Seorang gadis cantik tertidur lelap di kamarnya. Kyla Felisya Ferda , perempuan yang beranjak SMA itu kembali menarik selimutnya. Jam wekker yang setia di atas mejanya pun berdering kencang , menunjukkan pukul 05.10 .
Tak perlu waktu yang lama, Feli sudah terduduk diatas tempat tidurnya. Ia segera beranjak kekamar mandi untuk membersihkan diri. Sekitar 15 menit, ia keluar dan membersihkan tempat tidurnya.
Feli turun ke lantai bawah. Ia melihat ibunya sudah berada di dapur menyiapkan makanan.
"Bundaa!" Panggil Feli yg kemudian memeluk bundanya dari belakang.
"Loh kakak uda bangun? Abang kamu mana? Bangunin dia gih!" Seru bundanya sedikit terkejut akibat pelukan Feli.
"Biarin dia bangun sendiri aja lah bun, biar mandiri dikit." Ucap feli yang kemudian melepas pelukannya dan mengambil susu dari kulkas.
"Kalo di tunggu bangun sendiri mah, kamu pulang sekolah dulu baru dia bangun. Bangunin aja sana!" Seru bunda lagi.
"Iya iya kakak bangunin." Dan beranjak pergi ke kamar abangnya.
TOK TOK TOK ..
"WOI KEBO, BANGUN LU!" Teriak Feli dari luar kamar Raka.
Yap, Raka adalah abangnya Feli. Dan kenapa dirinya di panggil kakak? Karena Feli juga memiliki seorang adik.
Tak ada sautan dari kamar Raka. Dengan berat hati, Feli masuk kedalam kamar itu. Tak bisa di sebut kamar, karena di dalam nya sungguh mengerikan.
"Ni orang nyaman banget tidur di kandang." Feli menjepit hidungnya menggunakan tangan.
"WOI BANGUN LU, SEKOLAH HEH. GAK BOSAN APA BEGO TERUS!" Teriak feli tepat di telinganya Raka.
Tak ada sautan, melainkan pelukan yang lebih erat pada bantal gulingnya.
'wah ni budeg apa gimana ya?' - batin Feli
"WOI KEBAKARAN!!!" Teriak feli lagi ditambah tamparan kecil di pipi Raka. Namun hasilnya nihil. Raka tak bergerak sedikit pun.
' wah, uda mati rupanya ' - batin feli.
Feli tak putus asa.
"EH BANG ! SI VIO DI BAWAH TU!" Teriak feli untuk ketiga kali. Dan akhirnya, Raka terbangun.
"Mana?! Mana?!" Tanya Raka yang setengah sadar sambil melirik kanan dan kiri dengan mata tertutup.
"Giliran cewek aja langsuungg bangun. Dasar Buaya! Mandi sana." Kata Feli kesal, Dan langsung menjambak rambut abangnya.
"Iya, iya. Aww.. sakit anjer."
----------••----------
Setelah beberapa menit untuk Feli bersiap - siap ke sekolah barunya, Feli langsung turun lagi ke bawah untuk sarapan.
Feli sudah melepas statusnya sebagai siswa SMP dan akan menggelar kisahnya sebagai siswa SMA . Dia masuk SMA yang sama dengan Raka- abangnya.
"Pagi bun! Pagi yah!" Sapa Feli dengan senyuman dan duduk di samping Raka.
"Gue kagak lo sapa?" Tanya Raka dengan sedikit kesal.
"Maaf, anda siapa ya?" Kata Feli yang kemudian mendapat jitakan dari abangnya itu.
"Anjir lo." Balas Raka.
"Eh abang! Gak boleh gitu. Kasian adeknya. makan cepat, ntar telat." Ujar bunda mereka.
"Iihh, bundaa! Kenapa si selalu belain Feli?" Kata Raka dengan nada anak-anak yang minta balon pada ibunya.
"Kan gue anak bunda makanya di belain. Nah sekarang, situ siapa?" Balas Feli cepat yang kemudian menjulurkan lidahnya.
"Udah-udah kalian ini ya! Kakak juga , abangnya jangan di godain terus." Kata bunda yang kemudian bangun dari meja makan dan membersihkan piring kotor segera.
"Bukan bun! Bukan. Bukan abangnya kakak!" Balas Feli dengan mengayunkan kedua tangannya berbentuk X .
"Kalian ini ada-ada saja. Nanti ayah titip ke tempat nenek ya." Kini ayah mereka yang berbicara.
"Udah kalian buru, ntar telat lagi!" Kata bunda yang kemudian meleraikan mereka semua.
setelah selesai makan, keduanya bergegas menuju mobil.
"Yauda Feli pergi dulu ya bun. Assalamualaikum." Ucap feli yang kemudian menyalami tangan bundanya itu dan diikuti oleh Raka.
"Waalaikumsalam, nanti bunda agak telat pulangnya karena ada pasien bunda yang lagi dirawat. Ayah hari ini libur, jadi nanti kalian bareng ayah ya." Kata bunda Feli dan di angguki anak"nya.
"Oh iya nanti ayah mau mampir ke sekolah Anna, kalian ikut juga? Kalo ikut biar ayah tunggu." Kata ayah yang menghentikan langkah mereka.
"Iya yah! Iya. Kakak ikut." Ucap Feli antusias.
"Kalo abang gak bisa yah, hari ini ada latihan bareng temen." Jelas Raka.
"Sok sibuk lo." kata Feli asal.
"Diem lo bocil."
Ayah mereka menggeleng kepala.
"Yauda nanti kalau misalnya ayah sama kakak belum pulang, kamu pergi ke rumah tante mirna aja ya, soalnya ayah juga mau ke tempat teman ayah dan kakak ikut juga ya?" Tanya ayah ke Feli.
"Oke yah!" Jawab Feli lagi dan pergi keluar rumah.
Bunda Feli adalah seorang dokter hebat di rumah sakit ternama di Jakarta dan ayah Feli seorang pilot pesawat. Adik Feli bernama Anna. Anna Niara Ferda nama lengkapnya. Ferda diambil dari nama orang tua mereka yaitu Fernando dan Linda Tiara.
Anna tidak tidak tinggal di rumah mereka, karena dia masuk sekolah yang sistemnya boarding school , ada asramanya gitu.
Sekarang Anna duduk di kelas 2 SMP dan dia cukup pintar untuk menududuki kelas inti. Dia sering medapat juara umum, bahkan dia juga sering mengikuti lomba-lomba, mulai dari tingkat Provinsi, Nasional bahkan Internasional. Tentu dia mendapat juara dari perlombaan-perlombaan itu.
Anna orang yang murah senyum, baik, dan jangan lupa, dia juga cantik. Kedudukannya di SMP lumayan penting. Yaitu sebagai wakil ketua osis. Kurang apalagi dia tu ^>^.
- Author iri ಥ‿ಥ -
Skipp...
----------••----------
Nah! Gimana part awalnya???
Aneh? Sorii ya .. ini cerita pertama yang aku buat jadi ada rasa gimana gimana gitu ~•-•~Lanjutannya masi aku pikir oke! Jadi kalo misalnya ada yang berubah, berubah gitu , maklum aja huhu ...
Vote dan komen dong gaiss, biar aghu bahagia hehe...
Oke see u gaisss bubayy....
Sn•
KAMU SEDANG MEMBACA
REPANPELI
Teen FictionLo ga tau nama gue?" tanyanya sekali lagi. Feli menatap langit-langit perpustakaan, seolah sedang mengingat nama lelaki yang bahkan ia tidak tahu. Lelaki itu melipat tangannya di dada. "Nyali juga lo minta tanda tangan sama gue." lelaki itu tertawa...