Chapter 2

1.4K 25 0
                                    

Akhirnya kuliah untuk hari ini sudah berakhir, ali mengantar prilly pulang dan dalam perjalanan pulang ali memulai perbincangan, "Prill, hari ini lo ceria banget yaa gak kaya biasanya?" Tanya ali pada prilly. "Justru ini baru kaya biasanya hahaha". Jawab Prilly ceria. "Lo sebenernya ga suka manajemen bisnis ya?", tanya ali penasaran. "Iya tadinya, tapi sekarang suka kok." Jawab prilly dan dalam hatinya melanjutkan "karena ada lo li". "Ali, lo laper ga? Makan dulu yuk.. gue laper maksimal nih." Akhirnya prilly dan ali mampir ke salah satu mall di jakarta mereka makan bersama dan ali melihat prilly yang makan dengan sangat lahap pun tertawa melihat kelakuan prilly yang tidak seperti perempuan lainnya yang jaim jika didepan laki-laki. Prilly yang tau ali menertawainya tidak peduli karena dia tahu bahwa itu adalah daya tariknya. Jadilah wanita yang apa adanya. Begitulah prinsip prilly, tak disangka karena keasikan ngobrol sambil makan ternyata jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.

~~

"Makasih yaa, udah nemenin gue makan dan nganterin gue pulang." Prilly berterima kasih pada ali yang mengantarnya sampai depan pintu rumahnya, karena orang tua prilly sedang keluar kota karena keperluan keluarga jadi ali tidak mampir, ali pun kembali ke mobilnya tetapi sebelum ia masuk kedalam mobil tiba-tiba suara teriakan prilly terdengar olehnya dan semua lampu disekitarnya padam. Ia khawatir pada prilly langsung kembali ke rumah prilly dan segera masuk kedalam rumah, ia mencari keberadaan prilly. "Prilly... lo dimana?" Teriak ali panik, prilly mendengar suara ali tapi ia aja duduk dilantai dengan gemetar ketakutan dan menangis, akhirnya ali menemukan prilly yang sedang duduk tubuhnya gemetar melihat prilly yang seperti itu ali pun memeluk prilly dan menepuk2 punggung prilly sambil mengelus lembut rambutnya dan mengatakan "udah gapapa, semua baik-baik aja kok ada gue disini." Prilly memeluk ali erat. "Aku takut.. jangan tinggalin aku..". Ali pun menggendong prilly masuk ke mobilnya, ia pun segera melajukan mobilnya ke apartemennya. Sesampainya di apartemen ali mengendong prilly ke unitnya karena tongkat prilly tertinggal di rumahnya, prilly sudah terlihat tenang.

~~

Ali meletakan prilly di tempat tidurnya "lo tidur disini dulu yaa,gue bakal tidur di sofa kalo ada apa-apa panggil gue aja,lo aman kok disini ga akan mati lampu karena pake jenset." Ucap ali lembut lalu ia menyelimuti prilly dan beranjak pergi tetapi prilly menggenggam tangannya, "ali makasih yaa." Ucap prilly lemas.

~~

Prilly terbangun dari tidurnya tengah malam karena dia merasa haus. Ia melihat ali yang sedang tertidur di sofa tanpa selimut, ia sangat ingin menyelimuti ali, iapun memaksakan mencoba berjalan ia berhasil tetapi saat ia sudah hampir mencapai ali, ia terjatuh menindih tubuh ali yang sedang tertidur membuat keningnya tidak sengaja menempel di bibir ali, ali yang terkejut tersadar dari tidurnya. Prilly pun segera melepaskan keningnya dari bibir ali, mereka pun bertatapan. "Prilly, lo ngapain?". Tanya ali kaget. "Hah? Gue mau nyelimutin lo li." Jawab prilly gugup. "Udah gue gapapa kok, tapi lo nanti kaki lo tambah parah jangan coba2 lagi deh jalan lo kan belum pulih. Biarin aja gue jadi kaki lo" omel ali dan ia langsung menggendong prilly kembali ke tempat tidur. "Maaf yaa li, gue cuma bisa ngerepotin lo". Ucap prilly menyesal. " gue seneng kok direpotin sama lo." Jawab ali sambil tertawa dan kembali menuju sofanya tetapi prilly memanggilnya lagi. " ali..". Panggil prilly. "Kenapa prill?"tanya ali. "Gue haus..",jawab prilly memelas. Ali mendengar itu pun langsung mengambilkan minum untuk prilly dan ia merasa prilly lucu.

~~

Keesokan paginya prilly menelepon mamanya untuk menceritakan kejadian semalam, mamanya bersyukur ali bisa melindungi putrinya. Prilly dan ali sarapan bersama ali bertanya tentang ketakutan prilly akan kegelapan prilly pun menceritakan traumanya. Waktu kecil sekitar umur 7thn prilly pernah diculik dan di sekap di ruangan yang sangat gelap tanpa cahaya sedikitpun selama seminggu, dan itu yang membuat prilly trauma sampai sekarang. Ali prihatin mengetahui prilly mempunyai trauma seperti itu dan dia langsung mengalihkan pembicaraan dan melempar berbagai lelucon. Dalam hati prilly merasakan bahwa tadi malam saat dipeluk ali dalam kegelapan ia merasa aman, ia merasa seperti menemukan cahaya terang yang menuntunnya melawan rasa ketakutannya dan itu membuatnya semakin jatuh cinta pada ali.

~~

You're My SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang