3. Tragedi

1.3K 226 27
                                    


Park Hi Soo hanya bisa menutup mata. Menulikan pendengarannya mendengar teriakan, makian dan umpatan yang keluar dari mulut putri kesayangannya yang terdengar akibat pintu kamar yang tidak di tutup sempurna karena tidak terima dengan apa yang dilakukan Yong Hwa. Hi Soo tidak menyalahkan Yong Hwa karena apa yang pria itu lakukan atas perintah darinya.

Setelah menyetujui keinginan Shin Hye untuk pergi ke Club, ia memang sudah dengan jelas memberikan batasan pada apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan Shin Hye di Club dan sampai jam berapa wanita itu diperbolehkan berada di sana pada Yong Hwa. Ia juga meminta Yong Hwa untuk terus mengawasi Shin Hye selama berada di Club. Jadi tidak heran kalau pada akhirnya Yong Hwa membawa Shin Hye dengan paksa yang akhirnya berakibat pada kemarahan putrinya yang disuarakan tanpa kenal lelah sejak hampir setengah jam yang lalu.

Sikap Shin Hye inilah yang membuat Hi Soo semakin tidak tenang. Apa bisa Shin Hye hidup tanpa dirinya kalau tiba-tiba ia meninggal secara mendadak dan meninggalkan Shin Hye seorang diri di dunia ini? Hi Soo meragukan hal itu. Shin Hye terlalu manja dan sering kali meremahkan orang lain yang memiliki status lebih rendah darinya. Putrinya terlalu jumawa, sombong dan bahkan tidak bisa melakukan apapun selain bersenang-senang. Sangat bertolak belakang dengan So Jung.

Sama seperti Shin Hye, So Jung juga sudah dianggap seperti anaknya sendiri. So Jung dewasa dan pengertian. Seandainya saja Shin Hye seperti So Jung ia pasti tidak keberatan jika Tuhan memanggilnya saat ini juga agar ia bisa bertemu dengan Jang Yo Bin istrinya. Tapi sekali lagi, ia tidak akan pernah tenang jika Tuhan memanggilnya saat ini. Setidaknya ia harus melakukan sesuatu, mengubah Shin Hye menjadi pribadi yang lebih baik agar ia tenang meninggalkan dunia fana ini.

Ucapan Yong Hwa tempo hari tidak pernah berhenti terngiang dalam benak Hi Soo. Diperlukan sebuah pemicu agar Shin Hye bisa berubah. Sebuah pemicu yang sangat besar yang mau tidak mau membuat wanita itu berubah meskipun hal itu karena keterpaksaan.

Hi Soo menatap foto keluarganya yang terpampang besar di kamarnya. Seulas senyum tersungging di sudut bibirnya ketika ia tahu apa yang harus dilakukannya. Sesuatu yang akan bisa mengubah putrinya menjadi lebih baik lagi meskipun dalma perjalanannya tidak akan mudah bagi Shin Hye.

Jadi hal itulah yang di sampaikannya pada Yong Hwa keesokan harinya ketika mereka tengah menikmati waktu siang bersama di ruang kerjanya. Awalnya pria itu menolak, tapi Yong Hwa terlalu baik dan hutang budi padanyalah yang akhirnya membuat pria itu menyetujui rencananya.

Sebenarnya Hi Soo tidak mau memanfaatkan ketulusan Yong Hwa, tapi mau bagaimana lagi, semua demi kebaikan yang lebih besar. Demi masa depan putri semata wayangnya. Demi menjadikan Shin Hye wanita yang jauh lebih baik dari saat ini.

**

"Oppa..." So Jung berlari kecil mengejar Yong Hwa yang sudah mencapai pintu, "Oppa melupakan bekalnya."

"Astaga maafkan Oppa," Yong Hwa meraih kotak bekal yang diberikan So Jung, "Terima kasih."

Beberapa hari ini ia memang tidak bisa berkonsentrasi. Pikirannya selalu tersita pada pembicaraan yang dilakukannya dengan Hi Soo. Tidak masuk akal, tapi mau bagaimana lagi, ia tidak bisa berbuat apapun untuk menolaknya.

Semua demi kebaikan Shin Hye, begitulah yang Hi Soo katakan padanya dan meskipun tidak terlalu menyukai Shin Hye, Yong Hwa tahu apa yang Hi Soo katakan benar. Semua harus diperbaiki sebelum terlambat. Wanita itu harus berubah. Bukan untuk Hi Soo ataupun orang lain, tapi demi dirinya sendiri. Demi kebaikannya dan demi masa depannya nanti.

"Dan berikan ini juga untuk Tuan Park," kembali So Jung menyodorkan bekal lain pada Yong Hwa yang segera mengusahakan fokusnya pada adik kesayangannya itu, "Aku ingat hari ini dia akan melakukan perjalanan ke Indonesia kan, jadi aku sudah menyiapkan sup ginseng untuk menjaga kesehatannya dan ada ayam rebus rempah juga."

My Misterius BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang