24 : Call Me Daddy

14.1K 1.1K 52
                                    

Call Me Daddy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Call Me Daddy

T

ubuh tinggi menjuntai membuat Hyejin tak sanggup untuk tidak memamerkan senyum manisnya. Kepalanya bersender dikepala ranjang dengan tatapan mata yang senantiasa tertuju pada si pria yang kali ini menggunakan pakaian berwarna biru langit. Tubuhnya sedang duduk di kursi rias dengan tatapan yang tidak terlepas sama sekali kepada Hyejin.

Tak ada yang berniat membuka suara atau sekedar bergumam untuk mencairkan suasana. Keduanya saling menatap satu sama lain tanpa ekspresi. Suasana tidak mencekam, tidak pula sepi sebab detik jarum jam terus menderu demi mencairkan suasana.

Lima belas menit berlalu, bosan dengan sikap kekanakan mereka, sebuah bantal melayang hingga mengenai wajah si pria. Membuatnya mendengus geli dan membalas melempar bantal yang sama kepada si pelaku—Yu Hyejin—atau Kim Hyejin karena tidak kurang dari lima belas jam lagi ia akan menyandang status istri sah Kim Taehyung?

“Aku menunggu hadiah? Kenapa tidak datang dengan membawa satu kotak besar berisi hadiah?”

Yeonjun memicingkan matanya, setelah itu berdecak kesal sebab sepupunya ini benar-benar mirip seperti gadis cilik yang suka dengan hadiah dari seseorang. “Kau bisa meminta apapun setelah resmi menjadi istri Kim Taehyung nanti, minta dengannya tentu saja,”katanya dengan meraih satu botol cola dan menegaknya.

Cih, bahkan sebelum aku menjadi istrinya, aku mendapat apapun.”

Tampaknya Hyejin begitu percaya diri dengan ucapan yang ia lontarkan. Namun tidak bagi Yeonjun yang malah terbahak dan hampir tersedak oleh larutan kafein yang ada di dalam cola. “Kau bahkan tidak mendapat apa yang aku dapat,” ejeknya sembari mengeluarkan ponsel dan menunjukkan gambar seorang pria tengah berpose dengan gagahnya.

Sialan!

Satu lagi bantal melayang dan mengenai wajah Yeonjun. Hyejin teramat murka sebab Yeonjun mengolok-olok dirinya. Hei, tiket konser artis pujaannya sudah sold out dan Hyejin tak mendapatkan sama sekali. Sedangkan Yeonjun..

“Aku dapat..” ejeknya lagi dengan bergoyang ria. Persis seperti mengejek gadis balita karena mempunyai permen satu sedangkan dia punya dua.

“Tidak tanya,” balas Hyejin dengan bersidekap dada dan menatap Yeonjun tanpa minat.

“Hei..calon pengantin tidak boleh terlihat kesal. Kau tidak takut jika Taehyung melarikan diri karena melihat wajah masammu.”

Sial! Ucapan Yeonjun barusan tidak bisa membuat Hyejin untuk tidak melempar bantal lagi dan berlari mengejarnya. Dalam diam Hyejin tersenyum, mungkin tidak ada waktu kejadian seperti ini. Sebab waktu tidak selalu menunjukkan hal yang sama serta kejadian yang sama. Tapi kapasitas otak tidak akan penuh hanya untuk menyimpan kenangan yang begitu manis ini.

Hyejin akan selalu ingat. Sepupunya yang kurang ajar itu.
.
.
.
.

“Tarik napas—lalu hembuskan.”

Call Me Daddy!; KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang