06| Mess

10 1 0
                                    

"Perkenalkan, ini putri Loyd dari kerajaan Magmailoid. Dia akan menginap disini untuk sementara waktu sembari mempelajari ilmu sihir"
"Baik, tapi disini tidak ada kamar khusus dan putri harus menginap di mess bersama yang lain. Apakah bersedia?"
"Kita sudah membicarakannya dan dia setuju akan hal itu"
"Tapi dia seorang putri"
"Dia tidak masalah asalkan dia dapat mempelajari ilmu sihir. Itulah sebabnya dia tidak mempermasalahkan hal itu"
Bincang kedua penyihir.

Sementara itu, di mess..
"Inilah tempatku yang baru. Hmm tak peduli bagaimana keadaannya, yang terpenting aku dapat mempelajari ilmu ilmu sihir disini. Aku pasti sangat senang"
Sang putri mendapat kamar paling ujung yang menghadap lorong di tingkat dua dari tiga lantai. Putri lah yang paling muda di sana. Saat itu teman temannya berusia 16 sampai 20 tahun.

Pagi, seperti biasa matahari memancarkan sinar cantiknya. Fajar yang bisa dilihat dari mess dan dari mercusuar.
"Hai putri Loyd"
"Oh hai, bagaimana kau tau namaku?"
"Kau seorang putri. Bagaimana mungkin aku tak tau. Well, perkenalkan aku Hawk. Aku hanya anak pengawal dari kerajaan ini. Hmm aku juga belajar ilmu sihir disini. Mau naik kuda bersamaku?"
Hawk itu tampan. Kulitnya putih, rambutnya keriting sedikit kribo, berkacamata bulat, dan sangat ramah. Meskipun anak pengawal, dia sangat berpendidikan.

"Kemana kita akan pergi Hawk?"
"Terserah, menikmati matahari di pagi hari katanya bagus. Daripada kau hanya berdiam diri di kamar menyaksikan mentari yang terus naik bagaimana kalau merasakan kehangatannya? Akan ku perkenalkan setiap sudut disini"
"Terdengar menarik"

Berkudalah mereka berdua..
Hawk membawanya keliling kerajaan, memperkenalkan disetiap sudut kerajaan. Bersuka cita lah mereka.
Ketika lelah, mereka beristirahat di bawah mercusuar. Menikmati mentari yang mulai tinggi dan mendengar deburan ombak. Suasana sangat tenang dan damai.

"Aku bingung dan sangat penasaran Hawk. Kenapa ada kristal di tengah laut disana?"
"Hm itu bukan kristal. Kabarnya itu kerajaan yang mengatur seluruh kedamaian di kepulauan ini"
"Sangat indah" dengan mata berbinar sang putri terus memandanginya.
"Ya, tapi sangat jauh. Sudah saatnya makan siang. Ayo kembali ke mess"

Mereka pun menikmati makan siang bersama di mes. Kemudian belajar ilmu ilmu sihir di tempat latihan. Sang putri sangat senang bisa langsung terlibat.

***

Sore itu, setelah dari latihan.

Sang putri kembali ke mess untuk beristirahat. Namun,..
"Duaaakk" suara benturan. Ada sesuatu yang menabrak putri.

"Aw.. yaampun, aku baru saja pulang latihan"
"Maaf, tapi begitu saja kau mengeluh? Haha"
"Apa kau bilang?! Kau pikir tidak lelah?!"
"Tentu tidak, kau saja yang lemah. Lagi pula bukannya bayi tidak boleh berada disini. Haha"

Tanpa berkata kata lagi putri pun pergi meninggalkan orang itu.

"Hei bayi, kita belum kenalan"

Tanpa menggubrisnya, sang putri berjalan cepat dan pulang ke mess.

"Awal pertemuan yang aneh. Siapa sebenarnya dia? Tidak pernah ku lihat di sekeliling mess dan tempat latihan"

 Siapa sebenarnya dia? Tidak pernah ku lihat di sekeliling mess dan tempat latihan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sc: google

***

dsthnp
July, 2 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlaenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang