Dream is the beginning

Chapter 5

Ternyata anak itu Fano. Dia datang menggunakan sweater abu-abunya yang membuat dia semakin manis untuk di pandang.

Memulai hari dengan melihat senyumannya yang membuat hari ku yang tak semangat hilang sekejap raut muka murung sekejap hilang yang terlihat di raut mukaku hanya ada senyuman untuknya, aku akui senyumannya obat dari segala kegundahan di hatiku dan orangnya obat dari tak semangat ku.

"Senja nanti jam 10.00 Fano tunggu di ruang lukis yahh" kata Fano sambil merangkulku
"I..yaa Sennnnja tunggu kok" jawab ku sambil terbata-bata akibat rangkulannya itulohh

Dia pun langsung pamit ke kelas duluan, dan aku tak sabar menunggu jam menunjukkan pukul 10.00.

Tingg tingg tingg *bel istirahat pun berbunyi
Itu waktu menunjukkan pukul 10.00 dan aku bergegas menuju ruang lukis untuk menunggunya disana. Pintu ruang lukis pun terbuka sedikit aku yakin pasti itu Fano, tapi kok ruang lukisnya gelap gini yahh" pertanyaanku dalam hati".
Aku pun memanggil-manggil nama Fano, kok nggak ada yahh*mulai merinding dehh aku disini sendirian pula tuh
Tiba-tiba ada yang menutup mataku dari belakang, hatiku sudah tidak tenang pasti ada yang mau macam-macam nii pikiranku sudah kesitu, spontan aku menendang daerah sensitifnya orang itu pun menjerit kesakitan aku berlari menghidupkan lampu, betapa kagetnya aku ternyata itu Fano dia lagi meringis kesakitan akibat tendangan ku, aku langsung menghampirinya dan melihatnya antara kasihan, ingin ketawa karena raut mukanya itu lohh

Dia pun berkata " gila yahh nja lohh tendang barang berharga gue"
Akupun sontak tertawa terbahak-bahak "lohh sihh pakek acara ngageti jadi spontan kan kaki gue ke arah barang lohh, maaf dehh maaf"
* jadi spontan ganti gue dan lohh ni nggak lagi panggilan nama masing-masing.
"Yaudah sini aku liat sakit nggak"
"Gilaa yahh mau liat barang gue"
Yaampun maaf maaf spontan akutu bilang kayak gitu nggak bermaksud kok" dalam hatiku yaampun malunya aku kenapa bilang kayak gitu, malu tapi akunya kok ketawa yahh dia pun ikut ketawa denger kata-kataku tadi tapi masih sambil meringis.

Ternyata Fano datang bukan hanya jahilin aku tapi dia juga ada hadiah untukku
"Nihh aku ada hadiah untuk kamu"sambil mengulurkan kertas dari tangannya
"Apaan nih, jangan bilang kamu jahilin aku lagi yahh" dengan muka tak percayaku sambil tanganku bergerak mengambil kertas darinya
"Buka aja dulu"
Akupun langsung membuka hadiah darinya yaampun betapa tak percayanya aku ternyata di kertas itu ada gambaran seorang perempuan duduk di taman sedang melukis dengan di temani kupu-kupu yang hinggap di bunga di depannya, akupun sontak bertanya " Fan ini siapa, kamu bisa gambar juga yahh, kok nggak bilang-bilang sama aku katanya baru mau mintak ajarin ternyata sudah mahir gini"
Dia pun dengan pelan dan singkat menjawab " itu Senja"
Kata-katanya sedikit tapi sangat menyentuh hatiku aku seakan tak percaya yang dia lukis itu aku
"Senja coba dehh lihat belakang lukisan nya" dengan nada pelan dan lembut menyuruhku membalikkan kertas itu.
Akupun spontan langsung membalikkan kertas dan ternyata ada tulisan nya
Diapun bertanya padaku dan sambil membaca tulisan yang ada di balik kertas itu " Senja mau nggak jadi pacar Fano" itulah tulisan yang ada di balik kertas itu.

Aku terdiam sejenak dan melihat mukanya seakan tak percaya dia melakukan ini, tapi spontan bibirku berkata "yahh Senja mau Senja mau jadi pacar Fano"
Tangannya langsung mengepal sambil berkata"YES" makasih yahh senja
Aku hanya tersenyum semeringah mungkin menunjukkan masih tak percaya kalau dia sampai melakukan ini, tapi aku sangat bahagia dengan pernyataannya ini.

Hari-hariku pun tidak lagi hanya sibuk mencari sosok pangeranku yang ada di mimpi ternyata dia sekarang sudah selalu berada di dekatku yahh di dunia nyataku sekarang engkaulah pangeran nyata dan mimpiku FAJAR ANTONO MULIO.