TLS (1) - 5. Trouble Here We Go

1.2K 107 36
                                    

The Love Series (1) - 5. Trouble Here We Go

SOS - Avicii ft. Aloe Blacc

••🌹••

Skenario terburuk dari yang paling buruk di hidupku; memiliki takdir yang terikat denganmu, dibuat jatuh cinta, lalu berakhir tiba-tiba tanpa ada akhir yang bahagia.

ATLANA

••🌹••

Ayana menarik earphone putih yang sebelumnya mengalunkan Fur Elise. Menggulungnya rapi dan kemudian menyelipkan earphone tersebut ke dalam saku rok abunya.

Pandangannya sekilas menyapu lapangan basket indoor yang terasa sangat luas jika dilihat dari bangku tribun paling atas. Jauh di bawah sana tepat di tengah lapangan basket Ayana dapat melihat satu grand piano, drum, satu gitar bass dan satu gitar akustik berwarna cokelat gelap.

Samar-samar telinga Ayana dapat mendengar hentakan kaki dan suara-suara tawa dan juga percakapan. Ayana menatap pintu masuk lapangan basket dan dia dapat melihat beberapa murid berjalan masuk dan naik untuk duduk di set yang berada di dekatnya.

Dahi Ayana mengerut dalam saat menyadari bahwa hampir separuh teman sekelasnya tidak berada di sini. Bahkan, Ayana sempat melihat salah satu anggota theater yang notabenenya bukan sekelas dengannya malah duduk di tribun.

Sebelum Ayana sempat mengerti, suara ketukan high heels yang beradu dengan lantai menggema konstan menghentikan kebisingan yang sebelumnya tercipta. Seorang perempuan berpotongan rambut pendek dan bando merah menyala bermotif polkadot itu berjalan mendekati meja kayu yang berada di seberang alat musik.

"HARAP TENANG!" teriak Bu Dana melengking nyaring. Dalam sekejap seluruh suara ricuh langsung menguap begitu saja di udara. Semua mata yang berada di sana langsung terarah menatap Bu Dana.

Bu Dana berjalan mengitari meja, membuka lacinya dan mengeluarkan toa kecil. "Sebelum memulai ujian, saya ingin menjelaskan beberapa aturan yang berubah. Pertama, ujian kali ini kita adakan di lapangan basket indoor bukan di ruang musik seperti semester sebelumnya. Kedua, peserta ujian kali ini diambil secara random dari delapan kelas yang saja ajar. Jadi kecil kemungkinan kalian akan bertemu dengan teman sekelas. Ketiga, ada empat alat musik yang berbeda, kalian harus bisa memainkan dua di antaranya dengan lagu bebas. Keempat, bagi siapapun yang tidak bisa tenang dan kondusif selama berlangsungnya ujian akan saya keluarkan tanpa nilai sama sekali."

Penjelasan Bu Dana menjawab pertanyaan Ayana. Sejujurnya ada atau tidaknya teman sekelas tidak berpengaruh bagi Ayana. Dia terbiasa sendiri dan bahkan Ayana tidak punya sahabat baik layaknya novel-novel remaja yang pernah dia baca, pengecualian untuk Zion yang sejak awal ngotot terus mendekati Ayana dan memaksanya untuk menjadi teman.

"Peserta ujian pertama, Adeliana Sakura."

Adeliana perlahan bangkit dari duduknya. Berjalan tenang menuju lapangan basket. Dia berdiri cukup lama menatap empat alat musik yang berbeda sebelum akhirnya memilih untuk memainkan piano terlebih dahulu.

Bu Dana mengetuk-ngetukkan ujung telunjuknya ke meja. Menikmati suara lembut Adeliana dan perpaduan nada pianonya yang memikat saat menyanyikan lagu All Of Me milik John Legend.

Alat musik kedua yang dipilih Adeliana adalah gitar akustik. Tidak seperti permainan pianonya yang memukau, beberapa kali Adeliana harus berhenti memetik gitar karena lupa kunci lagu.

Adelia mengakhiri ujiannya dan berjalan mendekati meja Bu Dana. Dari posisi duduknya, Ayana dapat melihat Adeliana mengangguk beberapa kali lalu tersenyum lebar. Dengan langkah ringan gadis berambut panjang bergelombang itu kembali duduk di bangkunya.

TLS (1) - ATLANA [#Wattys2019]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang