2

0 0 0
                                    

3 bulan lalu

Hari ini adalah awal yang baru untuk Nandita Alvarina yang kerap dipanggil Nana. Nana hari ini akan mulai masuk SMA. Nana sebenarnya sedikit kesal, karna sebenarnya ia ingin sekolah di sekolah negeri milik pemerintah. Tetapi, karna sistem PPDB kali ini membuat ia tidak dapat masuk ke sana.

Bagaimana tidak? Karna sistem PPDB kali ini adalah zonasi yg membuat siswa diterima karna jarah rumah dan sekolah.

Tapi kini ia sekolah di SMA Raikarya, salah satu sekolah swasta yang menerima peserta didik dengan menggunakan nilai UN.

"Dek, nanti pulang telpon pak Giman aja ya. Soalnya kakak bakal ada meeting nanti," kata Teo.

Bramantyo Alvaror yang biasa dipanggil Teo. Ia adalah kakak sulung Nana. Ia adalah kakak yang sangat mengayomi adiknya. Dia sudah bekerja sebagai CEO di perusahaan ayahnya Alvaro Ginanjar.

"Kan nanti bisa nebeng bang Rey," ucap Nana.

"Ck, Rey nanti harus bantuin kakak dikantor. Nanti pokoknya kamu bilangin dia," kata Teo.

Reynand Alvaror yang kerap dipanggil Rey. Ia kakak kedua Nana. Sekarang ia kelas 12 dan satu sekolah dengan Nana. Rey berbeda dengan Teo. Rey adalah orang yang sangat jail dan cerewet. Tapi dia sangat protect dengan Nana. Apalagi dengan laki-laki yang mencoba mendekatinya.

Nana pun menuju kelasnya karna kemarin saat pendaftaran ulang para siswa/i baru sudah diberi tahu kelas yang akan ditempati.

Nana duduk dibangku kelas IX IPS 2.

"Ehh Nana-kan, gua duduk bareng elu ya. Disini belum ada yang gua kenal sepain elu," kata Sherlin.

Sherlin adalah teman Nana sewaktu pendaftaran. Tak menyangka Nana bisa sekelas dengan cewek ini. Sherlin adalah cewek yang cerewet, apalagi kalau sedang membahas boygrup korea, dia akan sangat berlebihan.

"Duduk aja kali Sher," jawab Nana.

Mereka pun bercerita banyak hal. Hari ini belum ada Kbm. Malahan hari ini adalah Mpls.

Tiba-tiba dari pintu kelas masuk beberapa anak Osis. 2 Osis laki-laki dan 2 Osis perempuan.

Ya ampun itu kakelnya gans banget,
Anjirr cantik sat,
Uhh mau dong dedek jadi doinya abang,
Ganteng banger yampun,

Itu beberapa ocehan anak kelas IX IPS 2.

"Oke sebelumnya. Kami dari pihak Osis akan membimbing kalian untuk menjalani Mpls," kata salah sati cowok.

"Kami akan memperkenalkan diri. Pertama, saya Galih Pratama. Panggil saja Galih," lanjut cowok yang bernama Galih.

Nana masih ingat Galih. Ia adalah salah satu waketos di SMA itu. Ia yang menolong Sherlin saat pingsan dilapangan saat pendaftaran lalu.

"Ganteng ya Na," ucap Sherlin lirih.

"Elu suka ya, ihh semua lu demenin," kata Nana.

Sherlin hanya tersenyum kecut.

"Lanjut gua Rendi Ramandha, panggil gua Rendi. Tapi kalo mau panggil gua sayang juga gak papa," ucap Rendi sambil mengedipkan matanya.

"Cacingan lu kedip-kedip gitu," salah cewek Osis sambil menjitak kepala Rendi.

"Udah kalian lanjut kenalannya," sela Galih.

"Hemm, gua Jessie," ucap cewek yang tadi menjitak Rendi.

"Dan gua Stella Aguera, panggil aja Stella," cewek terakhir. Ia berwajah cantik, dengan bodi yang pas.

"Oke sekarang kita mul...," belum tuntas Galih berbicara. Seseorang masuk dengan tergesa-gesa.

"Maaf bro, gua telat," kata seorang cowok itu.

Matanya tak sengaja terhenti menatap Nana. Nana pun terkejut melihatnya. Mereka saling berpandangan. Seperti banyak tanda tanya dimata mereka.

"Na, lu kenapa malah bengong," Sherlin membuyarkan pikirannya dan beralih menunduk.

Dio, batin Nana.

Tlah' KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang