Segi-segi 4 》Beda Kasta

217 18 0
                                    

Selesai naruh koper dan barang-barangnya segala macem, Yuju baru bisa rebahan di kasur yang udah disediain. Bersamaan dengan itu, Mamak Yuju nelpon buat mastiin anak ceweknya sampai dengan selamat.

"Sayang—"

"Opo kowe krungu jerite atiku."

"Yang bener ah, Yuju."

Yuju terkekeh mendengar Mamaknya yang kesal.

Hari ini Yuju resmi jadi anak kos-kosan. Mamaknya yang suruh Yuju buat ngekos aja di deket sekolahan biar nggak usah repot naik kereta bolak-balik Bogor-Jakarta. Yuju lahir di Batak dan pindah ke Bogor setelah umur dua tahun. Di Bogor, Yuju berbaur sama tetangganya yang berasal dari beraneka macam suku dan bahasa. Maka, Yuju jadi pinter bahasa Jawa, Sunda, dan Batak.

Yuju itu keturunan Batak, tapi lebih jago bahasa Jawa. Nggak tau apa yang bikin cewek itu jago bahasa Jawa, padahal Mamak sama Bapakenya tiap hari ngomong bahasa asal Tanah Karo sana. Kalau bahasa Sunda, Yuju cuma bisa sedikit-sedikit dan paling kepakenya pas nyeletuk aja.

"Kamu udah berberes?"

"Belom Mak, Yuju capek, pengen molor."

"Malas kalik kau jadi perempuan. Cepat berberes barangmu, kalau bersih kan yang enak kamu sendiri."

Yuju menghela napas waktu denger bahasa Batak Mamaknya mulai keluar. "Nanti Mak."

"Kau ini, aku bilangin selalu saja kau bantah. Nanti kukawinin saja kau sama Nori biar dia yang urus kau."

Mendengar ancaman Mamaknya, Yuju meringis. Nori itu anak Pak RT yang rumahnya seberang-seberangan sama rumah Yuju yang di Bogor. Nori juga berasal dari Batak dan Mamaknya berencana untuk mengkawinkan Yuju sama Nori aja kalau nggak bisa jaga diri. Yuju kesel banget dipasang-pasangin sama Nori. Mana itu anak namanya kayak rumput laut dan agak feminim lagi, ditambah rambut klinis dan tompel segede gaban yang bikin Yuju illfeel.

Tiap Yuju keluar rumah dan ketemu si Nori-Nori ini, pengen Yuju bacok aja pake parang Bapakenya.

"Apaan sih Mak, memangnya Yuju kucing apa main dikawinin sama rumput laut basah begitu?"

"Biarin. Biar kau nurut sama Mamak. Jangan lupa makan, Mamak nggak bisa ngurus kamu lagi."

"Kapan sih Yuju pernah lupa makan, Mak?"

"Oh iya, baru ingat aku kalau punya anak bercacing alaska macam kau. Kalau tidak tidur, kerjaanmu cuma makan melulu." Si Mamak mulai ngegas.

"Jangan salah Mak." Yuju diem, nunggu Mamaknya bales.

"Ya benar dong kalau tak salah."

"Memangnya yang bilang salah siapa? Kan Yuju cuma ngingetin jangan sampe salah."

"Halah, serah kau. Yang penting kau beresin itu kamarmu. Jangan sampai ada kecoak dan tikus kawin silang di kamarmu itu. Mamak nggak mau tanggung jawab kalau tiba-tiba kau sakit kencing tikus."

"Mana ada tikus sama kecoak kawin silang Mak? Kalau ada mah dari dulu udah banyak makhluk mutasi kali."

"Buktinya Mamak lihat banyak SCP yang Mamak tonton dari encup."

Encup itu plesetan dari Youtube yang Mamak buat karena katanya lebih imut dipanggil. Ada-ada aja.

"Yeeee, si Mamak. Itu mah cuma konspirasi, lagian kalau belum liat sendiri mah nggak usah dipercaya atuh."

"Banyak bacot! Jangan kau alihkan topik. Beresin kamarmu sekarang! Dua jam lagi Mamak mau lihat kamarmu sudah bersih. Nanti kau video call biar aku percaya kamarmu bersih."

Segi-segiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang