Part 4

20 12 12
                                    

Happy Reading!😊
Kalau ada typo maaf yaa🙏

Keesokan hari nya setelah pulang sekolah, Bagas langsung pergi ke toko untuk bekerja di hari pertama nya. Meskipun keadaan di dalam toko tersebut tidak begitu ramai, namun Bagas tetap bersemangat.

Dua bulan kemudian...

Semakin hari toko semakin sepi pengunjung, hal itu membuat Pak Ahmad mulai frustasi dan akhirnya terpaksa menutup toko tersebut.

Selain karena tidak adanya pengunjung yang datang juga karena usia nya yang sudah mulai rentan. Hal itu juga yang membuat Bagas kehilangan pekerjaan nya dan merasa putus asa.

Rasanya semuanya gelap dan tidak ada lagi cahaya terang dalam kehidupan nya seperti cahaya sinar nya bulan purnama. Tetapi, Ibu nya selalu menasihatinya agar tetap semangat.

"Tidak apa-apa lah, mungkin bukan rezeki kamu nak. Rezeki bisa dicari dimana saja, asalkan kita nya mau berusaha." ucap Ibu nya sambil mencium pipi Bagas dan memeluk nya.

☆☆☆☆☆

Disekolah, Bagas mendapatkan saran dari teman nya untuk bekerja sebagai tukang ojek. Meskipun pendapatan nya tidak begitu besar, tapi cukup untuk kebutuhan pokok sehari-hari.

Setelah berpikir panjang dan berdiskusi dengan Ibu nya, akhirnya dia menerima saran dari teman nya itu untuk bekerja sebagai tukang ojek.

Bagas bekerja setelah pulang sekolah dan di hari libur. Setiap ada penumpang Bagas suka bernyanyi ditengah perjalanan.

Suara nya yang begitu indah dan merdu mampu membuat siapa saja orang yang menjadi penumpang nya terhipnotis oleh syair dan cengkokan nada nya yang begitu merdu sekali. Kadang-kadang juga ada penumpang yang membayar nya lebih.

"Ini uang nya." ucap si penumpang wanita.

"Lho.. kok uang nya besar. Saya belum punya kembalian nya mbak." kata Bagas terkejut.

"Oh tidak apa-apa, tidak usah dikembalikan saya ikhlas kok. Hitung-hitung bayar suaramu itu yang merdu sekali kaya Afgan saja, hehe." jawab si penumpang sambil mencubit pipi Bagas.

"Eh.. iya sudah, terima kasih ya mbak." ucap Bagas kikuk.

Si penumpang wanita itu hanya mengangguk sambil berlalu pergi.

Satu bulan kemudian...

Hari kelulusan pun akhirnya tiba. Hati Bagas sangat gembira karena dia mendapatkan nilai yang memuaskan. Belajar yang dia lakukan selama ini di siang dan malam sambil bekerja pun tidak menjadi sia-sia.

Ibu dan Adik-adik Bagas pun senang dan bangga atas kerja keras nya selama ini. Bagas lalu mendaftar di Universitas Negeri dan Alhamdulillah nya dia diterima di kampus tersebut dengan mendapatkan beasiswa.

☆☆☆☆☆☆

Setiap hari nya Bagas menghabiskan waktunya dengan kuliah, belajar, dan bekerja. Tidak pernah dia berhenti berdo'a dan tawakal.

Empat tahun kemudian...

Bagas akhirnya lulus dan mendapatkan gelar sarjana ilmu politik. Dia juga diterima kerja di Perusahaan terkenal dengan gaji yang cukup besar.

Kedua Adik dan Ibu Bagas juga senang luar biasa. Semua yang Bagas perbuat tidak menjadi sebuah angan-angan saja. Tetapi akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Bagas berpesan kepada kedua Adik nya.

"Kalian berdua jangan pernah cepat pesimis tetapi harus optimis ya, karena rezeki sudah diatur oleh Allaah dan juga harus berusaha dan tawakal." kata Bagas sambil memeluk kedua Adik nya.

"Iya abang." jawab mereka serempak.

Ibu nya hanya tersenyum menyaksikan ketiga anak nya lalu memeluk mereka bertiga.

The END•

Cerpen ini hanya imajinasi author, jika ada kesalahan alur cerita yang gaje mohon dimaklumi hehe karena author masih pemula.


Salam♡
SilvyantiHidayah
25 Juni 2019

See you🙋

Usaha Tangga Kejayaan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang