"Kau mau anggur, tuan?"
"Ya, letakkan saja disana"Sang raja sedang bersantai di altar. Matanya yang biru terus memandang langit dan laut. Menyusuri pandangannya yang kemudian tertuju pada istana megah kerajaan Biruyazz yang sebening kaca. Bak intan di tengah lautan yang berkilau. Tatapannya kian tajam, seakan mencoba menyusuri lebih dalam lagi. Berkaca-kaca mata sang raja.
"Engkau berkilau, bening sebening kaca. Bagaikan sesuatu yang sangat berharga dan dilindungi. Bagaikan sosok perempuan yang pernah menghiasi hariku."
"Tuan, nyonya sedang menunggu di ruang tengah." Kata pelayan kepercayaan pribadinya
"Apakah sendiri?"
"Ya tuan"Bergegaslah sang raja menghabiskan anggur yang dari tadi sudah menunggu di sebelah kanan sang raja. Kemudian pergi bergegas menemui sang ratu.
Sang ratu yang daritadi memandangi foto keluarga kecil mereka. Terlihat murung, dengan tatapan penuh harap. Datanglah kedua tangan raja mendekap perut sang ratu. Menenangkan jiwa dan pikirannya. Pelukannya pun mulai hangat dirasakan. Dengan kasih dan sayang, raja tau betul apa yang sedang di rasakan oleh ratu.
"Apa kau masih ingat betapa ajaibnya dia di lahirkan? Aku menginginkan yang lain"
"Apa tidak terlalu cepat? Dia baru 6 bulan"
"Aku mulai khawatir. Akankah dia tumbuh kembang sama sepertiku? Dia anak yang lincah"Matahari mulai turun, telah lelah menyinari jiwa yang kagum, kesepian, dan rasa khawatir. Pertanda tugasnya telah usai. Perlahan muncul rona senja yang hangat. Mereka menghabiskan waktu di ruang tengah.
Sementara itu bayi mereka sedang bersenda gurau dengan pelayan pribadinya. Tawa bayi itu memecahkan keheningan di kamar hingga ke ruang tengah. Menciptakan suasana penuh kegembiraan. Hilang rasa cemas dan khawatir.
Cr. Gugel
***
dsthnp
June, 27 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaena
FantasyTeori Konspirasi Bacalah sampai akhir untuk mendapat inti cerita. Karna, gak semua fiksi bisa ditebak ujungnya. Dan gak semua cerita punya alur yang sama:) Alaena itu bukan putri raja. Alaena itu sosok yang kuat. Alaena itu penengah. Alaena bukan pe...