8. Kisses

1.6K 223 33
                                    

Wajah Shin Hye memerah. Ia bahkan tidak sanggup untuk sekedar mengangkat kepalanya setiap kali mengingat kejadian memalukan yang terjadi beberapa saat lalu. Bagaimana mungkin ia jatuh dengan posisi berlutut di depan pria berengsek itu dan sialnya lagi wajahnya malah menabrak bagian primitif pria itu.

Demi Tuhan!! Itu memalukan.

Sialnya lagi pria berengsek itu justru bersikap santai seolah tidak terjadi apapun begitu ia bangun dengan wajahnya yang sudah sangat memerah. Wanita mana yang tidak akan malu jika dihadapkan pada kejadian yang beberapa saat lalu menimpanya?

Lihat saja sekarang, pria itu tetap bersikeras mengantarnya ke kampus setelah semua yang terjadi. Tidak tahukah pria itu bagaimana malunya dirinya? Padahal jika tidak salah ingat, ia dengan jelas merasakan milik pria itu membengkak dan serasa menendang wajahnya. Oh sial. Bagaimana mungkin wajahnya justru memanas mengingat apa yang telah terjadi barusan? Lebih parah lagi, otaknya yang berengsek ini justru menerka-nerka serta membayangkan sebesar apa milik Yong Hwa di balik celananya.

Shin Hye menggeleng dan terus menepuk-nepuk kedua pipinya yang tiba-tiba saja terasa panas. Ia bahkan tidak sadar kalau Yong Hwa sudah berhenti dan berbalik menghadapnya hingga membuat wajahnya membentur dada bidang pria itu.

"Aaww," Shin Hye mengaduh kesakitan. Ia mengangkat wajahnya hanya untuk dihadapkan pada wajah datar pria di hadapannya.

"Kenapa sejak tadi kau terus menepuk wajahmu Nona? Apa kau mengingat apa yang terjadi beberapa saat lalu?" Yong Hwa menyeringai melihat wajah Shin Hye yang memerah, "Kau bersikap seperti seorang perawan, padahal aku yakin sudah banyak pria yang merasakan tubuhmu. Jadi berhenti bersikap seperti seorang perawan di depanku karena itu menjijikkan."

Jika sebelumnya wajah Shin Hye memerah karena malu, maka kini wajahnya memerah karena marah. Penghinaan Yong Hwa benar-benar menyakiti perasaannya. Ia memang bukan perawan tapi bukan berarti ia wanita murahan yang tidur dengan setiap pria yang di temuinya seperti yang pria itu tuduhkan. Pria berengsek itu memang benar-benar memuakkan dan tidak punya perasaan.

"Kenapa? Jangan bilang kau tersinggung dengan apa yang kukatakan, bukankah itu memang kenyataannya?" Yong Hwa menatap tajam ke arah Shin Hye, "Kau tahu, aku paling tidak menyukai wanita sepertimu. Wanita yang tidak akan berpikir panjang sebelum menyerahkan tubuhnya pada seorang pria. Wanita sepertimu hanya memikirkan kesenangan sesaat tanpa pernah berpikir ke depannya. Setidaknya jalang lebih berharga karena mereka menyerahkan tubuh pada pria demi bertahan hidup, sedangkan para wanita sepertimu menyerahkan tubuh kalian hanya untuk bersenang-senang. Kalian..."

Plak!!

Tubuh Shin Hye bergetar hebat. Tangannya terasa panas setelah menampar Yong Hwa. Ia memang sering kali menghabiskan waktunya dari satu Club ke Club lainnya, tapi bukan berarti dirinya sehina itu. Ia tidak pernah sekalipun bermalam dengan pria di luaran sana. Tidak pernah sama sekali, kecuali dengan satu pria dan itupun karena ia mencintai pria itu.

"Kau pria paling berengsek yang pernah kutemui. Aku membencimu. Aku benar-benar membencimu hingga ke tulang-tulangku. Membusuklah kau di neraka dengan mulutmu yang berbisa itu."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Shin Hye berlari meninggalkan Yong Hwa. Air matanya mengalir. Ia tidak peduli kemana kakinya melangkah. Yang dipikirkannya hanyalah bagaimana caranya agar dirinya tidak melihat Yong Hwa lagi.

"Sial!!" maki Yong Hwa sembari mengusap wajahnya dengan kasar. Ia hanya berdiri sembari memandang tubuh Shin Hye yang perlahan menjauh.

Mulutnya tidak bisa dikendalikan. Semua yang diucapkannya keluar begitu saja ketika membayangkan Shin Hye menghabiskan malam dengan banyak pria. Hal itu membuatnya marah hingga tanpa sadar mengeluarkan kalimat yang menyakiti Shin Hye. Rasanya ia ingin mengejar Shin Hye dan meminta maaf atas apa yang baru saja dikatakannya, tapi hal itu urung dilakukannya karena ia tahu Shin Hye tidak memiliki tujuan dan wanita itu pasti akan kembali ke rumah.

My Misterius BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang