🎓 Four

907 154 4
                                    

Berhubung kelas bahasa inggris kosong karena Pak Mark Tuan yang lagi ada rapat, maka dari itu Taeyong ngajak Johnny untuk ke tempat biasa sekalian sebat.

Kebetulan kelasnya Yuta katanya lagi kosong juga, jadi tadi udah ngajakin Yuta buat ke tempat biasa. Ga lupa ngajak 4 curut lain alias Seungchol, Kenta, Bobby, Sanggyun.

"John beli minum dulu bentar, aus." Ucap Taeyong yang berbelok ke arah kiri buat mampir ke kantin.

"Jangan lama, ntar ketauan guru."

"Iye."

Pas banget lagi jalan ke kantin, di depan Taeyong ada orang yang sangat ga asing lagi mapah cewek.

"Yut."

Yang dipanggil nengok. Cewek yang lagi dipapah ikut nengok.

Taeyong kaget pas liat cewek yang disamping Yuta ternyata Jisoo. Dia nyamperin mereka berdua lalu refleks buat bantuin Yuta mapah Jisoo. Muka Jisoo keliatan udah pucet banget.

"Lo kenapa?" Tanya Taeyong pas Jisoo udah berbaring di atas kasur uks.

"Hari pertama haid." Jawab Jisoo lemah.

"Nih minum dulu." Yuta ngasih gelas isi teh hangat, biar badannya Jisoo agak enakan. "Lo udah makan?"

Jisoo ngegeleng.

"Tunggu bentar gua beliin bubur."

5 menit kemudian Yuta balik lagi bawa mangkok isi bubur, "Bisa makan sendiri ga?"

"Bisa kok."

Taeyong dari tadi cuma ngeliatin interaksi antara Jisoo sama Yuta. Tiba-tiba dia keinget sama omongan Johnny yang bilang kalo Yuta kayaknya lagi deketin Jisoo.

Apa mungkin bener yang dibilang Johnny?


🎓


"Lama bener beli minum doang."

"Tadi ketemu Yuta sama Jisoo jalan ke uks, Jisoo sakit."

"Jisoo anak kelas lu? Yang cakep itu?" Tanya Bobby.

Taeyong ngangguk.

"Yutanya mana? Masih di uks?" Gantian Seungchol yang nanya.

"Masih nemenin Jisoo."

Johnny ngeliatin Taeyong daritadi, ada yang beda dari Taeyong setelah liat Jisoo bareng Yuta. Johnny nepuk pundak temennya.

"Santai aja."

Taeyong nengok, ngangkat alisnya bingung.

"Engga, nih."

Johnny ngelempar bungkus rokok beserta koreknya, Taeyong ngambil satu batang dan mulai menyesap batang nikotin itu.

"Gini ya rasanya jadi siswa tingkat akhir, jam kosong bukannya belajar malah sebat." Kata Sanggyun.

"Gapapa, yang penting ntar dapet kuliah." Sahut Bobby.

"Kuliah dimana ya gua anjinggg." Keluh Seungchol.

"Gua jurusan aja belom tau mau ambil apaan." Kata Bobby yang disetujui beberapa dari mereka.

"Kalo yang ini pasti udah tau mau kemana." Sanggyun ngomong gitu sambil ngerangkul Kenta.

"Maneee, ga tau gua juga mau masuk mana. Cuma jurusan doang kepengen ambil komunikasi."

Sanggyun nepuk-nepuk pundak Kenta, "Seengganya lu tau mau jurusan apa, ini kita-kita masih buta."

"Gua yang penting kuliah dah." Kata Johnny.

"Nah ini yang begini, gua setuju." Bobby tosan sama Johnny.

Cuma Taeyong yang daritadi diem, pikirannya masih ada di uks. Masa dia harus cemburu sama temen sendiri? Taeyong geleng-geleng kepala berusaha ngilangin pikiran itu. Seungchol yang ngeliat temennya geleng-geleng bingung sendiri.

"Lu kenapa geleng-geleng? Gatel tu pala?"

"Hah? Engga."

Yuta dateng di tengah-tengah mereka lagi ngobrol. Langsung ngambil tempat di sebelah Seungchol. Tentunya sekalian ngambil 1 batang dan korek.

"Sebat mulu paru-paru gua apa kabar ini?" Tanya Yuta ke diri sendiri.

"Makanya punya cewek biar ada yang ngelarang lu sebat." Kata Bobby.

"Lah itu doi abis nungguin ceweknya sakit."

"Siapa?" Yuta malah balik nanya, bingung sama kalimat Johnny.

"Jisoo." Jawab Taeyong singkat.

Yuta malah ketawa, bikin temennya yang lain bingung.

"Malah ketawa si tai."

"Lucu aja, Jisoo tuh —"

Belom selesai Yuta ngomong, bel istirahat bunyi. Denger bel istirahat Bobby jadi orang pertama yang berdiri.

"Makan aja cepet lo." Ledek Johnny.

"Buru cabut kantin, ini perut udah bunyi dari pagi."

Yang lain ngikutin Bobby keluar kantin. Di sisi lain rasanya Taeyong pengen maki-maki bel istirahat yang bikin Yuta ga jadi nyelesaiin kalimatnya.

[ 1 ] Be Mine | Taeyong🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang