(7)

331 20 5
                                    

"oppa, aku ikut"

"tidak hera, kau tetap disini, biar jung-hwa yang mewakili JH"

"Ayolah oppa, aku baik-baik saja, besokkan acara gathering tuan Kim jumyeon, pasti Mariah & mewah, pasti banyak pengusaha sukses juga yg hadir" Rengek hera

Namja itu hanya terkekeh melihat tingkah Hera, mengayunkan tangannya untuk melempar bola bowling dan mendapati double strike

"yeah"seru namja tampan dengan mengepalkan tangannya keudara

"oppa" Hera mencebikan bibirnya dengan mata berkaca - kaca hera memanyunkan bibirnya tanda ia taksuka diacuhkan

"hay, kenapa?"

"kenapa?, oppa tanya kenapa? " Hera memalingkan wajahnya dengan air mata yang sudah Meleleh membasahi pipi chubby nya

"kita datang kesini untuk bersenang-senang, kenapa aku Malah menangis hera"

"oppa... " tangis Hera semakin tak terbendung, ia sangat benci terabaikan

"ji hye ran, dengarkan, aku hanya khawatir denganmu, lihatlah dirimu sekarang, bagaimana kalo nanti.. " Namja tersebut mengangkat dagu hera mempertemukan pandangan mereka, dengan tatapan tegas dan penuh kasih sayang ia mengikis jarak keduanya hingga hidung keduanya saling bersentuhan, nafas hangat keduanya saling beradu, sang namja hanya menyeringai melihat Hera gelisah dengan sorot mata tak tentu arah, tak sampai disitu hera semakin terisak karena pergerakanya dikunci oleh namja kesayanganya, hingga hera memejamkan matanya

"jangan lakukan oppa, jangan hancurkan semuanya" batin hera, semua pikiran yang ingin hera ucapkan tercekat dalam tenggorokan tak bisa ia ucapkan

"maafkan aku hera" Hera membuka matanya mendengar Alunan Kata maaf Dari sang namja, detik berikutnya ia telah berada dalam dekapan hangat, Dan sesekali kecupan kecil ia rasakan Di pucuk kepalanya

"Kau jahat oppa, kau membuat ku takut" ucap Hera dengan memukul mukul dada hangat didepannya,

Pergerakanya terhenti ketika sang namja melonggarkan dekapannya, menempatkan tangan kanannya membeli pipi hera

Pergerakanya terhenti ketika sang namja melonggarkan dekapannya, menempatkan tangan kanannya membeli pipi hera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(anggap saja Hera)

"Kapan Kau bisa menerima kehadiranku hera" batin Chen memberikan senyum terbaiknya

"Dengarkan aku hera, kita akan pergi bersama,  hanya berdua, tolong Jaga dirimu sendiri, mungkin aku tak bisa selalu bersamamu" terang Chen menatap lekat manik hera

"kenapa? Apa oppa akan meninggalkan ku? "

"apa Kamu tak keberatan jika harus mandi & Tidur bersama" Chen menunjukan smirk & kembali membekap hera dalam pelukannya

"apa? Apa maksudmu oppa" hera memberontak, mendorong dada chen & terdengar tawa menggelegar chen

"apa maumu oppa jangan macam2, kenapa kau Malah tertawa?" terlihat ketegangan dalam sorot mata hera

"bercanda hera, bercanda" Chen mendekap hera kembali, menempatkan Kepala hera diatas dadanya,  mengusai surai hitam 

Hera sangat menikmati perlakuan Chen, chen yang selalu melindungi, menyayangi, memanjakannya, menomorsatukannya diatas segalanya, Ada rasa bersalah dihati hera, chen begitu Sempurna, tampan,  cerdas, Dan memiliki segala kebaikan dalam diribya, chen berhak mendapatkan yang lebih baik dari diri hera, hera tahu betul perasaan chen terhadap dirinya, mereka sudah pernah berbicara hera masih diselimuti rasa trauma dalam hatinya, namun Chen menyakinkan hera jika ia tulus mencintai hera, ia Meminta hera membuka hatinya, melihatnya, sepanjang waktu berjalan Chen yakin jika hera bisa menerimanya, Chen yakin dengan istilah CINTA KERENA TERBIASA.

Seberapa lama Chen menunggu hera takkan pernah ia permasalahkan, sebelum hera memutuskan akan hidup bersama dengan namja lain Chen pastikan ia akan terus disamping hera.

"Lusa kita berangkat, Nanti bersiaplah, gathering tuan kim Hari selasa, kita akan jalan-jalan seharian penuh sebelum acara itu, Gimana? "

"berapa Hari kita Di Seoul? Apa kita juga kerja?"

"Mungkin 1 minggu, Dan aku harus menangani beberapa urusan, kamu aku Bebas tugaskan, kamu harus bisa nikmati harimu di seoul" senyum Chen kembali tercetak dari bibirnya tipisnya

"aku akan ikut kemanapun oppa pergi, aku bantu kerjaan oppa gimana? " hera menarik turunkan alisnya, beraego Lucu didepan Chen

"baiklah Sekarang ikut aku kekamar mandi" Bisiknya Chen seduktif

"oppa... " teriak hera mendorong tubuhnya sang namja & ia segera membalikan tubuhnya, hanya tawa & Usaian lembut dipucuk kepalanya yang ia rasakan sebelum sang namja melangkah meninggalkannya

"semoga kau tak bertemu dengannya hera! "batin chen







Akhir Akhir Akhir, menuju Akhir cerita nih,  semoga suka

Tinggalkan jejak  🌟🌟🌟🌟

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

B. B. H  IjustloveyouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang