|Abang rese |

14 1 0
                                    

"Diraaa!! Bangun anjir woy" siapa lagi kalau bukan abang nya Dira yang super super ngeselin.

Dira tetap tidak bangun dan membuat abang nya dira semakin kesal.

Lalu abang nya pergi ke kamar mandi untuk mengambil gayung yang berisikan air.

Byurrr

Dengan kaget nya Dira langsung dan bangun lalu melihat abang nya dengan kesal.

" Abangggggggg!!!" teriak Dira sambil melemparkan guling ke arah muka abang nya.

" Kenapa? " ucap abang dengan polos nya.

"Basah semua ini ih nyebelin banget sii" lalu abang nya menaruh gayung tersebut ke lantai dan menyodorkan sepatu olahraga kepada Dira. " Pake sepatu nya" ucap abang nya dan meninggalkan dirinya sendiri di dalam kamar.

Untung abang ya allah

Dira turun menuruni tangga dengan malas. "Kenapa si udah tau gua males banget ya ampun " ucap Dira kepada dirinya sendiri.

"Gece anjir lama banget si" ucap abang nya Dira.

Bacot banget

"Bang gua males sumpah deh" ucap Dira sambil menguap dan langsung di tutupin oleh telapak tangan abang nya Dira.

"Kebiasaan" jawab abang nya Dira dan langsung menyeret Dira untuk keluar dari rumah.

Setengah jam kemudian

"Abangg udah ih gua cape astag " ucap Dira sambil mengatur nafas nya.

Abang nya Dira menoleh dan berkata " lebay lu baru beberapa menit juga" dan Dira memutarkan bola mata nya dengan malas.

"Gua laper woi" ucap Dira sambil duduk di rurumputan.

"Laper? " Tanya abang Dira yang membuat Dira semakin kesal.

"Iyalah gak denger? " Tanya balik Dira dengan kesal kepada abang nya yang satu ini.

Abang nya Dira hanya tersenyum.

Dira hanya menghela nafas melihat abang nya ini.

Tanpa aba-aba Abang nya Dira langsung menarik lengan Dira yang hampir membuat Dira terjatuh.

"Mau kemana woi? Main narik-narik aja. " tanya Dira kepada abang nya.

"Katanya laper ayo kita makan bubur ayam di pertigaan sana" Jawab abang nya Dira yang langsung di iyakan oleh Dira.

"Pak pesen bubur ayam nya dua ya " Pinta Abang nya dira kepada tukang bubur tersebut.

"Iya de bentar ya " Jawab tukang bubur tersebut.

Dira sudah duduk di tempat yang sudah di sediakan dan memainkan ponsel nya.

"Dir "

Dira hanya berdehem untuk menjawab nya.

"Gimana kuliah nya? " Tanya abangnya dira.

"Ya gitu " jawab singkat Dira kepada Abang nya.

"Abang besok harus pergi lagi ke luar kota buat kerjaan abang" ucap Abang nya dan Dira kaget langsung melihat abang nya tersebut.

"Besok? cepet amat" jawab Dira

Abang nya hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari Dira.

"Ni pesenanya untuk ade bedua " Ucap tukang bubur tersebut.

"Makasih pak" Ucap Dira yang langsung di iyakan oleh si bapa tadi.

Mereka berdua menikmati bubur yang sudah datang tanpa ada nya percakapan di antara mereka.

Malam hari nya

"Abang lu beneran besok pergi nya" tanya Dira kepada Abang nya.

"Iya seyeng" Jawab Abang nya yang membuat Dira geli mendengarnya.

"Gak cocok anjir umur lu segitu ngomong seyeng" Jawab dira yang membuat abang nya kesal terhadapnya.

"Bang temenin gua yu" pinta Dira kepada abang nya.

"Kemana? malam-malam gini" jawab Abang nya Dira.

"Baru setengah tujuh abang" Jawab Dira dengan kesal.

"Mau kemana? "Tanya abang nya.

"Nonton yu ada film baru loh. Ayolah temenin gua ya ya ya " Dira memohon kepada abang nya dengan memasang muka melas.

"Jiji anjir " Abang nya langsung menoyor kepala Dira dan membuat Dira semakin kesal.

"Sakit tau gak " sambil mengelus ngelus kepala nya yang tadi di toyor oleh abang nya tersebut.

"Lebay ah sini sini gua elus" Ucap abang nya sambil menarik Dira kedalam pelukan nya lebih tepatnya di ketiak abang nya.

"Abang jorok ih bau woy" Dira meronta untuk di lepaskan dari pelukan abang nya.

Lalu di lepaskan dan membuat dira merinding. "Bau ketek lu ih" dan abang nya langsung mencium ketiak sendiri yang membuat Dira geli sendiri.

"Kagak bau wangi ini lebay lu" Dan Dira memutarkan bola mata nya dengan malas.

"Ayo jadi kagak bang ih" Tanya Dira dengan kesal.

Abang nya berpura pura berfikir yang
membuat Dira semakin dan semakin kesal.

"Yaudah ayo" jawab abang nya "Dari tadi kek " Sambung Dira dengan kesal.

Di bioskop

"Lu yakin nonton ini? " Tanya abang nya berkali kali.

"Iyalah" yang membuat abang nya dira menghela nafas entah karena apa.

Saat berada di dalam mereka berdua duduk paling pojok dan itu di belakang.

Saat film nya di mulai,Dira sedang asik memakan popcorn dan fokus terhadap film. Sedangkan abang nya ia hanya menutup mata atau memang ia tertidur?

"Bang seru kan ni film " ucap Dira kepada abang nya. Tidak ada sautan Dira pun menengok ke samping yang mendapati abang nya sedang tidur?

Dira mengoyang goyang kan lengan abang nya tersebut.

Tidur apa ya

Yaudahlah bodoamat.

Selesai film abang nya langsung membuka mata dan menghela nafas.

Ternyata abang nya Dira takut film horror. Wawwww

"Udah pura-pura tidurnya? " Tanya Dira kepada abang nya.

"Siapa yang pura-pura.tadi gua beneran ngantuk terus ketiduran kali" alibi sang abang kepada adiknya.

Dira hanya memutarkan bola mata nya dengan malas.

Pukul 23.00 mereka sudah berada di rumah.

"Bang gua ngantuk gua duluan ya " Ucap Dira kepada abang nya dan langsung di iyakan oleh abang nya.

Dira langsung menaiki tangga dan memasuki kamar nya. 

"Besok gua harus bangun lebih pagi buat nyiapin sarapan abang." Ucap Dira kepada dirinya sendiri.

Di sisi lain

"Kenapa" ucap seseorang itu dengan memandang bingkai yang terdapat foto seseorang yang sedang tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Do Not Leave Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang