Chapter 10 (First Kiss)

4.9K 285 1
                                    

Mengalihkan perhatiannya kembali ke Tian Xiang, Ibu Suri kasihan padanya. Dulu, Tian Xiang punya teman sepermainan sejak kecil bernama Xi'er. Dan menurut Ibu Suri, mereka pasangan yang sangat serasi.

"Seandainya bukan karena permintaan terakhir mendiang Kaisar maka Tian Xiang tidak akan....". Kata Ibu Suri sambil melirik sinis kearah Yi Fei.

"Siapa itu Xi'er?" Bisik Yi Fei.

"Dia putri Bangsawan An, namanya An Yun Xi. Dia keponakan Ibu Suri." Jawab Luo Lin Berbisik

Yi Fei mengerti. Jadi kesimpulannya, Ibu Suri ingin menikahkan Tiang Xiang dengan Xi'er. Tapi rencana itu terganggu karena dia. Selain itu, dia adalah wanita yang digosipkan sebagai mantannya Pangeran Pertama. Pantas saja Ibu Suri tidak menyukainya.

Tiba-tiba terdengar suara wanita muda memanggil Tian Xiang. An Yun Xi datang dan langsung duduk di samping Tian Xiang sambil bergelendot manja padanya. Ibu Suri langsung menggodanya.

"Xi'er kau pasti merindukan Tian Xiang, setelah sekian lama kalian tak bertemu".

"Jangan menggodaku, Ibu Suri." Ucap Xi'er malu.

Dengan alasan lelah, Ibu Suri pun pergi meninggalkan mereka supaya Yun Xi bisa main bersama Tian Xiang. Begitu Ibu Suri pergi, Yun Xi langsung menatap Yi Fei dengan sengit.
Yun Xi langsung menggerutu manja pada Tian Xiang

"Gege ayo main di tempat lain saja, di sini membosankan". Manja An Yun Xi.

Tian Xiang langsung melirik ke arah Yi Fei, berharap istrinya itu akan cemburu. Tapi Yi Fei malah melihat itu sebagai kesempatan, Yi Fei pun pamit mau pulang duluan. Yi Fei sudah mau pergi, tapi Tian Xiang cepat menghentikannya.

"Bagaimana bisa kau meninggalkanku sendirian, istriku?"

"Aku memberi kalian waktu untuk mengenang masa lalu. Kalian berdua kan sudah lama tak bertemu. Aku tidak keberatan, kok. Lakukan saja apapun yang kalian mau dan bermainlah sesuka kalian. Sampai jumpa."

Tapi saat Yi Fei hendak berbalik, Tian Xiang langsung menariknya kedalam pelukannya.

"Ingat baik-baik, istriku. Kapanpun dan di manapun, jangan pernah meninggalkanku seorang diri. Ini adalah hal yang harus dilakukan seorang istri."

Tian Xiang langsung menarik Yi Fei mendekat dan mencium bibirnya. Yi Fei mendelik kaget. Luo Lin langsung nutup mata. Yi Fei cepat-cepat mendorongnya dan langsung melayangkan tangan untuk menampar Tian Xiang. Tapi Tian Xiang sigap menangkap tangannya.

"Istriku, apa kau puas dengan ciumanku?" Goda Tian Xiang

"Dasar sinting! Itu ciuman yang buruk!". Kesal Yi Fei

"Oh, maksudmu aku harus latihan lebih banyak lagi?" Tian Xiang dengan senang hati mendekat untuk menciumnya lagi. Tapi Yi Fei buru-buru mendorongnya sambil mengutukinya dengan segala macam sumpah serpah, tapi semuanya dia ucapkan dalam hati.

"Ciuman pertamaku yang kulindungi selama dua puluh tahun, sekarang hilang begitu saja." Rutuknya dalam hati.

Yun Xi cemburu, seharusnya Tian Xiang tidak boleh begitu, dia kan ingin bersama Tian Xiang. Tian Xiang santai mengingatkannya bahwa

"Keadaan sudah berubah sekarang. Aku sudah memiliki seorang istri sekarang. Tentu saja aku harus baik pada istriku." Ucap Tian Xiang sambil menarik Yi Fei mendekat.

Saat Yi Fei berusaha meronta dari dekapan Tian Xiang. Tian Xiang langsung berbisik memperingatkan Yi Fei untuk bersikap baik, Yi Fei tahu betul apa yang bisa dia lakukan. Yi Fei terpaksa berhenti melawan sambil menahan kesal.

"Istriku lelah setelah perjalanan jauh, jadi kami pamit terlebih dahulu". Kata Tian Ciang penuh alasan.

Tian Xiang pun menyeret Yi Fei pergi dari sana. Tapi Yun Xi bertanya apakah dia boleh berkunjung ke kediaman Tian Xiang kapan-kapan.

"Kau tanyakan saja pada istriku". Jawab Tian Xiang berharap Yi Fei menolak.

Tapi Yi Fei dengan santainya mengundang Yun Xi datang kapanpun dia mau.

"Anggap saja aku tak ada. Kalian berdua kan tumbuh bersama. Sebenarnya, Pangeran Tian Xiang berharap kau bisa datang setiap hari."

Tian Xiang kesal mendengarnya dan langsung pergi. Yi Fei mendengus sinis sebelum menyusulnya dan Yun Xi jelas senang.

***
Malam harinya, Luo Lin membantu menyeka punggung Yi Fei yang berdarah akibat cambukan tadi.

" Semoga ini tidak meninggalkan bekas luka, aku kan tak punya uang untuk operasi plastik". Keluh Yi Fei

"Seandainya nubi bisa menggantikan xiaojie (menerima hukuman ini)."

"Aku tidak apa-apa. Sudah terbiasa. Wanita tua itu pasti cemburu dengan kecantikanku. Ingin menghancurkanku? Jangan mimpi! Punggungku yang cantik. Aku tidak akan bisa mengenakan bikini lagi untuk merayu pria tampan."

Luo Lin sudah terbiasa dengan ocehan Yi Fei. Dia tidak kaget ataupun bingung mendengar semua ocehan modern Yi Fei. Dia baru bingung saat Yi Fei memintanya untuk mengambilkan Betadine.

"Apa itu?". Tanya Luo Lin
"Itu semacam obat penyembuh."

Tapi Luo Lin berkata kalau mereka tidak punya obat-obatan di sini. Sebelum pernikahan, Nyonya Chen bilang kalau obat-obatan itu bawa sial, jadi dia menyita semuanya.

"Bagaimana kalau nubi minta saja obat dari pengurus rumah". Usul Luo Lin

Yi Fei melarang, dia tidak mau banyak orang tahu kalau dia terluka.

"Lebih baik kau ambilkan saja aku madu dan oles di atas lukaku".

"Bagaimana kalau kupanggilkan Pangeran?"

"Jangan! Si pria licik itu hanya akan menyiksaku lebih kejam."

Luo Lin pun pergi ke dapur untuk mengambilkannya madu sementara Yi Fei terus menggerutui Tian Xiang dengan kesal.




🌺Semoga suka sama ceritanya🌺

Rebirth Of Naughty WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang