Sampainya mereka di gerbang sekolah, Feli langsung menyalami ayahnya dan turun dari mobil ."Abang juga pergi dulu ya yah, assalamualaikum." Kata Raka sambil menyiumi tangan Fernando-ayah mereka- dan mengejar Feli yang sudah duluan meninggalkannya.
"FELII! TUNGGUIN GUA WOII" Teriak Raka sambil berlari mengejar adiknya yang sudah duluan menginjakan kaki di lapangan SMA Harapan Bangsa . Fernando hanya bisa menggeleng - gelengkan kepala melihat tingkah anak anaknya dan segera meninggalkan sekolah mereka.
"WOI TUNGGUIN GUA NAPA! " Teriak Raka sambil menjitak kepala Feli.
" Sakit anjirrr! Lu apaan si, lama-lama benjol ni kepala gue." Balas Feli dengan sedikit mendorong abangnya itu.
"Wah sadis lu, dah lah gue mau pergi dulu. Gausa cari-cari gue di sekolah." Saut Raka seolah dia marah dan berlari menuju kantin. Tak bisa dipungkiri, kantin adalah tempat absennya siswa siswi yang spesialisnya seperti Raka.
Feli memutar bola matanya malas. Gadis itu mengambil handphone nya dan langsung menghubungi Leta - sahabat baiknya dari SMP.
"Halo?" Terdengar suara dari handphone Feli.
"Ta, lu dimana? Gue uda di depan panggung ini." Kata Feli sambil berjalan menuju pohon yang sedikit rindang untuk berteduh.
"Oke oke, gue bakal kesana. Gue abis dari kantin beli minuman. Lu tunggu di situ jangan kemana - mana, ntar gue ribet nyariin secara gue kan baru ..."
"Yauda boro kemari, jangan malah ngebacot disitu ah." Potong Feli kemudian mematikan telponan itu.
"Ni anak sensian amat dah." Leta segera meninggalkan kantin.
----------••-----------
"Sendirian aja ni mbaknya?" Goda Leta sambil berjalan menuju sahabatnya berada.
"Sumpah Leta, lu lama banget. Gue uda lumutan tau."
Leta hanya terkekeh dan menyodorkan minuman dingin ke arah Feli.
"Nih, biar hati lo dingin. Pagi-pagi udah ngomel aja."
Feli mengambil dan meminum minuman tersebut.
" Yok lah! uda di kumpulin tu." Feli menarik tangan sahabatnya itu dan berjalan menuju lapangan karena sudah terdengar suara mic dari panitia MOS yang meminta mereka agar segera berkumpul.
Semua sudah berbaris rapi, pembukaan untuk kegiatan MOS akan segera di laksanakan.
Setelah kata sambutan dari kepala sekolah dan ketua osis, mereka langsung digiring untuk membentuk kelompok yang sudah di tentukan.
"Uda dapat semua kan kelompoknya? Yauda sekarang kalian harus ikut acara pertama yaitu 'Kak, kami fans mu'. Jadi, hari ini kalian harus ngumpulin tanda tangan panitia MOS sebanyak 10 tanda tangan. Yang sudah selesai, segera mengumpulkannya ke ruang osis dan boleh beristirahat. Sekarang kita mulai ya. SEMANGAT YA DEK ADEK! " Teriak salah satu panitia MOS untuk memulai kegiatannya.
"Yah Fel, kita gak satu kelompok. Yawdah deh gue duluan ya. Bai cintaquhh!" Ucap Leta lebay sambil berjalan menuju kelompoknya.
"Lebay lo." Balas Feli dengan lambaian tangannya.
"Woi kelompok 4 sini kumpul semua." Teriak seorang cewek untuk ngumpulin kelompoknya.
Setelah mereka berkumpul.
"Jadi gue punya usulan ni. Kan kita ber-8, gimana kalo kita mencar aja biar cepat . satu orang cari satu, nanti dua lagi kita nyarinya bareng. Gue laper jadi mau cepat ke kantin, hehehe. Gimana setuju gak? Kalo ada yang mau kasi pendapat lain juga boleh. " Tanya cewek itu kepada teman - teman kelompoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REPANPELI
Ficção AdolescenteLo ga tau nama gue?" tanyanya sekali lagi. Feli menatap langit-langit perpustakaan, seolah sedang mengingat nama lelaki yang bahkan ia tidak tahu. Lelaki itu melipat tangannya di dada. "Nyali juga lo minta tanda tangan sama gue." lelaki itu tertawa...