Adam & Sandra

Chapter 1 - Dia kembali

Hallo temen-temen, salam kenal ya. aku ini pendatang lama di wattpad sebenernya. Tapi baru berani menulis dan mempublikasikan cerita-ceritaku ini. Jika temen-temen ada saran, ide dan kritik boleh loh kasih tau aku. aku masih harus banyak belajar dari temen-temen. Makasih ya temen-temen, see you next chapter..

#SalamSayang untuk temen-teman❤

-Menutup hati bukan berarti hatimu menjadi mati. Hanya saja kamu perlu jeda waktu yang panjang untuk mengobati hatimu yang terluka begitu dalam-

Bulan Juni menurut Sandra adalah bulan yang istimewah dan bulan keberuntungan. (Kalo kamu kira Sandra ulang tahun? kamu salah karena ulang tahun Sandra itu bukan bulan ini). Tanggal 7 dibulan Juni tahun ini dia akan ke Bandara. Menemui seseorang yang ia tunggu kehadiran nya selama 10 tahun ini. Seseorang yang sangat berarti dan berharga untuk nya selama 19 tahun hidupnya. Dia akan bertemu dengan sahabatnya. Satu-satunya orang yang ia percaya didunia ini.

Malam hari nya sebelum tidur Sandra mendapatkan pesan di emailnya. Pesan yang membuat Ia menangis membacanya. Adam memberitahunya bahwa ia akan pulang ke Indonesia, dan Adam memberitahunya bahwa ia sangat merindukan Sandra. Itu membuat Sandra terharu membacanya sudah lima tahun Ia tidak bertemu Adam, satu-satunya orang yang ia percaya selain diri nya sendiri, orang yang selau mengerti perasaan dan keadaanya.

Pagi hari nya Sandra sudah bersiap-siap untuk pergi ke bandara untuk menjemput Adam. Dia rindu, ah salah bahkan sangat merindukan laki-laki itu. Semangat nya seribu kali ini, beda dari pagi sebelumnya yang terasa mendung. Sandra mandi dan segera bersiap-siap, dia tidak mau terlambat untuk menjemput Adam.

POV SANDRA

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya penerbangan New York – Jakarta tiba,

"SANSAN.........." teriak Adam pada Sandra. Ya

"ADAAAAMM..........." teriak Sandra sambil berlari kearah Adam

Aku tidak peduli orang lain melihat kearah ku atau menyebutku lebay. Aku terlalu senang dengan kehadiran laki-laki ini.

"gw kangen banget sama lo tau gak" ucap Adam sambil menarik hidung ku. Kebiasaan nya yang dulu bahkan tidak hilang.

"sama gw juga" ucapku

"gak berubah yaa tetap sama" ucapnya sambil mencubit pipiku dengan gemas lalu mencium keningku. Aku selalu nyaman berada didekatnya, rasa nya tidak pernah berubah. Dia selalu menjadi tempatku untunk pulang.

Aku langsung menyeret koper Adam dan mengajaknya pulang "lo mau nginep dirumah gue dulu atau langsung pulang ke rumah lo" Tanya ku setelah masuk ke dalam mobil.

"Rumah gue ajalah. rumah lo sama rumah gue kan sama. Depan-depanan juga" jawab nya

"tapi kita makan dulu ya sebelum nyampe rumah gue laper" ucapku

"oke ratu, baginda Raja akan siap menemani" ucapnya dengan terkekeh

**

Sandra mengajak Adam makan di warung pinggir jalan, apalagi kalo bukan warung pecel lele. Sandra tau bahwa laki-laki yang duduk di depan nya ini sangat menyukai makanan itu

"San gimana kabar mama chatrine sama papa hilman ?" ucap Adam yang sudah menatap Sandra.

"Alhamdulillah baik mereka baik kok dam, mama lagi seneng banget nanem bunga kalo papa seperti biasa sibuk bisnis"

"Lo apa kabar? Punya pacar? Ah gw tau nih pacar lo pasti banyak kan. Iya kan? Ngaku aja deh" ucap Adam

" eh enak aja. Emang lo kata gw cewe apaan pacarnya banyak. Yang ada lo kan yang pacar nya banyak " ucap Sandra dengan kesal

"Maaf nih, tapi gw gak tertarik sama cewe bule-bule yang disana? Mau tau kenapa?" ucap Aadam yang membuat Sandra penasaran "kenapa?"

"karena gw tertariknya cuma sama lo" ucap adam dengan muka yang serius sambil menatap Sandra.

Sandra yang mendengar itu pun kaget sekaligus malu, sampai akhirnya adam berucap "yah kelamaan jomblo sih, baru denger gituan aja langsung baper"

"siapa yang baper?enggak ya" ucap Sandra. Laki-laki yang di depan nya ini ternyata tidak pernah berubah selalu bisa membuat nya kesal

"lo lah, tuh liat buktinya pipi lo merah. Baper kan pasti. Ngaku aja deh" ucapnya yang membuat Sandra semakin kesal.

~~~~~

Aku pernah kehilangan mu untuk sementara

Dan ku berdo'a kepada Sang Semesta Semoga saat kau kembali

Kau tidak pergi lagi. 

-Ernia