“Gigi?”
Orang yang ditanya cuma senyum, ‘surprise’ teriaknya dalem hati.
“Kok lo malah bawa mantannya Jiandra sih, Rin?” Juna kaget, “Ini Gigi anak SMA Angkasa 'kan?”
Karin yang malang langsung sembunyi di belakang Yoga layaknya anak kucing yang lagi minta perlindungan ke ibunya, “Gue gak tau....”
...
[ “Oh iya sebelum kita tutup segmen kali ini, gue ada cerita nih guys!” ] Kata Yoga.
[ “Wah apa tuh kak?” ] Wendy ikut penasaran.
Sementara si yang bakal diceritain udah siap-siap buat nutup telinganya rapat-rapat.
[ “Sesuai sama tema kali ini nih, takdir, kemarin temen gue ketemu sama mantannya setelah enam tahun pisah, dan ketemunya di acara pernikahan orang!” ] Yoga nyeritain nya dengan nada yang antusias banget.
Wendy yang di sebelah nya kaget,
[ “Kok bisa sih kak???” ]
[ “Gue juga gak tau ya, mungkin emang takdir” ] Yoga pasang wajah ngeledek.
[ “Terus temennya gimana kak? balikan lagi?” ]
Pertanyaan Wendy seakan-akan jadi pancingan yang pas buat ngeledek Jiandra, Yoga ngelempar senyumannya sekilas ke Jiandra yang kebetulan lagi munculin kepalanya dari kaca studio, dia minta Yoga dan Wendy buat segera mengakhiri siarannya.
[ “Nggak Wen, soalnya mantannya datang ke acara itu sama sahabatnya dia” ]
Disitu Wendy kayak speechless banget. Dia belum sadar kalau cerita yang diceritain sama Yoga itu ceritanya Jiandra sama Juna.
[ “Loh plot twist banget?” ]
[ “Hahaha namanya juga hidup. Yaudah deh sekarang kita langsung puterin aja lagu yang akhir-akhir ini sering banget direkomendasiin sama para pendengar bahana nih, lagu apa ya, Wen?” ] Yoga
[ "“Ada The Man Who Can't Be Moved dari The Script, kak Yoga. Selamat mendengarkan!” ] Wendy
Setelah nyelesain siaran mereka, Wendy pamit pulang duluan karena Ragaㅡㅡ *gebetannya* udah nungguin dia dari tadi, padahal Jiwa ㅡkembarannya Ragaㅡ juga udah ngedumel karena bus yang harusnya mereka naikin bakal lewat beberapa menit lagi.Dasar anak muda.
“Cie yang kemarin ketemu Agista” goda Yoga.
Jiandra berusaha buat fokus sama apa yang lagi dia kerjain di depannya.
"Karin minta maaf, katanya dia nggak tau kalau Gigi mantan lu," tambah Yoga, “dan Gigi juga gak bilang.”
Si yang diajak ngomong cuma ngangguk-ngangguk doang, karena dari awal juga dia emang gak punya hak apapun buat marah. Anggap aja dia sama Gigi itu stranger, lagi.
“Lo jangan diem mulu dong yan, kemarin gue udah diomelin Juna.”
Selama di undangan juga Jian nggak ada interaksi sedikit pun sama Gigi, Jian jadi pendiem dan itu yang bikin Karin ngerasa nggak enak hati banget.
“Ji, tapi kayaknya Gigi masih ada rasa sama lo”
Jiandra diem.
“Jian, lu dengerin gua gak sih?” panggil Yoga.
Masih diem.
“Sayang”
Jian refleks ngelempar bantal kecil yang ada di samping nya ke arah Yoga, “Berisik ga, gue pulang duluan ah, lo kunci studionya ya”
Cowok kelahiran bulan Maret itu buru-buru memasukkan laptopnya ke dalam tas, nggak peduli sama Yoga yang masih butuh jawaban dari Jian.
Pas ngebuka pintu keluar, Jian dikagetkan sama seseorang yang tengah berdiri di depan pintu yang baru dibukanya. Hampir aja, hampir aja Jiandra pingsan kalau dia nggak lebih dulu ngeliat kaki cewek itu berdiri di tanah.
“Halo, gue Milia”
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahana | Jihoon × Giselle
Fanfiction[ON GOING] Ini cerita tentang Jian yang masih galauin mantannyaㅡAgista Hanindita, setiap jam 4 sore lewat suara berisiknya di Bahana FM. "Halo, selamat sore pendengar setia Bahana FM!" @ dcometr, 2022.