikan segaris luka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Dan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang