TLS (1) - 9. New Friend

1K 78 10
                                    

The Love Series (1) - 9. New Friend
Beautiful People - Ed Sheeran ft. Khalid

••🌹••

Hati-hati kalau mau jahat sama orang. Kamu nggak pernah tahu apa yang bakalan dia aduin ke Tuhan.

ATLANA

••🌹••

Atlanta berdecak pelan. Bel istirahat kedua baru berbunyi dua menit yang lalu tapi keadaan kantin sudah ramai disesaki para manusia yang ingin segera mengisi perut mereka. Atlanta mengedarkan pandangan, mencari meja yang kosong hingga lambaian tangan Satria di pojok kantin menarik perhatian Atlanta.

Atlanta berjalan cepat menuju meja yang telah diisi oleh empat orang. Dahinya mengernyit sesaat, matanya menatap datar satu-satunya perempuan yang duduk di antara mereka. Tanpa bicara, Atlanta duduk di sebelah Satria yang menggeser duduknya merapat ke dinding, berhadapan dengan perempuan itu.

“Zion mana?” tanya Atlanta. Satu-satunya sahabatnya yang absen dari meja yang biasa mereka tempati adalah Zion.

Demita mengangkat sedotan putih dari gelas es teh manis dinginnya, menunjuk meja yang berada di seberang posisi mereka. Menunjuk satu orang yang dicari oleh Atlanta.

Iris hazel Atlanta mengikuti arah sedotan Demira. Segaris alisnya terangkat naik. Bukan Zion yang mendadak pindah tempat makan yang membuat Atlanta sedikit terkejut, tetapi sosok di yang duduk di hadapannya.

“Gue iri.” celetukan Demita berhasil menarik Atlanta untuk melirik ke arahnya sekilas. “Dia bisa dapetin perhatian Zi tanpa harus susah payah kayak yang gue lakuin.”

Bobby menyelipkan pulpen, menutup buku sudokunya. Atensi terpaku menatap Demira yang mengaduk es teh manis yang isinya tinggal separuh. “De, maaf kalau ucapan gue bakal buat lo sakit hati.”

Demita mengangkat kepala, balas menatap Bobby. “Apaan?”

“Seharusnya lo berhenti ngejar sesuatu yang semu. Ibarat bintang di langit, lo selalu ngerasa kalau bintang itu dekat di atas kepala lo. Tinggal ulurin tangan, lo bisa nyentuh bintang. Realitanya, setinggi apapun lo berpijak di puncak gedung, bintang nggak bakalan pernah bisa lo raih.”

Demita menggigit bibir, matanya beralih menatap Zion yang sedang tertawa. Tertawa bersama orang lain dan sialnya orang itu bukan dia.

Pandangan Demita kembali beralih menatap Bobby, seulas senyum getir tercetak di wajah manisnya. “Walaupun gue jatuh cintanya cuma sepihak, it's okay. Setidaknya gue pernah rasa gimana itu jatuh cinta. Kalau dia cinta balik, ya artinya hoki gue bagus.”

“Kalau dia gak bakalan jatuh cinta?” kali ini Restu yang bertanya dengan tempe medoan di mulutnya.

Demita mengendikkan bahunya acuh. “Coba lagi sampai hoki gue bagus. Masih ada hari besok, besoknya, besoknya, besoknya lagi, besoknya lagi.”

“Maksa amat, anjir.” sinis Atlanta melirik Demita acuh.

Satria terkekeh, meninju lengan Atlanta main-main. “Mulut lo kapan gak nyakitin perasaan orang?”

“Untung kita temenan.”

Atlanta menaikkan sebelah alisnya, menyeringai. “Emang lo temen gue?”

Ingatkan Demita untuk tidak menyiram Atlanta dengan sisa es teh manisnya walaupun dia sangat-sangat ingin.

••🌹••

“Mendingan lo balik deh, Zi.” suara Ayana yang nyaris berbisik membuat Zion menghentikan aktifitasnya memotong potongan bakso.

Zion mendongak menatap Ayana bingung. “Kenapa?”

TLS (1) - ATLANA [#Wattys2019]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang